Pasutri Ditemukan Tewas dalam Rumah
Diduga Bunuh Diri, Korban Tinggalkan Surat Wasiat
GIANYAR, NusaBali
Warga perumahan Nuansa Tjampuhan 1A No 7 Banjar Tojan, Desa Pering, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar dibuat geger atas temuan mayat pasangan suami istri (Pasutri) pada, Minggu (20/1) pukul 11.00 Wita.
Kondisi mayat Pasutri ini saat ditemukan sudah mulai menghitam. Diduga keduanya lakukan aksi bunuh diri dengan cara meminum cairan beracun. Korban atas nama Nurdin Tong,49 dan istrinya Anggraini Dewi Kurnia,49, asal Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Jakarta. Mereka diduga sudah merencanakan aksi bunuh diri ini. Bahkan keduanya sudah menulis tiga (3) pucuk surat wasiat sejak 28 Mei 2022. Namun tanggal tersebut kemudian dicoret pertanda rencana bunuh diri ditunda hingga 16 November 2022.
Informasi yang dihimpun, temuan mayat Pasutri ini bermula ketika ibu korban Ida Hariyanti Sutedjo merasa khawatir. Dirinya resah karena beberapa hari terakhir sulit menghubungi putrinya Anggraini Dewi Kurnia. Sang ibu pun tak kehabisan akal. Oleh karena tak bisa terbang ke Bali, Ida Hariyanti yang tinggal di Semarang, Jawa Tengah ini menghubungi kenalannya I Made Suwitra, warga Banjar Blangsinga, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar.
Dari kediamannya, Suwitra berangkat ke Perumahan Nuansa Tjampuhan untuk mengecek keberadaan korban. Pada pukul 11.15 Wita, saksi Made Suwitra tiba di rumah korban dan langsung memanggil korban dan menggedor Pintu garase, namun korban tidak menjawab. Selanjutnya saksi meminta bantuan Joanita yang merupakan tetangga korban untuk bersama-sama masuk ke rumah korban, karena kondisi rumah dalam keadaan tidak terkunci.
Joanita pun menyarankan untuk melapor dulu ke satpam perumahan. Setelah itu bersama satpam mereka masuk ke rumah korban. Saat itulah saksi melihat kedua korban dalam keadaan terbaring kaku seperti orang yang sudah meninggal. Korban Nurdin Tong terbaring tengadah di sebelah tempat tidur dan istrinya Anggraini Dewi Kurnia terbaring telungkup di kamar mandi. Selanjutnya saksi melaporkan kejadian tersebut ke Kepala lingkungan, Babinkamtibmas Pering serta Kades Pering. Pada pukul 13.00 Wita Piket Fungsi Polsek Blahbatuh mendatangi TKP dipimpin Kapolsek Blahbatuh Kompol I Made Tama di-back up Tim Inafis Polres Gianyar dan Puskesmas Blahbatuh 1 dan langsung melaksanakan olah TKP.
Kapolsek Blahbatuh Kompol I Made Tama mengatakan dari hasil olah TKP ditemukan cairan warna kuning berisi benda padat warna putih. Di sekitar TKP juga ditemukan 3 lembar surat wasiat yang diduga ditulis dan ditandatangani oleh kedua korban. "Ada surat pernyataan, surat wasiat dan surat permohonan maaf korban kepada orangtua dan keluarga," ujar Kompol Tama.
Selain itu, polisi juga menemukan 2 lembar kertas yang berisikan tulisan nomor Hp Teman dan keluarga serta nomor rekening. Dari hasil Pemeriksaan Dokter Puskesmas Blahbatuh 1, I Gusti Agung Istri Suyudharma Putri bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada kedua jenazah. Lebam mayat di wajah kedua jenazah dan ditemukan cairan tubuh keluar dari mulut kedua jenazah.
Meskipun dalam surat wasiat korban ingin jenazahnya dititip di RSU Kasih Ibu Saba, namun untuk kepentingan penyelidikan dan sesuai prosedur maka jenazah korban dibawa ke Forensik RSUP Prof Ngoerah (RSUP Sanglah) Denpasar. "Saat ini kedua korban dititip di RS Prof Ngoerah," jelas Kapolsek Kompol Tama.
Untuk diketahui dalam surat pernyataan (wasiat) korban menuliskan bahwa aksi nekat bunuh diri itu dilakukan tanpa paksaan. Keduanya melakukannya dalam kondisi sadar. Korban pun memohon maaf kepada orangtua dan keluarga. Di dalam surat wasiat, korban juga menulis dengan rapi dan jelas bahwa harta berupa mobil, uang dan harta benda dalam rumah diwariskan kepada kakak ipar korban. Informasi yang didapatkan keseharian pasutri ini tidak menunjukkan tanda-tanda keanehan. Mereka juga dikenal santun oleh tetangganya. Pasutri ini juga diketahui bekerja sebagai pedagang sayuran. (Berita atau artikel ini tidak bertujuan untuk menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasakan tanda-tanda depresi dan memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri agar segera melakukan konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit atau klinik yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa). *nvi
Komentar