Akhirnya, KMP Mutiara Timur I Tenggelam
Posisi kapal makin miring, secara perlahan kemasukan air, kemudian semakin berat manahan beban, lanjut tenggelam.
AMLAPURA, NusaBali
KMP Mutiara Timur I terbakar di perairan Banjar Bunyuning, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem, Rabu (16/11). Namun, kapal ini akhirnya tenggelam di Selat Lombok, Kamis (17/11) pukul 16.42 Wita.
Hal itu disampaikan Kepala Kantor KSOP Padangbai, Karangasem, Ni Luh Putu Eka Suyasmin, malam kemarin. Kata dia, sesaat sebelum kapal itu tenggelam, petugas Pelabuhan Padangbai, bersama Basarnas Denpasar memadamkan api pada kapal di tengah laut. Kepulan asap masih tebal. Selanjutnya, posisi kapal makin miring, secara perlahan kemasukan air, kemudian semakin berat manahan beban, lanjut tenggelam secara perlahan.
"Saya tidak tahu berapa kendaraan diangkut kapal itu, karena jalurnya beda, dari Pelabuhan Tanjungwangi menuju Pelabuhan Lembar, Lombok Barat," jelas Suyasmin.
Dia telah berkoordinasi dengan pihak Pelabuhan Benoa, Badung, agar kapal yang melintas lebih selekstif angkut barang yang mudah terbakar. Sebab, kapal itu terbakar, diduga akibat salah satu truk angkut bahan kimia yang mudah terbakar. Bahan kimia itu terbakar, kemudian membakar seluruh kendaraan di deck, berlanjut membakar isi dan tubuh kapal, lanjut tenggelam.
Informasi di Karangasem, tubuh kapal sempat terombang-ambing dan kian menjauh ke Selat Lombok, sekitar 5 mil dari pantai. ‘’Kapal terus mengepulkan asap, dan menjauh dari perairan Karangasem," jelas Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem I Gusti Ngurah Eka di Amlapura, Kamis (17/11).
Sebelumnya, kapal sempat lego jangkar di perairan Banjar Banyuning, atau 1 mil dari pantai. Diperkirakan, saat malam hari itu gelombang tinggi, tali jangkar putus, Maka, KMP Mutiara Timur I terbawa gelombang dan menjauh ke Selat Lombok dalam kondisi masih terbakar.
Kasatpol Airud Polres Karangasem AKP I Gusti Agung Bagus Suteja, membenarkan kondisi kapal tersebut. Dari pihak pemilik kapal belum ada yang datang untuk penyelamatan kapal dengan cara menarik ke darat. "Ya, saya lihat kapal itu kian menjauh," katanya.
Berbeda dengan pernyataan Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa. Sebelum kapal tersebut menjauh semakin ke dalam, sempat terlihat ada pemadaman. "Ini ada petugas terlihat melakukan pemadaman, ini videonya," jelas Ida Bagus Ketut Arimbawa.
KMP Mutiara Timur I, yang terbakar diduga penyebabnya, salah satu truk bermuatan zat kimia, terbakar, selanjutnya api menjalar membakar seluruh kendaraan. Akibatnya, 260 penumpang dan 35 ABK (anak buah kapal) panik hingga menyelamatkan diri dengan cara nyemplung ke laut, menggunakan pelampung, lanjut dibantu nelayan. Kemudian datang ke KAL (Kapal Angkatan Laut) Kadet-6 dan KAL Kadet-7 untuk mengevakuasi penumpang dan ABK ke kapal itu. Selanjutnya, mereka diantar kembali ke Pelabuhan Tanjungwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
KMP Mutiara Timur I rakitan tahun 1991, dengan Nakhoda Kapten William, berlayar dari Pelabuhan Tanjungwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jatim pukul 07.00 Wita menuju Pelabuhan Lembar, NTB.
Salah satu ABK, Yosa Fatrikelo menuturkan setelah berlayar menyusuri perairan Bali utara, kemudian memasuki perairan Karangasem utara, mulai muncul ada kepulan asap dari geladag atau deck kapal, kemudian membakar seluruh kendaraan dan barang-barang di dalam kapal.
Namun, hanya 252 penumpang dan 35 kru kapal yang diantar kembali ke Pelabuhan Tanjungwangi. Delapan penumpang lainnya yang diantar nelayan ke darat, lalu melanjutkan perjalanan melalui darat ke Kabupaten Banyuwangi.
KMP Mutiara Timur I milik PT Atosim Lampung Pelayaran, yang mulai dioperasikan dari Pelabuhan Tangjungwangi menuju Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, tahun 2020. Sebelumnya dioperasikan melayani pelayaran Pelabuhan Tanjung Priuk Jakarta - Bandar Lampung sejak tahun 2016. Kapal ini dengan daya tampung 500 penumpang, 128 truk besar, dan 75 kendaraan roda empat, dengan bobot 11.523 gross tonnage, panjang 166 meter, dan lebar 25 meter.7k16
Sebelumnya, KMP Mutiara Timur I terbakar di perairan Banjar Banyuning, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem, Rabu (16/11) pukul 16.00 Wita. Diduga penyebabnya salah satu truk bermuatan zat kimia terbakar, selanjutnya api menjalar membakar seluruh isi kapal. Akibatnya, 260 penumpang dan 35 ABK (anak buah kapal) panik.*k16
Hal itu disampaikan Kepala Kantor KSOP Padangbai, Karangasem, Ni Luh Putu Eka Suyasmin, malam kemarin. Kata dia, sesaat sebelum kapal itu tenggelam, petugas Pelabuhan Padangbai, bersama Basarnas Denpasar memadamkan api pada kapal di tengah laut. Kepulan asap masih tebal. Selanjutnya, posisi kapal makin miring, secara perlahan kemasukan air, kemudian semakin berat manahan beban, lanjut tenggelam secara perlahan.
"Saya tidak tahu berapa kendaraan diangkut kapal itu, karena jalurnya beda, dari Pelabuhan Tanjungwangi menuju Pelabuhan Lembar, Lombok Barat," jelas Suyasmin.
Dia telah berkoordinasi dengan pihak Pelabuhan Benoa, Badung, agar kapal yang melintas lebih selekstif angkut barang yang mudah terbakar. Sebab, kapal itu terbakar, diduga akibat salah satu truk angkut bahan kimia yang mudah terbakar. Bahan kimia itu terbakar, kemudian membakar seluruh kendaraan di deck, berlanjut membakar isi dan tubuh kapal, lanjut tenggelam.
Informasi di Karangasem, tubuh kapal sempat terombang-ambing dan kian menjauh ke Selat Lombok, sekitar 5 mil dari pantai. ‘’Kapal terus mengepulkan asap, dan menjauh dari perairan Karangasem," jelas Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem I Gusti Ngurah Eka di Amlapura, Kamis (17/11).
Sebelumnya, kapal sempat lego jangkar di perairan Banjar Banyuning, atau 1 mil dari pantai. Diperkirakan, saat malam hari itu gelombang tinggi, tali jangkar putus, Maka, KMP Mutiara Timur I terbawa gelombang dan menjauh ke Selat Lombok dalam kondisi masih terbakar.
Kasatpol Airud Polres Karangasem AKP I Gusti Agung Bagus Suteja, membenarkan kondisi kapal tersebut. Dari pihak pemilik kapal belum ada yang datang untuk penyelamatan kapal dengan cara menarik ke darat. "Ya, saya lihat kapal itu kian menjauh," katanya.
Berbeda dengan pernyataan Kepala Pelaksana BPBD Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa. Sebelum kapal tersebut menjauh semakin ke dalam, sempat terlihat ada pemadaman. "Ini ada petugas terlihat melakukan pemadaman, ini videonya," jelas Ida Bagus Ketut Arimbawa.
KMP Mutiara Timur I, yang terbakar diduga penyebabnya, salah satu truk bermuatan zat kimia, terbakar, selanjutnya api menjalar membakar seluruh kendaraan. Akibatnya, 260 penumpang dan 35 ABK (anak buah kapal) panik hingga menyelamatkan diri dengan cara nyemplung ke laut, menggunakan pelampung, lanjut dibantu nelayan. Kemudian datang ke KAL (Kapal Angkatan Laut) Kadet-6 dan KAL Kadet-7 untuk mengevakuasi penumpang dan ABK ke kapal itu. Selanjutnya, mereka diantar kembali ke Pelabuhan Tanjungwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
KMP Mutiara Timur I rakitan tahun 1991, dengan Nakhoda Kapten William, berlayar dari Pelabuhan Tanjungwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jatim pukul 07.00 Wita menuju Pelabuhan Lembar, NTB.
Salah satu ABK, Yosa Fatrikelo menuturkan setelah berlayar menyusuri perairan Bali utara, kemudian memasuki perairan Karangasem utara, mulai muncul ada kepulan asap dari geladag atau deck kapal, kemudian membakar seluruh kendaraan dan barang-barang di dalam kapal.
Namun, hanya 252 penumpang dan 35 kru kapal yang diantar kembali ke Pelabuhan Tanjungwangi. Delapan penumpang lainnya yang diantar nelayan ke darat, lalu melanjutkan perjalanan melalui darat ke Kabupaten Banyuwangi.
KMP Mutiara Timur I milik PT Atosim Lampung Pelayaran, yang mulai dioperasikan dari Pelabuhan Tangjungwangi menuju Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, tahun 2020. Sebelumnya dioperasikan melayani pelayaran Pelabuhan Tanjung Priuk Jakarta - Bandar Lampung sejak tahun 2016. Kapal ini dengan daya tampung 500 penumpang, 128 truk besar, dan 75 kendaraan roda empat, dengan bobot 11.523 gross tonnage, panjang 166 meter, dan lebar 25 meter.7k16
Sebelumnya, KMP Mutiara Timur I terbakar di perairan Banjar Banyuning, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem, Rabu (16/11) pukul 16.00 Wita. Diduga penyebabnya salah satu truk bermuatan zat kimia terbakar, selanjutnya api menjalar membakar seluruh isi kapal. Akibatnya, 260 penumpang dan 35 ABK (anak buah kapal) panik.*k16
1
Komentar