Pandemi Melandai, Pengusaha Kembali Bangkit
SEMARAPURA, NusaBali
Pandemi Covid-19 melandai, pengusaha bokor fiber di Dusun Payungan, Desa Selat, Kecamatan Klungkung kembali bangkit dan memulai usahanya. Usaha bokor fiber ini sempat tutup saat pandemi.
Pemasaran bokor fiber di Klungkung dan Bangli. Pemilik usaha bokor fiber, Kadek Sriani merintis usaha bokor fiber sejak lama. Saat pandemi Covid 19, usahanya tutup. Saat pandemi melandai, kembali buka usaha bokor fiber. Pekerja sebanyak 15 orang. “Pemasaran di wilayah Klungkung dan Bangli,” ujar Sriani. Babinsa Desa Selat, Serda Nengah Kemardika mengunjungi perajin bokor, Senin kemarin.
Dandim Klungkung Letkol Inf Armen menambahkan, komunikasi sosial adalah jurus ampuh bagi Babinsa untuk mengetahui situasi dan kondisi masyarakat maupun wilayah binaannya. Babinsa diharapkan mampu memberikan dukungan, motivasi, dan solusi demi kesejahteraan warga binaannya.
Selain pengusaha bokor fiber, pengusaha kacang goreng di Desa Nyanglan, Kecamatan Banjarangkan juga kembali beroperasi. Tempat usaha kacang goreng milik Ni Wayan Yasmini sempat lama tidak beroperasi akibat sepinya order saat pandemi Covid-19. Yasmini kembali bangkit dan memulai usahanya. Harga kacang goreng kapri rata-rata dijual Rp 200.000 per kemasan 5 Kg, hanya saja saat harga minyak goreng naik, harganya mencapai Rp 240.000 per kemasan 5 Kg. Saat harga minyak goreng stabil, harga kacang juga turut menyesuaikan.
Perajin dodol di Desa Besan, Kecamatan Dawan, Klungkung juga kembali bergairah untuk memproduksi dodol. Hal ini seiring meningkatnya kunjungan wisatawan ke Bali. Dodol diburu oleh sejumlah toko untuk dijual kembali sebagai oleh-oleh. *wan
Komentar