Prancis Siap Patahkan Kutukan
Lloris-Giroud Berharap Pertahankan Gelar Juara
Tim ini akan melakukan segalanya untuk mempertahankan warna Prancis. Pemegang gelar tentu diharapkan. Sejak penobatan di Rusia, kami merasa lawan semakin terpacu menjatuhkan juara dunia.
DOHA, NusaBali
Prancis siap tampil habis-habisan sejak laga pertama pada Piala Dunia 2022 di Qatar. Sebab, Les Bleus ingin menghapus kutukan juara bertahan, yang dimitoskan selalu kandas di fase grup.
Deimikian diungkapkan kiper dan kapten tim Prancis, Hugo Lloris di laman resmi Federasi Sepak Bola Prancis (FFF)). Dia menyebut Negeri Ayam Jantan memikul beban berat bila teringat statistic. Ya, tim juara selalu tersingkir di fase grup dalam tiga edisi Piala Dunia terakhir.
Mulai dari Italia sebagai juara Piala Dunia 2006, dan harus berakhir sebagai juru kunci fase grup Piala Dunia 2010. Mereka saat itu hanya mendapat dua poin usai imbang lawan Paraguay dan Selandia Baru, serta kalah 2-3 dari Slovakia.
Lalu Piala Dunia 2010 yang dikuasai Spanyol. Di Piala Dunia 2014, La Furia Roja hancur lebur dikalahkan Belanda 1-5, Cile 0-2, dan menang atas Australia 3-0. Mereka tidak lolos ke 16 besar. Edisi itu akhirnya milik Jerman.
Tapi, Der Panzer Jerman hancur lebur di Piala Dunia 2018 di Rusia. Mereka gagal ke 16 besar usai menang 2-1 lawan Swedia, tumbang dari Meksiko 0-1 dan kalah 0-2 dari Korea Selatan.
Lloris tak menampik Prancis cukup khawatir akan catatan itu. Dia mengatakan pada semua edisi Piala Dunia, lawan selalu terpacu untuk mengalahkan sang juara bertahan.
“Kami tidak bisa tidak memikirkannya! Jika itu terjadi sekali, dua kali, tiga kali, ada alasan dan jawaban untuk pertanyaan ini,” ucap Lloris.
Menurutnya, tim pelatih dan para staf telah mempersiapkan tim sebaik mungkin sebelumnya. Prancis tergabung dalam Grup D. Mereka akan membuka laga melawan Australia (23 November), Denmark (26 November), dan Tunisia (30 November).
“Tim ini akan melakukan segalanya untuk mempertahankan warna Prancis. Pemegang gelar tentu diharapkan. Sejak penobatan di Rusia, kami merasa lawan semakin terpacu untuk menjatuhkan juara dunia,” kata Lloris.
Sementara itu, penyerang senior Prancis Olivier Giroud menyadari Piala Dunia 2022 akan jadi turnamen terakhirnya di level internasional. Karena itulah dia bertekad berjuang maksimal membantu Prancis mempertahankan gelar juaranya.
Prancis berstatus sebagai juara bertahan Piala Dunia, usai mengalahkan Kroasia di final pada 2018 lalu. Pada edisi 2022 ini, Prancis berharap mempertahankan gelar juaranya. Namun mereka akan melakukannya tanpa beberapa pemain andalan yang tampil pada 2018 di Rusia.
Sebut saja Paul Pogba dan N'Golo Kante. Namun masih ada pemain seperti Kylian Mbappe dan Raphael Varane, serta tambahan amunisi top macam Theo Hernandez dan Karim Benzema yang tak ikut main pada 2018.
Selain Kylian Mbappe, pemain yang bermain di Piala Dunia 2018 dan dipanggil lagi untuk bermain di Piala Dunia 2022 adalah Olivier Giroud. Bagi Giroud ini adalah kesempatan yang sangat berharga baginya.
Sebab ini menjadi gelaran Piala Dunia terakhirnya, mengingat sekarang Giroud berusia 40 tahun. Giroud pun mengatakan kesempatan ini akan digunakan semaksimal mungkin membawa Prancis mempertahankan gelar juaranya. “Dengan mood seorang pemain yang pasti akan memainkan kompetisi internasional ini untuk terakhir kalinya," kata Giroud. *
Deimikian diungkapkan kiper dan kapten tim Prancis, Hugo Lloris di laman resmi Federasi Sepak Bola Prancis (FFF)). Dia menyebut Negeri Ayam Jantan memikul beban berat bila teringat statistic. Ya, tim juara selalu tersingkir di fase grup dalam tiga edisi Piala Dunia terakhir.
Mulai dari Italia sebagai juara Piala Dunia 2006, dan harus berakhir sebagai juru kunci fase grup Piala Dunia 2010. Mereka saat itu hanya mendapat dua poin usai imbang lawan Paraguay dan Selandia Baru, serta kalah 2-3 dari Slovakia.
Lalu Piala Dunia 2010 yang dikuasai Spanyol. Di Piala Dunia 2014, La Furia Roja hancur lebur dikalahkan Belanda 1-5, Cile 0-2, dan menang atas Australia 3-0. Mereka tidak lolos ke 16 besar. Edisi itu akhirnya milik Jerman.
Tapi, Der Panzer Jerman hancur lebur di Piala Dunia 2018 di Rusia. Mereka gagal ke 16 besar usai menang 2-1 lawan Swedia, tumbang dari Meksiko 0-1 dan kalah 0-2 dari Korea Selatan.
Lloris tak menampik Prancis cukup khawatir akan catatan itu. Dia mengatakan pada semua edisi Piala Dunia, lawan selalu terpacu untuk mengalahkan sang juara bertahan.
“Kami tidak bisa tidak memikirkannya! Jika itu terjadi sekali, dua kali, tiga kali, ada alasan dan jawaban untuk pertanyaan ini,” ucap Lloris.
Menurutnya, tim pelatih dan para staf telah mempersiapkan tim sebaik mungkin sebelumnya. Prancis tergabung dalam Grup D. Mereka akan membuka laga melawan Australia (23 November), Denmark (26 November), dan Tunisia (30 November).
“Tim ini akan melakukan segalanya untuk mempertahankan warna Prancis. Pemegang gelar tentu diharapkan. Sejak penobatan di Rusia, kami merasa lawan semakin terpacu untuk menjatuhkan juara dunia,” kata Lloris.
Sementara itu, penyerang senior Prancis Olivier Giroud menyadari Piala Dunia 2022 akan jadi turnamen terakhirnya di level internasional. Karena itulah dia bertekad berjuang maksimal membantu Prancis mempertahankan gelar juaranya.
Prancis berstatus sebagai juara bertahan Piala Dunia, usai mengalahkan Kroasia di final pada 2018 lalu. Pada edisi 2022 ini, Prancis berharap mempertahankan gelar juaranya. Namun mereka akan melakukannya tanpa beberapa pemain andalan yang tampil pada 2018 di Rusia.
Sebut saja Paul Pogba dan N'Golo Kante. Namun masih ada pemain seperti Kylian Mbappe dan Raphael Varane, serta tambahan amunisi top macam Theo Hernandez dan Karim Benzema yang tak ikut main pada 2018.
Selain Kylian Mbappe, pemain yang bermain di Piala Dunia 2018 dan dipanggil lagi untuk bermain di Piala Dunia 2022 adalah Olivier Giroud. Bagi Giroud ini adalah kesempatan yang sangat berharga baginya.
Sebab ini menjadi gelaran Piala Dunia terakhirnya, mengingat sekarang Giroud berusia 40 tahun. Giroud pun mengatakan kesempatan ini akan digunakan semaksimal mungkin membawa Prancis mempertahankan gelar juaranya. “Dengan mood seorang pemain yang pasti akan memainkan kompetisi internasional ini untuk terakhir kalinya," kata Giroud. *
1
Komentar