Komunitas Guru Penggerak di Klungkung Miliki Visi Jadi Guru ‘GOKIL’
SEMARAPURA, NusaBali.com – Suksesnya anak bangsa tentu didapat melalui proses pembelajaran dari para guru-guru terbaik untuk mendorong perubahan pendidikan negeri ini ke arah yang lebih baik.
Seperti halnya kehadiran Komunitas Guru Penggerak Kabupaten Klungkung, yang merupakan tindak lanjut dari Program Pendidikan Guru Penggerak angkatan III Nasional dan Angkatan I di Kabupaten Klungkung yang dilaksanakan dari 13 Agustus 2021 sampai 25 Juni 2022.
Komunitas Guru Penggerak Kabupaten Klungkung yang dinakhodai I Kadek Arta mengatakan Komunitas Guru Penggerak Kabupaten Klungkung digawangi oleh 32 orang guru dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA/SMK.
“Sesuai dengan program guru penggerak, kami menghimpun diri untuk membentuk sebuah komunitas yang kami beri nama Komunitas Guru Penggerak yang khusus bergerak di bidang berbagi hasil baik di pembelajaran, pengembangan diri, dan kegiatan-kegiatan pendidikan lainnya,” ujar Ketua Komunitas Guru Penggerak Kabupaten Klungkung, I Kadek Arta, saat ditemui pada Pentas Bintang Pendidikan di Alun-Alun Ida Dewa Agung Jambe Klungkung, Senin (5/12/2022) sore.
Uniknya, komunitas yang masih seumur jagung, I Kade Arta membeberkan jika Komunitas ini telah memiliki visi yakni menjadi Guru yang ‘GOKIL’
Walaupun visi tersebut dikemas dengan nama yang unik dan cenderung lucu, namun kata ‘GOKIL’ ternyata terselip arti yang mendalam yakni Guru yang Gaul, Optimis, Kreatif, dan Leadership.
“Kami mengembangkan karena program ini adalah ingin menciptakan guru-guru yang memiliki jiwa kepemimpinan, bisa kepemimpinan pembelajaran ataupun pengembangan kepemimpinan untuk program-program sekolah,” tutur I Kadek Arta yang juga sebagai tenaga pengajar di SMAN 1 Semarapura.
Pihaknya pun saat ini telah berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti Organisasi Profesi yakni PGRI Kabupaten Klungkung, Dinas Pendidikan Kabupaten atau Kota ataupun tingkat Provinsi. Komunitas Guru Penggerak Kabupaten Klungkung juga memiliki tiga kelompok kerja yakni Pengembangan Sumber Daya Manusia, Hubungan Masyarakat, dan Pokja Abdimas.
I Kadek Arta pun menjelaskan pihaknya telah mengimplementasikan berbagai jenis program kerja. Seperti pada bulan Oktober lalu tepat saat memperingati bulan bahasa telah suksesnya menyelenggarakan program Guru Berbagi.
“Pada saat bulan bahasa kemarin kami menghimpun buku-buku literasi yang dikumpulkan dari berbagai pihak dan kami bagikan kepada sekolah-sekolah yang membutuhkan. Kedua, kami juga memberikan coaching (Pembinaan, Red) untuk rekan-rekan guru yang ingin memiliki pengembangan diri.”
“Kemudian ketiga, kami juga mendapatkan data bahwa beberapa sekolah di Kabupaten Klungkung banyak sekali pada rapor pendidikannya masih merah, kami juga ingin masuk ke sekolah-sekolah tersebut untuk bisa kami berikan pendampingan dari komunitas,” lanjut I Kadek Arta.
Sementara itu, output yang akan dihasilkan oleh Komunitas Guru Penggerak Kabupaten Klungkung pun, kata I Kadek Arta, yang paling utama adalah pengembangan leadership bagi guru-guru.
Karena menurutnya, program guru penggerak ini adalah program yang berkelanjutan. Maka setiap tahunnya akan ada angkatan baru melalui guru-guru yang ingin ikut sebagai Guru Penggerak.
“Karena program di Guru Penggerak ini bagaimana kepemimpinan guru-guru dalam proses pembelajaran dan bagaimana kepemimpinannya di dalam pengelolaan sekolah,” ujarnya.
Salah satu anggota Guru Penggerak Lainnya, I Putu Agus Sumiartha mengatakan banyak bisa bergabung dalam Komunitas Guru Penggerak Kabupaten Klungkung.
“Manfaatnya saya dan teman-teman bisa berbagi kepada sekolah-sekolah yang baru memulai gerakan literasi sehingga bisa menambah bahan bacaan sekolah mereka. Jadi kita sebagai pendidik bisa melihat senyum anak-anak ketika mendapatkan sesuatu yang baru itu rasanya tidak bisa terbayarkan,” ungkap I Putu Agus Sumiartha yang juga sebagai Koordinator Pokja Abdimas. *ris
1
Komentar