6 Subak Tak Bisa Tanam Padi
Talang Air Rusak Akibat Bencana
Bendung Tegalalang dibangun dua tahun lalu. Sejak bendung tersebut difungsikan baru sekali petani bisa tanam padi.
BANGLI, NusaBali
Enam subak di Kelurahan Bebalang dan Desa Tamanbali, Kecamatan Bangli, tidak bisa menanam padi. Penyebabnya, karena kembali terulang talang air di Bendung Tegalalang, Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli, rusak.
Sebelumnya, subak tidak mendapat air karena bendung yang rusak. Setelah diperbaiki justru kini talang air yang rusak. Talang air yang berfungsi sebagai jalan penghubung air dari terowongan I ke terowongan II menyebabkan terganggunya pendistribusian air ke beberapa subak.
Menurut Kelian Subak Pecala Nyoman Suarjaya rusaknya talang air pada bendung Tegalalang menyebabkan para petani kini tidak bisa lagi menanam padi. Sejatinya Bendung Tegalalang dibangun dua tahun lalu. Sejak bendung tersebut difungsikan baru sekali petani bisa tanam padi. "Setelah perbaikan ini baru sekali saja petani bisa tanam padi," ungkapnya, Rabu (23/11).
Sebut Suarjaya, jika air normal maka krama subak bisa menanam padi 2 - 3 kali setahun. Air dari Bendung Tegalalang, Bangli, dimanfaatkan oleh sejumlah subak, di antaranya Subak Pecala, Tali Beng, Uma Tai, Tampe Dehe, Jelekungkang, dan Siladan. Sedangkan lahan yang memanfaatkan air dari bendungan ini mencapai ratusan hektare.
Disisi lain, ketiadaan air ini memberatkan petani. Diakui jika petani enggan beralih tanam palawija, pasalnya tanam palawija butuh perhatian khusus dan disamping harga jualnya juga rendah. "Kami berharap pemerintah segera melakukan perbaikan," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Fungsional Teknis Bidang Irigasi dan Sumber Daya Air Dinas PUPR Perkim Bangli Ida Bagus Adnyana, menjelaskan hujan lebat yang terjadi Oktober 2022 mengakibatkan talang air di Bendung Tegalalang, hancur. Atas bencana yang terjadi pihaknya bersama subak telah turun ke lokasi. Sementara untuk perbaikan akan segera dilakukan mengingat kini memasuki musim tanam.
Kata IB Adnyana, bangunan bendung yang diperbaiki sebelumnya sudah di serah terimakan sehingga untuk perbaikan bukan lagi jadi tanggung jawab rekanan. "Dari pihak rekanan memiliki tanggung jawab moral dan berjanji bantu perbaikan, hanya pihak rekanan masih kesulitan cari tenaga/ pekerja,” jelasnya.*esa
Sebelumnya, subak tidak mendapat air karena bendung yang rusak. Setelah diperbaiki justru kini talang air yang rusak. Talang air yang berfungsi sebagai jalan penghubung air dari terowongan I ke terowongan II menyebabkan terganggunya pendistribusian air ke beberapa subak.
Menurut Kelian Subak Pecala Nyoman Suarjaya rusaknya talang air pada bendung Tegalalang menyebabkan para petani kini tidak bisa lagi menanam padi. Sejatinya Bendung Tegalalang dibangun dua tahun lalu. Sejak bendung tersebut difungsikan baru sekali petani bisa tanam padi. "Setelah perbaikan ini baru sekali saja petani bisa tanam padi," ungkapnya, Rabu (23/11).
Sebut Suarjaya, jika air normal maka krama subak bisa menanam padi 2 - 3 kali setahun. Air dari Bendung Tegalalang, Bangli, dimanfaatkan oleh sejumlah subak, di antaranya Subak Pecala, Tali Beng, Uma Tai, Tampe Dehe, Jelekungkang, dan Siladan. Sedangkan lahan yang memanfaatkan air dari bendungan ini mencapai ratusan hektare.
Disisi lain, ketiadaan air ini memberatkan petani. Diakui jika petani enggan beralih tanam palawija, pasalnya tanam palawija butuh perhatian khusus dan disamping harga jualnya juga rendah. "Kami berharap pemerintah segera melakukan perbaikan," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Fungsional Teknis Bidang Irigasi dan Sumber Daya Air Dinas PUPR Perkim Bangli Ida Bagus Adnyana, menjelaskan hujan lebat yang terjadi Oktober 2022 mengakibatkan talang air di Bendung Tegalalang, hancur. Atas bencana yang terjadi pihaknya bersama subak telah turun ke lokasi. Sementara untuk perbaikan akan segera dilakukan mengingat kini memasuki musim tanam.
Kata IB Adnyana, bangunan bendung yang diperbaiki sebelumnya sudah di serah terimakan sehingga untuk perbaikan bukan lagi jadi tanggung jawab rekanan. "Dari pihak rekanan memiliki tanggung jawab moral dan berjanji bantu perbaikan, hanya pihak rekanan masih kesulitan cari tenaga/ pekerja,” jelasnya.*esa
1
Komentar