Industri Pariwisata Siapkan Paket Nataru
DENPASAR,NusaBali
Hotel, restoran, villa maupun usaha indusri pariwisata yang lain sudah mulai mempersiapkan paket-paket wisata untuk Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Paket-paket tersebut diantaranya wellness seperti berlibur di glamping, meditasi yoga dan lainnya. Paket gathering, silaturahmi komunitas atau keluarga, perusahaan. Paket tradisi seperti christmas dinner, christmas cooking experience. Paket pesta akhir tahun, berupa games, hang out, music dan lainnya.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Association Hospitality Leaders Indonesia (AHLI) Ketut Swabawa sehubungan dengan persiapan kalangan industri pariwisata jelang Nataru.
“Sudah ada persiapan paket-paket untuk Nataru,” ujarnya.
Namun demikian, keramaian pariwisata bisa jadi belum bisa maksimal sebagaimana seperti sebelum pandemi Covid-19, pada 2019. ”Karena keramaian pariwisata baru pemulihan untuk Nataru kali,” kata Swabawa.
Program-program kegiatan perhelatan seperti pesta tahun baru, pertemuan kekerabatan, silaturahmi tetap jalan, dimana tempat usaha wisata, seperti hotel, restoran, villa sudah menyiapkan paket-paket wisata.
Dikatakan Swabawa geliat pariwisata Bali pasca pandemi Covid-19 sampai dengan jelang akhir tahun 2022, diawali pada bulan Maret dengan fleksibilitas penerbangan. Namun masih ada kendala, mengingat biaya penerbangan (tiket) yang masih tinggi.
“ Ini yang jadi kendala,” ujar pria yang terpilih kedua kalinya menjadi Ketum DPP AHLI saat Munas AHLI (2022-2026) pada Sabtu (26/11).
Walaupun kemungkinan belum bisa seramai seperti sebelum 2019, industri pariwisata akan berbuat semaksimal mungkin, karena trend kunjungan wisatawan sudah mulai
Di pihak lain Swabawa mengatakan sukses pelaksanaan KTT G-20 di Bali yang berjalan aman dan lancar, momentum untuk bisa mendatangkan wisatawan lebih banyak ke Bali.
“Ini merupakan sukses yang luar biasa,” apresiasinya tentang event KTT G-20, Selasa (15/11) – Rabu (16/11). Kata dia, keberhasilan G-20, menunjukkan Bali juga ‘master’ atau ahli menyelenggarakan perhelatan internasional. Selain memanfaatkan popularitas Bali dari sukses pelaksanaan KTT -G20, pelayanan yang prima terhadap wisatawan, merupakan salah satu kunci mendorong lebih banyak wisatawan datang.
“ Pelayanan prima pekerja dan pengusaha pariwisata harus ditunjukkan secara maksimal dan aktual. Jangan hanya jargon saja,” ujar Swabawa. *K17
Komentar