GIPI : Wisata MICE Harus Diperbanyak
Leisure Belum Optimal
DENPASAR,NusaBali
Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) menyatakan Bali semakin banyak bisa menggelar MICE (meetings, incentives, conventions and exhibitions) ke depan.
Hal itu untuk menggenjot pariwisata Bali. Value (pendapatan) dari wisata MICE yang 7 kali lipat dari wisata leasure, salah satu alasannya. Di pihak lain, ketidakpastian wisata leisure masih terjadi hingga 2025, alasan lainnya.
Ketua GIPI Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana atau Gus Agung mengatakan Selasa(29/11). “Bikin event-event MICE sebanyak mungkin. Karena event MICE sudah pasti value-nya lebih tinggi dari leisure,” ucapnya.
Karena itulah dia optimistis event-event MICE mampu mendongkrak pariwisata Bali. Tentang uncertain wisata leasure, menurut Gus Agung karena komponen yang paling penting yakni tiket pesawat harganya naik turun. Penyebabnya karena apa, karena suplai airlines-nya, masih belum banyak pesawat. Karena itulah wisatawan leasure, belum bisa diharapkan maksimal, sementara pariwisata Bali harus survive.
“Salah satu cara adalah MICE,” ujar Ketua GIPI asal Sanur, Denpasar. Tentang prospek pariwisata Bali akhir tahun 2022, Gus Agung mengaku optimistis. Terutama dari pangsa pasar domestik. Apalagi pihaknya sudah mendengar dari kalangan Pemerintah Daerah, akan melaksanakan event-event akhir tahun.
“Sudah dengar dari Pemkab Badung akan melaksanakan event-event. Event apa yang pas, masih akan dibicarakan,” ucapnya.
Selain dorongan memperbanyak MICE, Gus Agung juga menanggapi pemberian Kebijakan Spasial Perpanjangan Ketentuan Restruksisasi Kredit Perbankan di Bali.
“Ini yang kita harapkan. Pak Gubernur dan Tim Ekonominya, kita juga ada di situ. Sudah setahun bicara. Memang Bali itu perlu kebijakan spacial itu intinya. Hal itu karena Bali 52 persen ‘hidupnya’ dari pariwisata dan ekonomi Bali didrive oleh pariwisata, sehingga butuh kebijakan spasial,” imbuhnya. *K17.
Komentar