DTW Pantai Lovina Sepi, Dewan Desak Dispar Genjot Promosi
"Kegiatan penunjang pariwisata seperti promosi belum pernah ada. Sehingga kunjungan masih stagnan"
SINGARAJA, NusaBali
Daya Tarik Wisata (DTW) Pantai Lovina yang merupakan ikon pariwisata Kabupaten Buleleng sepi pengunjung. Dewan menyebut DTW mulai diabaikan dan kurang perhatian. Sejumlah fasilitas pendukung destinasi juga tidak optimal sehingga pariwisata masih stagnan. Pemerintah melalui Dinas Pariwisata (Dispar) Buleleng diminta DPRD Buleleng untuk menggenjot lagi promosi wisata.
Hal itu disampaikan anggota Komisi IV DPRD Buleleng Ni Kadek Turkini, Jumat (25/11) kemarin. Menurunnya kunjungan wisatawan di Pantai Lovina yang menjadi barometer pariwisata Buleleng masih stagnan. Meskipun kondisi saat ini, Pandemi Covid-19 jauh melandai.
“Kegiatan penunjang pariwisata seperti promosi belum pernah ada. Sehingga kunjungan masih stagnan,” kata anggota Fraksi PDI Perjuangan ini. Politisi asal Desa Kalibukbuk, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini mengatakan, minimnya upaya promosi pariwisata mengakibatkan tingkat hunian hotel rendah.
Hal ini pun berimplikasi pada jumlah kunjungan wisatawan ke objek-objek wisata. Pemerintah juga mendapatkan dampak, dengan rendahnya capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata.
Srikandi PDI Perjuangan ini mendorong pemerintah segera melakukan promosi pariwisata yang lebih massif. Sehingga di situasi yang sudah kondusif ini, kunjungan wisatawan di Buleleng bisa meningkat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara tidak menampik, sejauh ini belum melakukan upaya promosi pariwisata dengan massif. Namun di tengah kondisi Pandemi Covid-19 yang sudah sangat longgar, Dispar sudah menyiapkan strategi pariwisata.
Dia pun segera akan berkoordinasi dengan tokoh-tokoh pariwisata di Lovina, terkait skema promosi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Sedangkan untuk kunjungan wisatawan, Dispar mengklaim, jumlah kunjungan wisatawan di Buleleng sudah meningkat dari tahun sebelumnya. Bahkan target kunjungan wisatawan tahun ini sudah melampaui.
“Sesuai dari catatan kunjungan wisatawan di 14 DTW jumlahnya sudah melampaui target yang kita pasang. Oktober kemarin sudah 721.116 orang. Target kita tahun ini hanya 400 ribu orang saja,” jelas Dody. *k23
Hal itu disampaikan anggota Komisi IV DPRD Buleleng Ni Kadek Turkini, Jumat (25/11) kemarin. Menurunnya kunjungan wisatawan di Pantai Lovina yang menjadi barometer pariwisata Buleleng masih stagnan. Meskipun kondisi saat ini, Pandemi Covid-19 jauh melandai.
“Kegiatan penunjang pariwisata seperti promosi belum pernah ada. Sehingga kunjungan masih stagnan,” kata anggota Fraksi PDI Perjuangan ini. Politisi asal Desa Kalibukbuk, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini mengatakan, minimnya upaya promosi pariwisata mengakibatkan tingkat hunian hotel rendah.
Hal ini pun berimplikasi pada jumlah kunjungan wisatawan ke objek-objek wisata. Pemerintah juga mendapatkan dampak, dengan rendahnya capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata.
Srikandi PDI Perjuangan ini mendorong pemerintah segera melakukan promosi pariwisata yang lebih massif. Sehingga di situasi yang sudah kondusif ini, kunjungan wisatawan di Buleleng bisa meningkat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara tidak menampik, sejauh ini belum melakukan upaya promosi pariwisata dengan massif. Namun di tengah kondisi Pandemi Covid-19 yang sudah sangat longgar, Dispar sudah menyiapkan strategi pariwisata.
Dia pun segera akan berkoordinasi dengan tokoh-tokoh pariwisata di Lovina, terkait skema promosi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Sedangkan untuk kunjungan wisatawan, Dispar mengklaim, jumlah kunjungan wisatawan di Buleleng sudah meningkat dari tahun sebelumnya. Bahkan target kunjungan wisatawan tahun ini sudah melampaui.
“Sesuai dari catatan kunjungan wisatawan di 14 DTW jumlahnya sudah melampaui target yang kita pasang. Oktober kemarin sudah 721.116 orang. Target kita tahun ini hanya 400 ribu orang saja,” jelas Dody. *k23
1
Komentar