Infusion Coconut Water, Inovasi Menyegarkan dari Olahan Buah Kelapa
MANGUPURA, NusaBali.com – Kelapa muda memang menjadi minuman yang sangat disukai karena memiliki rasa yang segar dan nikmat. Apalagi dikonsumsi saat cuaca panas karena terik matahari, membuat dahaga menjadi lebih segar dan rasa haus pun segera hilang.
Meski begitu, produk olahan inovatif berbahan baku buah kelapa sangat rendah. Hal ini menyebabkan proses diversifikasi produk berbahan kelapa mengalami kesulitan. Peluang inilah yang kemudian dilirik oleh I Gede Purwata, pemilik dan pendiri brand Coco’N Coconut Bali.
Di tangannya, air kelapa berhasil diolah menjadi produk turunan minuman kesehatan yang tak hanya segar dan menyehatkan, namun juga bernilai jual tinggi. Perjalanannya bisnisnya ternyata masih seumur jagung yakni baru memulainya pada akhir tahun 2021.
“Kalau usaha saya berdiri baru kurang lebih satu tahun sejak 2021. Kenapa berdiri usaha ini karena kelapa itu sumber daya atau bahannya gampang kita dapatkan dan juga kelapa ini banyak yang tertarik dan minatnya banyak sekali,” ujar owner Coco’N Coconut Bali, I Gede Purwata, saat ditemui di stand Bhinneka Pantai Jerman Culture Festival, Minggu (27/11/2022) sore.
Melalui brand ini, I Gede Purwata memasarkan sebuah produk minuman berbahan dasar air kelapa yang memadukannya dengan bahan lain.
Nama produk yang ia pilih terinspirasi dari proses pembuatannya, yaitu memadukan (infused) air kelapa dengan berbagai bahan lain di dalam satu botol. Namun, pihaknya saat ini masih memiliki satu varian rasa yakni cinnamon, irisan lemon, dan daun mint.
“Saat ini bahan utama tetap menggunakan air kelapa namun untuk campurannya itu saat ini kita masih ada satu varian berupa cinnamon, irisan lemon, dan daun mint,” jelasnya.
Tidak hanya satu produk turunan saja, namun ia juga menjual produk lainnya yakni air kelapa murni kemasan botol, dan kelapa kupas dengan kisaran harga dari Rp 15 ribu sampai Rp 25 ribu.
Produk turunan lainnya yakni ice cream kelapa yang ia jual hanya saat berjualan di event tertentu untuk memeriahkan item yang ia jual yakni ukuran 4 oz cup.
Alasannya membuat produk turunan ini karena kelapa memiliki banyak peminat namun dalam proses membuka sebuah kelapa tersebut yang susah. Maka dari ia membuat terobosan baru agar konsumen bisa menikmati air kelapa muda secara mudah dengan masukkannya ke dalam botol.
Ia menjelaskan bahwa produknya dibuat murni dari air kelapa, tanpa tambahan air untuk menjamin manfaatnya. Bahkan rasa manis air kelapa tercecap tanpa penambahan gula.
Rasa yang ada pada varian infused-nya pun murni dihasilkan dari kombinasi berbagai bahan tambahan dengan air kelapa. Lewat metode ini, sari bahan tambahan tersebut akan keluar secara alami dan menyatu dengan air kelapa sehingga menghasilkan rasa yang alami dan menyegarkan.
“Manfaatnya sangat banyak sekali seperti untuk anti oksidan selain dari fungsi air kelapanya itu untuk kesehatan juga. Tetapi ingat tidak boleh mengonsumsi air kelapa berlebihan agar tensinya tidak terlalu turun jauh,” ucapnya.
Saat ini produknya masih diproduksi secara homemade (rumahan, red) di rumahnya yang berlokasi di Jalan Kusuma Bangsa VI Nomor 1, Denpasar Utara.
Selain itu ia juga aktif mengikuti berbagai stand pada event-event tertentu hingga menjadi supplier di supermarket daerah Seminyak, Kuta, Badung dan juga Restoran di daerah Pecatu, Kuta Selatan, Badung.
“Kami sebagai suppliyer membawa produk ke supermarket, restoran, online, dan juga aktif mengikuti stand-stand di event tertentu. Sehari bisa memproduksi sekitar 20 kelapa kupas dan air kelapa kemasan botol sekitar 20-40 botol,” bebernya.
Karena produk turunan kelapa telah dalam proses pengemasan di dalam botol, ia memberitahu jika produknya tidak dapat bertahan lama karena tidak menggunakan pengawet sama sekali.
Setelah dibuka dan dimasukkan ke dalam botol, produknya hanya bisa bertahan selama satu hari di suhu ruang dan tiga hari jika dimasukkan ke dalam freezer atau showcase.
“Air kelapa tahannya tidak lama karena sudah dibuka, beda halnya dengan kelapa yang memang masih utuh bisa bertahan sampai berminggu-minggu. Kalau kelapa yang sudah dikupas kalau di freezer atau showcase bisa bertahan sampai dua mingguan, kalau ditaruh di suhu ruangan hanya bisa bertahan 3 hari saja dan itu pun sudah keluar bintik-bintik seperti jamur,” jelasnya.
Peminat pun ia jelaskan tergantung dari segi cuaca. Jika pada saat cuaca panas akan banyak produk yang laku terjual. Sebaliknya jika saat cuaca hujan atau suhu udara dingin produk yang ia jual sedikit menurun.
“Kalau ramai biasanya satu hari bisa menjual 60 botol namun kalau sepi paling 30 botol,” ucapnya.
Ke depan, I Gede Purwata bercita-cita ingin berinovasi agar usahanya bisa semakin berkembang. I Gede Purwata juga menjelaskan untuk saat ini pihaknya ingin mengembangkan target pasar untuk berjualan di stand dan tempat lainnya serta menambah produk turunan lain seperti coconut jelly yang saat ini masih dalam proses. *ris
Komentar