Badan Patung Wisnu Murti Sudah Dipasang
Bagian Kepala Menyusul Jelang Puncak HUT Kota Tabanan
TABANAN, NusaBali
Badan Patung Wisnu Murti di Perempatan Kediri, Tabanan sudah dipasang pada Sukra Kliwon Tolu, Jumat (25/11).
Sementara untuk bagian kepala patung akan menyusul dipasang menjelang HUT ke-529 Kota Tabanan tanggal 29 November nanti. Badan patung seberat 10 ton ini dipasang menggunakan crane menghadap ke timur.
Pemasangan badan patung, Jumat kemarin turut dipantau Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya yang sudah sejak pukul 09.00 Wita berada di lokasi. Patung baru bisa dipasang mulai pukul 10.43 Wita karena menunggu operator crane yang belum datang. Tak hanya Bupati Tabanan sejumlah kepala OPD juga pun turut menyaksikan pemasangan patung tersebut. Sebelum patung dipasang, Pematung Nyoman Sudarwa yang asal Banjar Penarukan Kelod, Desa Penarukan, Kecamatan Kerambitan ini terlebih dahulu menghaturkan banten di tengah catus pata dengan tujuan pemasangan berjalan lancar.
Patung yang diangkut menggunakan truk terbuka ini dibawa dari studio milik Pematung Nyoman Sudarwa di Denpasar. Kemudian secara perlahan dinaikkan oleh tim Nyoman Sudarwa. Proses pemasangan memakan waktu sekitar 25 menit. Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya dan Pematung Nyoman Sudarwa memandu langsung dari arah timur agar arah patung yang dipasang tepat.
Bupati Sanjaya mengatakan pemasangan badan patung dilaksanakan 25 November ini tidak memilih hari khusus melainkan sudah sesuai dengan kalender kerja. Sebab patung harus tuntas dibuat 16 Desember mendatang. "Tidak ada hari khusus pemasangan badan patung ini, saat memulai pembangunan hingga upacara akhir baru ada hari khusus karena ini sesuai dengan kalender kerja," jelasnya.
Menurutnya patung Wisnu Murti tuntas sesuai dengan prediksi karena merupakan kado HUT ke 529 Kota Tabanan. Memang diakui tanggal 29 November patung secara keseluruhan belum tuntas karena harus difinishing dan diwarnai. Sementara bagian kepala akan dipasang sebelum HUT Kota nanti.
“Jadi perlu proses (dicicil tidak mungkin seluruhnya pada Desember). Dan Patung ini nanti lebih dominan hijau. Nanti pada saput warna hijau, kemudian ada ukir-ukiran Prada. Akan sesuai dengan senjata Dewata Nawasanga. Dimana yang dipegang nanti adalah genta panah ganatri, dan kapak. Jadi disesuaikan filosofinya, dengan warna-warna Dewa. Kalau di tanggal 29 November ini, kemungkinan belum finishing,” ungkap Bupati Sanjaya.
Bupati Sanjaya menegaskan bahwa dengan sudah terbangunnya Patung Wisnu Murti ini yang menjadi aspirasi masyarakat Tabanan dan Bali umumnya, maka seyogyangya akan dikembalikan ke fungsi Catus Pata itu sendiri. Misalnya saja, dipakai ritual Nyepi dan Ngerebeg di Catus Pata Kecamatan Kediri ini. Bagaimana masyarakat menjaga dan memelihara kesucian dan kesakralan.
“Bahkan saya dengar-dengar ini, saking gembiranya masyarakat nanti akan membuat parade okokan. Itu bagian kegembiraan masyarakat dengan dibangunnya lagi Patung Wisnu Murti. Kami di Pemerintah memfasilitasi dan doa restu atas aspirasi itu,” jelas Bupati asal asal Banjar Dauh Pala, Desa Dauh Peken, Tabanan ini. Sebelumnya, Kepala Dinas PUPRKP Tabanan, I Made Dedy Darma Saputra, menyatakan akan ada perbedaan bentuk antara patung Wisnu Murti yang baru dengan yang lama yang sudah dibongkar tahun 2013 lalu. Dalam bentuk yang baru ini, merupakan hasil aspirasi dari masyarakat adat setempat. Perbedaannya menyangkut dimensi hingga filosofi patung tersebut, dimana bahan baku nantinya dari beton bertulang dan bukan perunggu.
Hal itu mempertimbangkan teknis seni Bali untuk pembentukan, juga dari estetika dikatakan lebih bagus dengan menggunakan beton bertulang. Dimensi patung berukuran 6,5 meter dari kepala hingga badan, sedangkan bagian bawah atau tatakan sekitar 3 meter. Total tinggi keseluruhan 9 meter lebih dan dimensi bundaran akan lebih kecil serta tinggi bundaran lebih rendah,sehingga tidak akan mengganggu pandangan pengguna jalan. *des
1
Komentar