Pabrik Pelintingan Rokok Rumahkan Karyawan
Kadisnaker Gianyar, Ida Ayu Surya, berharap manajemen tidak sampai mengambil langkah PHK terhadap karyawannya.
GIANYAR, NusaBali
Pabrik pelintingan kulit rokok PT Mitra Prodin di Jalan Bypass Ida Bagus Mantra, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar dikabarkan oleng. Imbasnya, perusahaan ini merumahkan karyawannya. Para karyawan yang sudah nyaman bekerja di pabrik ini berharap tidak kena pemutusan hubungan kerja (PHK). Pabrik pelintingan kulit rokok ini oleng karena permintaan menurun dan tingginya ongkos produksi.
Informasi di lapangan, banyak karyawan PT Mitra Prodin mengungkapkan kekecewaannya melalui media sosial setelah dirumahkan oleh manajemen. Namun mereka hanya bisa pasrah dan berharap situasi pasar global segera membaik. Alasan mereka dirumahkan karena permintaan pasar menurun. Terpisah, Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gianyar, Ida Ayu Ketut Surya Adnyani langsung menugaskan stafnya untuk komunikasi dengan manajemen PT Mitra Prodin.
Laporan staf Disnaker, HRD mengatakan perusahaan mengaku sudah melakukan sejumlah upaya untuk mengatur kapasitas produksi agar tidak over capasity. “Manajemen mengatakan sudah berkomunikasi dan berdiskusi dengan Disnaker Provinsi Bali sehingga manajemen terpaksa merumahkan sementara karyawannya selama seminggu untuk menghindari terjadinya PHK dan akan dipekerjakan kembali,” ungkap Ida Ayu Surya, Minggu (20/11).
Disnaker Gianyar akan tetap melakukan komunikasi serta pemantauan kepada perusahaan tersebut. Ida Ayu Surya berharap manajemen tidak sampai mengambil langkah PHK terhadap karyawannya. Ida Ayu Surya mengaku tidak tahu jumlah pasti berapa karyawan yang dirumahkan sementara. “Mudah-mudahan komunikasi dan pendekatan yang kami lakukan bisa mengatasi ini agar tidak sampai ada karyawan diPHK,” ungkap Ida Ayu Surya.
Sementara itu, HRD PT Mitra Prodin, Marta, mengatakan sudah menyampaikan informasi merumahkan karyawan melalui akun instagram PT Mitra Prodin @mitra.prodin. Dalam postingan yang disampaikan atas nama Robert Hensby selaku Direktur Mitra Prodin, tertulis Pekan lalu, Mitra Prodin mengambil keputusan sulit untuk mengurangi jumlah hari kerja karyawan produksi kami di bulan November. Mitra Prodin telah merumahkan pekerja produksi selama seminggu di bulan November. Di bulan Desember ada kemungkinan untuk kembali merumahkan pekerja produksi selama seminggu.
Manajemen paham bahwa beberapa bulan ke depan akan berat bagi mereka yang terkena dampak. Manajemen meyakinkan semua pekerja bahwa prioritas utama adalah mempertahankan status pekerja sebagai karyawan, karena mereka adalah pekerja berbakat yang berkontribusi setiap hari untuk kesuksesan Mitra Prodin. “Terlepas dari kemungkinan dirumahkannya para pekerja, semua pembayaran tunjangan wajib akan dibayarkan kepada semua pekerja secara penuh sesuai dengan haknya,” jelas Marta.
PT Mitra Prodin merupakan produsen perlengkapan merokok dengan produk utama berupa kerucut rokok pre-rolled buatan tangan dan sistem pengisian kerucut. Perusahaan ini memasok grosir dan distributor ke seluruh dunia. Perusahaan ini memiliki ribuan karyawan. Bahkan perusahaan ini tengah mengembangkan sayapnya ke Jembrana. *nvi
Informasi di lapangan, banyak karyawan PT Mitra Prodin mengungkapkan kekecewaannya melalui media sosial setelah dirumahkan oleh manajemen. Namun mereka hanya bisa pasrah dan berharap situasi pasar global segera membaik. Alasan mereka dirumahkan karena permintaan pasar menurun. Terpisah, Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gianyar, Ida Ayu Ketut Surya Adnyani langsung menugaskan stafnya untuk komunikasi dengan manajemen PT Mitra Prodin.
Laporan staf Disnaker, HRD mengatakan perusahaan mengaku sudah melakukan sejumlah upaya untuk mengatur kapasitas produksi agar tidak over capasity. “Manajemen mengatakan sudah berkomunikasi dan berdiskusi dengan Disnaker Provinsi Bali sehingga manajemen terpaksa merumahkan sementara karyawannya selama seminggu untuk menghindari terjadinya PHK dan akan dipekerjakan kembali,” ungkap Ida Ayu Surya, Minggu (20/11).
Disnaker Gianyar akan tetap melakukan komunikasi serta pemantauan kepada perusahaan tersebut. Ida Ayu Surya berharap manajemen tidak sampai mengambil langkah PHK terhadap karyawannya. Ida Ayu Surya mengaku tidak tahu jumlah pasti berapa karyawan yang dirumahkan sementara. “Mudah-mudahan komunikasi dan pendekatan yang kami lakukan bisa mengatasi ini agar tidak sampai ada karyawan diPHK,” ungkap Ida Ayu Surya.
Sementara itu, HRD PT Mitra Prodin, Marta, mengatakan sudah menyampaikan informasi merumahkan karyawan melalui akun instagram PT Mitra Prodin @mitra.prodin. Dalam postingan yang disampaikan atas nama Robert Hensby selaku Direktur Mitra Prodin, tertulis Pekan lalu, Mitra Prodin mengambil keputusan sulit untuk mengurangi jumlah hari kerja karyawan produksi kami di bulan November. Mitra Prodin telah merumahkan pekerja produksi selama seminggu di bulan November. Di bulan Desember ada kemungkinan untuk kembali merumahkan pekerja produksi selama seminggu.
Manajemen paham bahwa beberapa bulan ke depan akan berat bagi mereka yang terkena dampak. Manajemen meyakinkan semua pekerja bahwa prioritas utama adalah mempertahankan status pekerja sebagai karyawan, karena mereka adalah pekerja berbakat yang berkontribusi setiap hari untuk kesuksesan Mitra Prodin. “Terlepas dari kemungkinan dirumahkannya para pekerja, semua pembayaran tunjangan wajib akan dibayarkan kepada semua pekerja secara penuh sesuai dengan haknya,” jelas Marta.
PT Mitra Prodin merupakan produsen perlengkapan merokok dengan produk utama berupa kerucut rokok pre-rolled buatan tangan dan sistem pengisian kerucut. Perusahaan ini memasok grosir dan distributor ke seluruh dunia. Perusahaan ini memiliki ribuan karyawan. Bahkan perusahaan ini tengah mengembangkan sayapnya ke Jembrana. *nvi
1
Komentar