Desa Wisata Perlu Pendampingan
DENPASAR, NusaBali
Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) Provinsi Bali berharap desa wisata di Bali terus memperoleh dukungan melalu pendampingan dari pemerintah dan stakeholder terkait.
Tujuannya untuk pemberdayaan dan penguatan SDM, packaging atau kemasan dan promosi. Lewat pemberdayaan tersebut desa wisata punya produk atau paket yang berkelanjutan. "Ini salah satunya untuk menjawab kesiapan dari Online Travel Agencies (OTA)," ujar Ketua Forkom Dewi Bali I Made Mendra Astawa, Minggu(20/11).
OTA atau pemasaran produk paket wisata secara online mensyaratkan adanya kepastian dan kontinuitas produk wisata, dalam hal ini desa wisata. Terkait itulah, mengapa perlu dukungan dari pemerintah dan stakeholder memberi pemberdayaan kepada desa wisata. "Yang pertama, tentu SDM-nya, karena SDM yang nanti membuat produk," ujar Mendra Astawa.
Untuk itu Forkom Dewi akan merekomendasikan desa wisata-desa wisata yang tahap awal untuk bisa memperoleh pendampingan. "Ada sekitar 27 desa wisata untuk tahap awal, " ungkapnya.
Desa-desa wisata tersebut tersebar di kabupaten/kota. Diantaranya Dukuh Penaban dan Tenganan Pegringsingan di Karangasem. Desa Pemuteran, Sudaji dan Sambangan di Buleleng, dan yang lain. "Itu yang nanti kita rekomendasikan. Mudah-mudahan dikabulkan nanti oleh Pemerintah maupun stakeholder," harap Mendra.
Dikatakan Mendra, pihaknya optimis mulai dari SDM, paket dan promosi, akan menjadi salah satu magnet pariwisata Bali untuk menggaet wisatawan. "Tak semata wisman, juga wisdom yang potensinya besar ,sehingga tidak boleh diabaikan, " tandas Mendra Astawa. *k17
1
Komentar