Pemprov Siapkan Database Potensi Desa Adat se-Bali
DENPASAR, NusaBali
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menggelar kegiatan Diseminasi Hasil Sensus Semesta Berencana Sumber Daya Bali Berbasis Desa Adat, di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Senin (5/12).
Sensus bertujuan untuk menyediakan database sumberdaya desa adat di Bali. Diseminasi dihadiri Kepala Bidang Pemerintahan dan Pengkajian Peraturan Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Provinsi Bali Ketut Wica dan Koordinator Tim Analisa Hasil Sensus Putu Manik Prihatini. Hadir juga Prof Ketut Darmaputra yang merupakan salah satu anggota Kelompok Ahli Pembangunan Informasi dan Teknologi Provinsi Bali.
Kabid Pemerintahan dan Pengkajian Peraturan Brida Bali, Ketut Wica mengatakan desa adat perlu memiliki database agar pada saat membuat program kerja mudah melakukan pemetaan apa yang harus dilakukan sekaligus mengetahui potensi apa yang ada di desa adat itu. "Potensi desa wisata banyak maping yang sudah ditemukan, dan sudah dikeluarkan juga potensi ekonomi yang dapat dikembangkan. Dengan adanya data yang jelas, tentu akan berfungsi untuk mempermudah menentukan desa-desa adat mana saja yang bisa terlebih dahulu memenuhi syarat dialokasikan sebagai desa wisata. Dari 1.493 desa semua memiliki peluang menjadi desa wisata berdasarkan dari segi seni budaya dan kearifan lokal," tegas Kabid Ketut Wica.
Ketut Wica mengatakan, Sensus Semesta Berencana Sumber Daya Bali Berbasis Desa Adat adalah salah satu program prioritas dalam mewujudkan visi Pemerintah Provinsi Bali saat ini 'Nangun Sat Kerthi Loka Bali' melalui Pola Pembangunan Berencana Menuju Bali Era Baru. Dikatakannya, Bali Era Baru adalah suatu era yang ditandai dengan tatanan kehidupan baru, yakni Bali yang kawista, Bali yang tata-titi tenteram kerta raharja, gemah ripah loh jinawi.
Tatanan kehidupan baru tersebut bersifat holistik yang meliputi tiga dimensi utama, yakni bisa menjaga keseimbangan alam, krama dan kebudayaan Bali, genuine Bali. Tatanan kehidupan baru mampu memenuhi kebutuhan, harapan, dan aspirasi krama Bali dalam berbagai aspek kehidupan, dan yang terpenting adalah memiliki kesiapan yang cukup dalam mengantisipasi munculnya permasalahan dan tantangan baru dalam tataran lokal, nasional, dan global yang akan berdampak secara positif maupun negatif terhadap kondisi di masa yang akan datang (manajemen risiko).
Ketut Wica mengatakan, visi menuju Bali Era Baru diwujudkan dengan menata secara fundamental dan komprehensif pembangunan Bali yang mencakup tiga aspek utama, yakni alam, krama, dan kebudayaan Bali berdasarkan nilai-nilai Tri Hita Karana yang bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi yang terdiri dari Atma Kerthi, Segara Kerthi, Danu Kerthi, Wana Kerthi, Jana Kerthi, dan Jagat Kerthi.
Koordinator Tim Analisis Hasil Sensus, Putu Manik Prihatini sebagai salah satu narasumber menyampaikan hasil sensus berencana sumber daya Bali berbasis desa adat tahun 2022 adalah hasil analisis terkait dengan jumlah desa adat di Bali 1.493 desa adat yang tersebar di sembilan kabupaten/ kota se-Bali.
Sensus pertama kali dilaksanakan pada tahun 2021 dan berlanjut di tahun 2022 yang diawali dengan sosialisasi pelaksanaan sensus di 57 Kecamatan se-Bali. Kegiatan diseminasi kemarin juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Adat (PMA) Provinsi Bali, Tim IT Dinas Kominfos Provinsi Bali, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Bali, Perwakilan Bendesa Agung Provinsi Bali, Bendesa Madya dan Bendesa Alit Provinsi Bali dan Kabupaten/Kota se-Bali serta para Koordinator Tenaga Penyuluh Bahasa Bali tingkat Provinsi Bali. *cr78
1
Komentar