Rencana Kerjasama Modal Peremajaan Pipa Melalui KPBU Mulai Diproses
Perumda Target Rp 350 Miliar untuk Penggantian Pipa Sepanjang 94 Kilometer
DENPASAR, NusaBali
Perumda Air Minum Tirta Sewakadarma Kota Denpasar mulai melakukan penggodokan kerjasama melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Dimana, KPBU tersebut nantinya akan diajak kerjasama menuntaskan penggantian pipa yang sudah tua sepanjang 94 kilometer di wilayah Kota Denpasar.
Direktur Utama Perumda Tirta Sewakadarma, Ida Bagus Gde Ariana saat diwawancarai di Lumintang, Denpasar, Kamis (1/12) mengatakan, saat ini proses pengajuan untuk kerjasama melalui KPBU tersebut sudah memasuki pra studi kelayakan atau Pra Feasibility Study (Pra FS).
Pra FS tersebut merupakan salah satu bagian dari kegiatan perencanaan secara keseluruhan yang dimulai dari identifikasi masalah, perencanaan umum, kelayakan, dan survey pendahuluan. Nantinya, Pra FS tersebut sebagai acuan tindaklanjut pengajuan kerjasama ke pemerintah pusat.
Menurutnya, saat ini tingkat kebocoran atau Non Revenue Water (NRW) Kota Denpasar masih mencapai 38 persen dari target penurunan 15 persen. "Itu karena masih ada kebocoran yang lumayan tinggi dari pipa kita. Pipa kita itu banyak yang sudah berumur jadi itu yang kami upayakan untuk menekan kebocoran," jelasnya.
Bagus Arsana mengatakan, umur pipa di Kota Denpasar sepanjang 94 kilometer sudah seharusnya diganti. Umur pipa sudah mencapai 50 tahun ke atas. "Namun, karena kendala dana, kami belum bisa melakukan penggantian," imbuhnya.
"Itu sebabnya kenapa kami ingin ada solusi untuk penggantian pipa ini biar tingkat kebocoran bisa ditekan. Untuk mengamankan air ini agar tidak terus hilang, kami di perumda merencanakan ada kerjasama dengan KPBU," ujarnya.
Untuk membiayai penggantian pipa tersebut, kata dia, pihaknya memerlukan anggaran sebesar Rp 350 miliar. Proses kerjasama secara KPBU tersebut ditarget sudah rampung di tahun 2024. Sehingga, pengerjaan bisa dilakukan tahun itu juga.*mis
Direktur Utama Perumda Tirta Sewakadarma, Ida Bagus Gde Ariana saat diwawancarai di Lumintang, Denpasar, Kamis (1/12) mengatakan, saat ini proses pengajuan untuk kerjasama melalui KPBU tersebut sudah memasuki pra studi kelayakan atau Pra Feasibility Study (Pra FS).
Pra FS tersebut merupakan salah satu bagian dari kegiatan perencanaan secara keseluruhan yang dimulai dari identifikasi masalah, perencanaan umum, kelayakan, dan survey pendahuluan. Nantinya, Pra FS tersebut sebagai acuan tindaklanjut pengajuan kerjasama ke pemerintah pusat.
Menurutnya, saat ini tingkat kebocoran atau Non Revenue Water (NRW) Kota Denpasar masih mencapai 38 persen dari target penurunan 15 persen. "Itu karena masih ada kebocoran yang lumayan tinggi dari pipa kita. Pipa kita itu banyak yang sudah berumur jadi itu yang kami upayakan untuk menekan kebocoran," jelasnya.
Bagus Arsana mengatakan, umur pipa di Kota Denpasar sepanjang 94 kilometer sudah seharusnya diganti. Umur pipa sudah mencapai 50 tahun ke atas. "Namun, karena kendala dana, kami belum bisa melakukan penggantian," imbuhnya.
"Itu sebabnya kenapa kami ingin ada solusi untuk penggantian pipa ini biar tingkat kebocoran bisa ditekan. Untuk mengamankan air ini agar tidak terus hilang, kami di perumda merencanakan ada kerjasama dengan KPBU," ujarnya.
Untuk membiayai penggantian pipa tersebut, kata dia, pihaknya memerlukan anggaran sebesar Rp 350 miliar. Proses kerjasama secara KPBU tersebut ditarget sudah rampung di tahun 2024. Sehingga, pengerjaan bisa dilakukan tahun itu juga.*mis
1
Komentar