Bule AS Tulis Wasiat Sebelum Tewas

DENPASAR, NusaBali
Bule berkebangsaan Amerika Serikat (AS), Robert Henry Garrish,59, ditemukan tewas di dalam kamar kosnya di Jalan Gelogor Carik No 103, Pemogan, Denpasar Selatan (Densel), Rabu (10/5) pukul 18.00 Wita. Korban ditemukan dalam kondisi nyaris telanjang bulat dan mulut mengeluarkan cairan hitam. Belum diketahui penyebab tewasnya wisatawan ini. Namun dugaan awal, bule ini meregang nyawa lantaran sakit. Di dalam kamar tersebut ditemukan sepucuk surat wasiat yang ditujukan pada Konsulat Jenderal (Konjen) AS.

Informasi yang dihimpun, Kamis (11/5) tewasnya wisatawan pemegang passport bernomor 454266895 ini pertamakali diketahui tetangga kosnya, Selasa (9/5) pukul 22.30 Wita. Saat itu terdengar suara jeritan di dalam kamar kos nomor 2 yang dihuni korban Robert. Meski demikian, tetangga kos yang mendengar jeritan itu belum merasa curiga. Nah, pada Rabu (10/5) siang, tetangga kos korban ini baru merasa ada yang janggal, sebab korban tak lakukan aktivitas hingga siang.

Dia lalu menengok ke arah kamar tersebut dan mendapati pintu dalam keadaan sedikit terbuka. Saksi kemudian melapor ke pemilik kos I Wayan Mudana, 44. Sehingga, pemilik kos dan tetangga kos korban memeriksa bersama. Saat itulah didapati korban sudah tergeletak tak bernyawa di lantai kamar. Temuan ini langsung dilaporkan ke petugas kepolisian.

Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Wisnu Wardana menerangkan, sesaat menerima laporan, petugas langsung dikerahkan ke lokasi untuk melakukan olah TKP. Hasilnya, petugas menemukan korban dalam keadaan mulut dan hidung mengeluarkan cairan hitam, kondisi tubuh telanjang hanya menggunakan celana dalam, selain itu, TV di kamar dalam keadaan hidup. "Pintu kamar dalam keadaan terbuka kurang lebih 20 cm, lampu dalam keadaan hidup dan kamar dalam keadaan rapi," bebernya.

Temuan lain dari hasil olah TKP adalah sebuah surat wasiat dari korban. Surat wasiatnya itu bertuliskan ‘aku Robert Henry, kalau aku sakit atau masalah silakan Telp Us Consulate 0361-233xxx’.

Surat itu sudah diamankan oleh penyidik untuk dijadikan barang bukti (BB). Sementara, hasil pemeriksaan saksi-saksi, mereka tidak mendengar kegaduhan di dalam kamar korban. Hanya terdengar suara mengerang seperti kesakitan. "Pada jenazah korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau luka. Dugaan awal karena sakit. Namun, kita akan selidiki lebih dalam,” imbuh Kompol Wisnu. Usai melakukan olah TKP, jenazah korban dievakuasi ke RS Sanglah untuk divisum, Rabu pukul 19.50 Wita. * dar