Pelajar Ekspatriat Bikin Jaja Bali
DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 20 orang pelajar ekspatriat larut dalam keseruan membuat jajanan giling-giling yang merupakan salah satu jajanan tradisional Bali.
Mereka diperkenalkan dengan budaya kuliner Bali yang menggunakan bahan-bahan alami dalam pembuatannya. Kegiatan bertajuk ‘Fun Cooking with Bright Gas’ digelar Yayasan Doa Ibu Abadi (DIA Foundation) bekerjasama dengan Canggu Community School dan mendapat dukungan PT Pertamina, berlangsung di halaman Canggu Community School, Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, Selasa (22/11).
Ketua DIA Foundation Sutaningrat Puspa Dewi mengatakan kegiatan tersebut sekaligus merayakan Hari Anak Sedunia yang jatuh setiap 20 November. Puspa menyebut DIA Foundation mendukung penuh transformasi pendidikan di Indonesia khususnya di Bali.
“DIA Foundation mendukung penuh iklim transformasi pendidikan di Indonesia. Terbukti dalam acara ini kami mendesain konsep pengembangan karakter berkebhinekaan global dengan mengajak 20 siswa CCS (Canggu Community School) dari 13 kewarganegaraan berbeda untuk merayakan Hari Anak Sedunia melalui acara memasak bersama,” ujar Puspa.
Wakil Kepala Sekolah CCS Ni Made Rusmartini SPd, MPd, mengatakan kegiatan membuat jajanan Bali sejalan dengan kurikulum yang dijalankan sekolah internasional yang dipimpinnya. Rusmartini menuturkan para siswanya diajarkan mengenal budaya Indonesia khususnya Bali.
Siswa CCS sebagian besar adalah ekspatriat yang tinggal di Bali. Dengan mendapatkan mata pelajaran Indo Studies mereka diharapkan mengenal budaya lokal seperti kuliner hingga tata krama yang berlaku di tempat tinggalnya.
“Kami ada mata pelajaran namanya Indo Studies, itu wajib untuk sekolah SPK/Satuan Pendidikan Kerjasama (sekolah internasional, Red). Yang diajarkan tradisi Indonesia, termasuk makanan tradisional. Biasanya kami ada sate lilit, nasi goreng, buat jamu,” ungkap Rusmartini.
Kegiatan fun cooking menghadirkan Sustainable Cooking Practitioner Dwi Rosmiladewi, selaku tutor memasak. Rosmiladewi mengatakan sangat penting buat anak-anak ekspatriat mengenal budaya lokal tempat mereka tinggal. Aktif memasak juga memberikan siswa pengalaman unik, bagaimana satu makanan akhirnya bisa disajikan dan siap santap.
“Saya menggunakan bahan-bahan yang alami. Untuk warna hijau saya menggunakan daun suji, jadi dari situ anak-anak tahu tanaman, mereka memiliki koneksi dengan makanan yang mereka makan,” ujarnya.
Mantan guru ini menambahkan, dengan penggunaan bahan alami dalam memasak juga dapat memantik kepedulian anak-anak terhadap lingkungan alamnya. Dengan demikian, mereka pada akhirnya diharapkan punya inisiatif melindungi alam sebagai bagian dari dirinya sendiri.
Sementara itu, Sales Area Manager Pertamina Retail Bali Gusti Anggara Permana, menyampaikan sektor pendidikan merupakan salah satu perhatian yang dimiliki perusahaan BUMN tersebut. Kegiatan Cooking Fun with Bright Gas diharapkan bisa memperkenalkan lebih jauh makanan tradisional Indonesia hingga ke mancanegara melalui para siswa ekspatriat di Bali. *cr78
Komentar