ODGJ Tewas Nyemplung Sumur
Pernah Bunuh Kakak Tirinya Beberapa Waktu Lalu
"Korban diketahui sudah hilang sejak Rabu (30/11) lalu. Sempat dicari keluarganya tapi tidak ketemu,”
DENPASAR, NusaBali
Nasib tragis dialami Ketut Sudirta, 45, Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang pernah membunuh kakak kandungnya beberapa bulan lalu. Dia nekat mengakhiri hidup dengan cara menceburkan diri ke dalam sumur Pura Panti Gede di Jalan Wr Supratman Gang Zambex, Kelurahan Kesiman, Denpasar Timur pada Jumat (2/12) pukul 08.30 Wita.
Aksi nekat Ketut Sudirta diketahui pertama kali oleh bibinya, Made Sukerti, 53. Saat itu, Made Sukerti melakukan persembahyangan rutin di Pura Panti Gede sekitar pukul 08.30 Wita. Saat sedang sembahyang, Sukerti mencium bau busuk dari sekitar sumur. Penasaran dengan bau busuk tersebut, Sukerti mengecek ke dalam sumur. Saat itulah dia melihat korban Ketut Sudirta sudah tak bernyawa di dalam sumur yang memiliki kedalaman 15 meter.
Sukerti memberitahukan kejadian tersebut ke keluarganya yang langsung memberitahukan ke aparat kepolisian. Unit rescue Polda Bali dan BPBD Kota Denpasar yang datang pada pukul 11.00 Wita langsung melakukan evakuasi korban dari dalam sumur. Saat diangkat, korban dalam kondisi telanjang bulat dan tubuhnya sudah lebam. Korban lalu dibawa ke RS Wangaya, Denpasar untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, Ketut Sudiarta diketahui kerap hendak melalukan bunuh diri. Hanya saja aksinya itu bisa digagalkan oleh keluarganya. "Dia diketahui sudah hilang sejak Rabu (30/11) lalu. Sempat dicari keluarganya tapi tidak ketemu,” ujar Kombes Satake Bayu.
Ketut Sudiarta sudah sering dibawa ke RSJ Bangli oleh keluarganya. Hanya saja penyakitnya itu kerap kambuh. "Dia sering ngamuk dan bikin keonaran di lingkungan tempat tinggalnya," lanjutnya.
Sebelumnya, Ketut Sudiarta diketahui pernah membunuh kakak tirinya, Ni Kadek Narwi, 43, di rumahnya di Jalan WR Supratman Gang Sampek Malam Nomor 1 Denpasar, Jumat (5/2) lalu. Aksi pembunuhan lingkup keluarga ini bermula saat korban Kadek Narwi majejahitan untuk persiapan banten Hari Raya Galungan, Jumat pagi sekitar pukul 07.00 Wita. Setelah selama 30 menit majejahitan seorang diri, korban mabanten ke merajan sekitar pukul 07.30 Wita. Tiba-tiba adik tirinya, Ketut Sudiarta, datang menghampiri korban.
Pelaku Sudiarta yang muncul sambil menenteng sebilah pisau belati, tanpa ba bi bu langsung mengujamkan tusukan ke sekujur tubuh kakaknya. Karena diserang tiba-tiba dengan tusukan di bagian dada, korban Made Narwi langsung roboh bersimbah darah. Setelah kakaknya roboh, pelaku Sudiarta bukannya menghentikan aksinya, namun terus menghujamkan tusukan demi tusukan ke tubuh korban.
Walhasil, korban Kadek Narwi yang merupakan daha lingsir (perawan tua)---karena belum menikah hingga usia 42 tahun---langsung menghembuskan napas terakhir di lokasi TKP. Sementara, pelaku Sudiarta, yang juga berstatus teruna lingsir (perjaka tua) karena belum menikah di usia 38 tahun, langsung keluar dari rumah dan menyerahkan diri ke polisi, seusai membunuh kakaknya. Pelaku Sudiarta sengaja mendatangi petugas kepolisian yang sedang melakukan pengamanan lalulintas di Pertigaan Jalan WR Supratman-Jalan Sedap Malam Denpasar. *rez, pol
Aksi nekat Ketut Sudirta diketahui pertama kali oleh bibinya, Made Sukerti, 53. Saat itu, Made Sukerti melakukan persembahyangan rutin di Pura Panti Gede sekitar pukul 08.30 Wita. Saat sedang sembahyang, Sukerti mencium bau busuk dari sekitar sumur. Penasaran dengan bau busuk tersebut, Sukerti mengecek ke dalam sumur. Saat itulah dia melihat korban Ketut Sudirta sudah tak bernyawa di dalam sumur yang memiliki kedalaman 15 meter.
Sukerti memberitahukan kejadian tersebut ke keluarganya yang langsung memberitahukan ke aparat kepolisian. Unit rescue Polda Bali dan BPBD Kota Denpasar yang datang pada pukul 11.00 Wita langsung melakukan evakuasi korban dari dalam sumur. Saat diangkat, korban dalam kondisi telanjang bulat dan tubuhnya sudah lebam. Korban lalu dibawa ke RS Wangaya, Denpasar untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, Ketut Sudiarta diketahui kerap hendak melalukan bunuh diri. Hanya saja aksinya itu bisa digagalkan oleh keluarganya. "Dia diketahui sudah hilang sejak Rabu (30/11) lalu. Sempat dicari keluarganya tapi tidak ketemu,” ujar Kombes Satake Bayu.
Ketut Sudiarta sudah sering dibawa ke RSJ Bangli oleh keluarganya. Hanya saja penyakitnya itu kerap kambuh. "Dia sering ngamuk dan bikin keonaran di lingkungan tempat tinggalnya," lanjutnya.
Sebelumnya, Ketut Sudiarta diketahui pernah membunuh kakak tirinya, Ni Kadek Narwi, 43, di rumahnya di Jalan WR Supratman Gang Sampek Malam Nomor 1 Denpasar, Jumat (5/2) lalu. Aksi pembunuhan lingkup keluarga ini bermula saat korban Kadek Narwi majejahitan untuk persiapan banten Hari Raya Galungan, Jumat pagi sekitar pukul 07.00 Wita. Setelah selama 30 menit majejahitan seorang diri, korban mabanten ke merajan sekitar pukul 07.30 Wita. Tiba-tiba adik tirinya, Ketut Sudiarta, datang menghampiri korban.
Pelaku Sudiarta yang muncul sambil menenteng sebilah pisau belati, tanpa ba bi bu langsung mengujamkan tusukan ke sekujur tubuh kakaknya. Karena diserang tiba-tiba dengan tusukan di bagian dada, korban Made Narwi langsung roboh bersimbah darah. Setelah kakaknya roboh, pelaku Sudiarta bukannya menghentikan aksinya, namun terus menghujamkan tusukan demi tusukan ke tubuh korban.
Walhasil, korban Kadek Narwi yang merupakan daha lingsir (perawan tua)---karena belum menikah hingga usia 42 tahun---langsung menghembuskan napas terakhir di lokasi TKP. Sementara, pelaku Sudiarta, yang juga berstatus teruna lingsir (perjaka tua) karena belum menikah di usia 38 tahun, langsung keluar dari rumah dan menyerahkan diri ke polisi, seusai membunuh kakaknya. Pelaku Sudiarta sengaja mendatangi petugas kepolisian yang sedang melakukan pengamanan lalulintas di Pertigaan Jalan WR Supratman-Jalan Sedap Malam Denpasar. *rez, pol
Komentar