Atasi Banjir, Saluran Pancasari Diperlebar
Pelebaran saluran air dibarengi perbaikan saluran sekunder di daerah atas yang selama ini tertutup tanah longsoran.
SINGARAJA, NusaBali
Jalur Singaraja-Denpasar via Bedugul yang selama ini sering dikeluhkan karena banjir yang meluber ke jalan raya tepatnya di daerah Desa Pancasari, mulai ditangani oleh Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII Jawa Timur-Bali.
Seperti yang terlihat Minggu (14/5) sejumlah pekerja sedang bekerja menggunakan alat berat. Saluran air yang melintang di sepanjang titik banjir, juga tampak mengalami pelebaran yang merupakan solusi atasi banjir.
Pengerjaan saluran air yang selama ini bermasalah yang kemudian mengakibatkan air dan lumpur saat hujan deras meluber ke jalan tersebut juga menggunakan sejumlah alat berat.
Menurut Kepala BBPJN Wilayah VIII, Ir I ketut Darmawahana saat dikonfirmasi Minggu (14/5) sore kemarin mengatakan bahwa pengerjaan saluran air itu sudah di mulai sejak tiga hari yang lalu. Dalam penanganan dan solusi awal, balai jalan mencoba mencari akar permasalahan yang selama menyebabkan masalah banjir meluber ke jalan berulang-ulang. Bahkan menurut catatan kejadian yang sama sudah terjadi sekitar 15 kali. “Solusi awalnya kami lakukan pelebaran saluran air di pinggir jalan utama dua kali lipat dari sebelumnya, untuk menampung debit air hujan yang selama ini langsung meluber ke jalan,” kata dia.
Perbaikan saluran air sepanjang 1,1 kilometer itu di sepanjang Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada juga diikuti dengan pelebaran. Semula saluran air di pinggir jalan utama Singaraja-Denpasar hanya 8 sentimeter saja. Saat ini diperlebar menjadi 1,5 meter dan kedalaman 1,2 meter. Saluran air itu pun disebut akan dialirkan ke gorong-gorong kecil ke seberang jalan menuju aliran sungai yang ada di sana.
Saluran air yang baru diperbaiki itu pun diharapkan Darma dapat menjadi solusi banjir yang selama ini terjadi di titik yang sama. Pihaknya pun menyebutkan selain perbaikan saluran air di pinggir jalan utama, juga akan dilaksanakan perbaikan saluran sekunder di daerah atas yang selama ini tertutup tanah longsoran.
“Jadi penyebab sebenarnya sekali, di atas itu ada saluran primer yang kemudian dipecah ke saluran sekunder kiri dan kanan, nah yang kanan ini tertutup longsor, sehingga air hujan dengan debit besar semuanya menuju ke jalan raya,” imbuhnya.
Perbaikan itu dikatakan olehnya akan dilakukan berbarengan dengan perbaikan saluran air di pinggir jalan utama. Darma pun mengaku akan melaporkan kegiatan perbaikan kepada pihak Sumber Daya Alam (SDA) yang memiliki kewenangan atas perbaikan kerusakan tersebut. Kerusakan di saluran sekunder itu pun harus ditangani agar jika terjadi hujan deras, saluran itu dapat berfungsi dan tidak lagi meluber ke jalan. *k23
Jalur Singaraja-Denpasar via Bedugul yang selama ini sering dikeluhkan karena banjir yang meluber ke jalan raya tepatnya di daerah Desa Pancasari, mulai ditangani oleh Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah VIII Jawa Timur-Bali.
Seperti yang terlihat Minggu (14/5) sejumlah pekerja sedang bekerja menggunakan alat berat. Saluran air yang melintang di sepanjang titik banjir, juga tampak mengalami pelebaran yang merupakan solusi atasi banjir.
Pengerjaan saluran air yang selama ini bermasalah yang kemudian mengakibatkan air dan lumpur saat hujan deras meluber ke jalan tersebut juga menggunakan sejumlah alat berat.
Menurut Kepala BBPJN Wilayah VIII, Ir I ketut Darmawahana saat dikonfirmasi Minggu (14/5) sore kemarin mengatakan bahwa pengerjaan saluran air itu sudah di mulai sejak tiga hari yang lalu. Dalam penanganan dan solusi awal, balai jalan mencoba mencari akar permasalahan yang selama menyebabkan masalah banjir meluber ke jalan berulang-ulang. Bahkan menurut catatan kejadian yang sama sudah terjadi sekitar 15 kali. “Solusi awalnya kami lakukan pelebaran saluran air di pinggir jalan utama dua kali lipat dari sebelumnya, untuk menampung debit air hujan yang selama ini langsung meluber ke jalan,” kata dia.
Perbaikan saluran air sepanjang 1,1 kilometer itu di sepanjang Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada juga diikuti dengan pelebaran. Semula saluran air di pinggir jalan utama Singaraja-Denpasar hanya 8 sentimeter saja. Saat ini diperlebar menjadi 1,5 meter dan kedalaman 1,2 meter. Saluran air itu pun disebut akan dialirkan ke gorong-gorong kecil ke seberang jalan menuju aliran sungai yang ada di sana.
Saluran air yang baru diperbaiki itu pun diharapkan Darma dapat menjadi solusi banjir yang selama ini terjadi di titik yang sama. Pihaknya pun menyebutkan selain perbaikan saluran air di pinggir jalan utama, juga akan dilaksanakan perbaikan saluran sekunder di daerah atas yang selama ini tertutup tanah longsoran.
“Jadi penyebab sebenarnya sekali, di atas itu ada saluran primer yang kemudian dipecah ke saluran sekunder kiri dan kanan, nah yang kanan ini tertutup longsor, sehingga air hujan dengan debit besar semuanya menuju ke jalan raya,” imbuhnya.
Perbaikan itu dikatakan olehnya akan dilakukan berbarengan dengan perbaikan saluran air di pinggir jalan utama. Darma pun mengaku akan melaporkan kegiatan perbaikan kepada pihak Sumber Daya Alam (SDA) yang memiliki kewenangan atas perbaikan kerusakan tersebut. Kerusakan di saluran sekunder itu pun harus ditangani agar jika terjadi hujan deras, saluran itu dapat berfungsi dan tidak lagi meluber ke jalan. *k23
Komentar