Koster Menggebrak di Tahun Politik
Luncurkan Beasiswa hingga Iuran BPJS untuk Sulinggih dan Pamangku
Insentif untuk 8.310 perangkat desa Rp 31,4 miliar (636 orang Sekdes masing-masing Rp 500.000 per bulan, 7.674 orang Kaur/Kasi/Kadus masing-masing Rp 300.000 per bulan)
DENPASAR,NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster menggebrak di tahun 2023 yang notabene merupakan tahun politik karena menjelang Pemilu (Pileg/Pilpres) dan Pemilihan (Pilkada) 2024. Melalui berbagai program lanjutan APBD Semesta Berencana Provinsi Bali tahun 2023 sejumlah program baru yang bersifat aspiratif, afirmatif, dan akseleratif, yang penting dan strategis untuk mendukung terwujudnya visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ diluncurkan. Mulai dari program beasiswa hingga iuran BPJS untuk Pamangku dan Sulinggih.
Hal itu terungkap saat Gubernur Koster menyampaikan pidato Kepala Daerah dalam sidang paripurna dewan di Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Selasa (22/11) siang. Sidang dihadiri Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, pimpinan dan para anggota dewan, pimpinan organisasi perangkat daerah.
Sidang dipimpin Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama. Di hadapan sidang dewan, Gubernur Koster membeber sejumlah program baru, yakni beasiswa dan bantuan seragam untuk siswa miskin SMA/SMK sebesar Rp 18 miliar, bantuan untuk mahasiswa miskin yang kuliah di Bali dan di luar Bali sebesar Rp 2,5 miliar, bantuan iuran BPJS Ketenagakerjaan kepada 34.000 orang peserta yang terdiri dari seluruh sulinggih, pamangku, serati, dan rohaniawan sebesar Rp 6,9 miliar, insentif untuk 8.310 orang seluruh perangkat desa (636 Desa) sebesar Rp 31,4 miliar (636 orang Sekdes masing-masing sebesar Rp 500.000 per bulan, 7.674 orang Kaur/Kasi/Kadus masing-masing sebesar Rp 300.000 per bulan) dan penyelesaian pembangunan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali sebesar Rp 357 miliar (total kebutuhan anggaran sekitar Rp 461 miliar, yang telah dianggarkan tahun 2022 sebesar Rp 104 miliar).
“Program untuk sulinggih hingga perangkat desa ini penting. Karena sulinggih mendoakan alam Bali setiap hari. Perannya sangat besar terhadap alam Bali. Demikian juga dengan bantuan untuk perangkat desa, mereka juga merupakan ujung tombak kita di desa,” ujar Gubernur Koster. Dia menegaskan APBD Semesta Berencana yang disusun memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
“APBD Semesta Berencana tahun 2023 ini berdampak langsung kepada rakyat. Jangan dipakai sembarang kalau tidak memberikan dampak kepada masyarakat. Saya sudah pengalaman 3 periode di DPR RI, saya paham urusan fiskal,” ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini. Sementara postur APBD Semesta Berencana Provinsi Bali tahun 2023 yang disetujui dalam sidang paripurna kemarin, terdiri dari pendapatan daerah sebesar Rp 6,6 triliun, belanja daerah total sebesar Rp 7,2 triliun, pengeluaran pembiayaan total sebesar Rp 437 miliar, sehingga secara riil belanja daerah total menjadi sebesar Rp 7,6 triliun. Dari kondisi tersebut, defisit riil APBD Semesta Berencana Provinsi Bali tahun 2023 sebesar Rp 1 triliun sebagai penerimaan pembiayaan.
Sementara pendapatan daerah total sebesar Rp 6,6 triliun meliputi: Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 4,4 triliun, yang bersumber dari pajak daerah sebesar Rp 2,9 triliun, retribusi daerah sebesar Rp 63 miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp 810 miliar, dan lain-lain PAD yang sah sebesar Rp 633 miliar. Sedangkan pendapatan transfer pemerintah pusat sebesar Rp 2,1 triliun. Kemudian yang lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp 55 miliar. Sebaliknya, belanja daerah total sebesar Rp 7,2 triliun, meliputi: belanja operasional sebesar Rp 4,3 triliun, belanja modal sebesar Rp 1,1 triliun, belanja tidak terduga sebesar Rp 50 miliar, dan belanja transfer (Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan) sebesar Rp 1,6 triliun.
Sementara pengeluaran pembiayaan total sebesar Rp 437 miliar, meliputi: pembentukan dana cadangan tahap ke-2 untuk Pemilu 2024 sebesar Rp 150 miliar, Penyertaan Modal Daerah untuk BPD Bali sebesar Rp 75 miliar, untuk Jamkrida sebesar Rp 15 miliar, untuk Perumda Kerthi Bali Santhi sebesar Rp 10 miliar dan pembayaran cicilan pinjaman PEN sebesar Rp 187,5 miliar.
Sebaliknya, PAD tahun 2023 total sebesar Rp 4,4 triliun ditargetkan meningkat sekitar Rp 900 miliar, dibandingkan target tahun 2022 sekitar Rp 3,5 triliun. Besaran peningkatan ini bersumber dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sekitar Rp 600 miliar dan lain-lain PAD yang sah sekitar Rp 300 miliar.
Sementara Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama menyampaikan rasa bangga terhadap kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster, karena orang nomor satu di Pemprov Bali ini dinilai cerdas dan berani.
“Kami juga bangga atas pelaksanaan Presidensi G20 di Bali telah berjalan lancar dan sukses. Ini karena keberanian dan kecerdasan Gubernur Bali,” ujar Ketua Deperda DPD PDIP Bali ini. Dalam sambutan penutupnya, Adi Wiryatama sempat melontarkan guyonan soal keberanian dan kecerdasan Gubernur Koster. “Gubernur kita (Wayan Koster) benar-benar berani. Yang ditakuti hanya ada tiga, yakni Tuhan, Ibu Megawati (Ketum DPP PDIP), dan Ibu Putri Suastini (istri Gubernur Koster),” ujar Adi Wiryatama disambut sorak dan tepuk tangan hadirin. *nat
Hal itu terungkap saat Gubernur Koster menyampaikan pidato Kepala Daerah dalam sidang paripurna dewan di Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Selasa (22/11) siang. Sidang dihadiri Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, pimpinan dan para anggota dewan, pimpinan organisasi perangkat daerah.
Sidang dipimpin Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama. Di hadapan sidang dewan, Gubernur Koster membeber sejumlah program baru, yakni beasiswa dan bantuan seragam untuk siswa miskin SMA/SMK sebesar Rp 18 miliar, bantuan untuk mahasiswa miskin yang kuliah di Bali dan di luar Bali sebesar Rp 2,5 miliar, bantuan iuran BPJS Ketenagakerjaan kepada 34.000 orang peserta yang terdiri dari seluruh sulinggih, pamangku, serati, dan rohaniawan sebesar Rp 6,9 miliar, insentif untuk 8.310 orang seluruh perangkat desa (636 Desa) sebesar Rp 31,4 miliar (636 orang Sekdes masing-masing sebesar Rp 500.000 per bulan, 7.674 orang Kaur/Kasi/Kadus masing-masing sebesar Rp 300.000 per bulan) dan penyelesaian pembangunan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali sebesar Rp 357 miliar (total kebutuhan anggaran sekitar Rp 461 miliar, yang telah dianggarkan tahun 2022 sebesar Rp 104 miliar).
“Program untuk sulinggih hingga perangkat desa ini penting. Karena sulinggih mendoakan alam Bali setiap hari. Perannya sangat besar terhadap alam Bali. Demikian juga dengan bantuan untuk perangkat desa, mereka juga merupakan ujung tombak kita di desa,” ujar Gubernur Koster. Dia menegaskan APBD Semesta Berencana yang disusun memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
“APBD Semesta Berencana tahun 2023 ini berdampak langsung kepada rakyat. Jangan dipakai sembarang kalau tidak memberikan dampak kepada masyarakat. Saya sudah pengalaman 3 periode di DPR RI, saya paham urusan fiskal,” ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini. Sementara postur APBD Semesta Berencana Provinsi Bali tahun 2023 yang disetujui dalam sidang paripurna kemarin, terdiri dari pendapatan daerah sebesar Rp 6,6 triliun, belanja daerah total sebesar Rp 7,2 triliun, pengeluaran pembiayaan total sebesar Rp 437 miliar, sehingga secara riil belanja daerah total menjadi sebesar Rp 7,6 triliun. Dari kondisi tersebut, defisit riil APBD Semesta Berencana Provinsi Bali tahun 2023 sebesar Rp 1 triliun sebagai penerimaan pembiayaan.
Sementara pendapatan daerah total sebesar Rp 6,6 triliun meliputi: Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 4,4 triliun, yang bersumber dari pajak daerah sebesar Rp 2,9 triliun, retribusi daerah sebesar Rp 63 miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp 810 miliar, dan lain-lain PAD yang sah sebesar Rp 633 miliar. Sedangkan pendapatan transfer pemerintah pusat sebesar Rp 2,1 triliun. Kemudian yang lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp 55 miliar. Sebaliknya, belanja daerah total sebesar Rp 7,2 triliun, meliputi: belanja operasional sebesar Rp 4,3 triliun, belanja modal sebesar Rp 1,1 triliun, belanja tidak terduga sebesar Rp 50 miliar, dan belanja transfer (Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan) sebesar Rp 1,6 triliun.
Sementara pengeluaran pembiayaan total sebesar Rp 437 miliar, meliputi: pembentukan dana cadangan tahap ke-2 untuk Pemilu 2024 sebesar Rp 150 miliar, Penyertaan Modal Daerah untuk BPD Bali sebesar Rp 75 miliar, untuk Jamkrida sebesar Rp 15 miliar, untuk Perumda Kerthi Bali Santhi sebesar Rp 10 miliar dan pembayaran cicilan pinjaman PEN sebesar Rp 187,5 miliar.
Sebaliknya, PAD tahun 2023 total sebesar Rp 4,4 triliun ditargetkan meningkat sekitar Rp 900 miliar, dibandingkan target tahun 2022 sekitar Rp 3,5 triliun. Besaran peningkatan ini bersumber dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sekitar Rp 600 miliar dan lain-lain PAD yang sah sekitar Rp 300 miliar.
Sementara Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama menyampaikan rasa bangga terhadap kepemimpinan Gubernur Bali Wayan Koster, karena orang nomor satu di Pemprov Bali ini dinilai cerdas dan berani.
“Kami juga bangga atas pelaksanaan Presidensi G20 di Bali telah berjalan lancar dan sukses. Ini karena keberanian dan kecerdasan Gubernur Bali,” ujar Ketua Deperda DPD PDIP Bali ini. Dalam sambutan penutupnya, Adi Wiryatama sempat melontarkan guyonan soal keberanian dan kecerdasan Gubernur Koster. “Gubernur kita (Wayan Koster) benar-benar berani. Yang ditakuti hanya ada tiga, yakni Tuhan, Ibu Megawati (Ketum DPP PDIP), dan Ibu Putri Suastini (istri Gubernur Koster),” ujar Adi Wiryatama disambut sorak dan tepuk tangan hadirin. *nat
1
Komentar