Cegah KDRT, Puspaga Berikan Konseling
SINGARAJA, NusaBali
Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Buleleng, sejak September lalu membuka Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).
Layanan ini dibuka untuk mencegah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Kabid Pemberdayaan Perempuan Dinas P2KBP3A Buleleng Kadek Dami, Senin (5/12), mengatakan Puspaga dibuka dengan menyiapkan layanan konseling bagi keluarga. Layanan konseling ini pun bisa dimanfaatkan oleh suami, istri, maupun anak dalam sebuah keluarga yang sedang menghadapi masalah.
“Ada beberapa layanan konseling yang kami siapkan di Puspaga. Dari penanganan masalah anak seperti anak mogok sekolah, sulit, makan, kecanduan gadget. Serta masalah komunikasi di rumah tangga. Bahkan calon pengantin juga bisa datang untuk konseling persiapan pra pernikahan,” ucap Dami.
Untuk memberikan layanan konseling ini, Dinas P2KBP3A telah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yakni ahli psikologi. Psikolog disebut Dami akan memberikan layanan konseling untuk masyarakat yang datang. Dalam proses konseling, selain menyampaikan kendala yang sedang dihadapi, masyarakat juga akan diberikan solusi dan arahan terkait masalah yang sedang dihadapi.
Sementara itu jika dalam sesi konsultasi terungkap ada tindak kekerasan yang dialami, maka dinas dapat merujuk warga tersebut. Rujukan bisa diarahkan kepada psikolog klinis, psikiater, maupun pada pihak kepolisian.
Menurut Dami sejauh ini baru tiga keluarga yang memanfaatkan layanan tersebut. Mereka berkonsultasi soal sikap anak mereka yang mogok belajar dan enggan ke sekolah. Sehingga psikolog harus melakukan observasi lebih jauh terkait masalah tersebut. “Layanan konsultasi ini untuk mencegah kasus KDRT. Kami sudah sosialisasikan layanan ini ke beberapa desa dan warga juga antusias,” jelas dia.
Dinas P2KBP3A sepanjang tahun 2022 mencatat 5 kasus KDRT. Tiga kasus diantaranya adalah kasus penganiayaan, satu kasus penelantaran dan satu kasus pembunuhan. *k23
1
Komentar