SMPN 2 Semarapura Terus Berinovasi Kuatkan Karakter Siswa
Implementasikan Kurikulum Merdeka Secara Mandiri
SEMARAPURA, NusaBali.com - Pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang merupakan salah satu kebijakan Kemendikbudristek untuk satuan pendidikan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di sekolah bisa dilakukan secara mandiri.
Salah satu sekolah di Kabupaten Klungkung yang melakukan IKM secara mandiri adalah SMPN 2 Semarapura.
Kepala Sekolah SMPN 2 Semarapura, Ida Bagus Astawa menjelaskan walau saat ini SMPN 2 Semarapura belum menjadi sekolah penggerak, namun sejak tahun ajaran 2022, telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka terkhusus bagi siswa-siswi kelas VII.
“Kurikulum Merdeka ini dimulai saat tahun ajaran baru di kelas VII. Prosesnya yakni pelaksana Kurikulum Merdeka secara mandiri. Jadi kita mengajukan data dulu ke pusat, lalu diverifikasi oleh pusat dan kemudian di tetapkan sebagai pelaksana Kurikulum Merdeka secara mandiri. Sesungguhnya kita masih mengimplementasikan kurikulum 2013 untuk kelas VIII dan IX. Namun untuk kelas VII itu sudah menggunakan Kurikulum Merdeka,” ujar Kepala Sekolah SMPN 2 Semarapura, Ida Bagus Astawa saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (7/12/2022) siang.
Kurikulum Merdeka yang berkonsep untuk lebih mengacu pendekatan bakat dan minat siswa, sehingga pada kurikulum ini terdapat berbagi pencapaian Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila (5P).
Mekanisme kreativitas pun kata Ida Bagus Astawa, sebelum pelaksanaan Kurikulum Merdeka, penguatan karakter siswa di Kurikulum 2013 sudah melakukan kegiatan untuk mendorong kreativitas, inovasi, dan juga sosial. Pelaksanaan yang rutin dilakukan yakni literasi sekolah pada pagi hari.
“Begitu berlaku Kurikulum Merdeka, literasi itu masih kita pertahankan karena di Kurikulum Merdeka itu ada P5 yang sebenarnya muara dari Kurikulum Merdeka masuk ke dalam ekstrakurikuler yang sudah disiapkan berbagai tema. Saat ini kita menggunakan tema Gaya Hidup Berkelanjutan,” papar kata Ida Bagus Astawa.
Mengusung tema Gaya Hidup Berkelanjutan dengan sub kegiatan yakni melakukan pengelolaan sampah sekolah. Hingga saat ini, para siswanya sudah sampai tahap pembuatan produk seperti kompos, eco enzyme, hingga kerajinan berbahan sampah plastik yang didaur ulang.
Sehingga dari kegiatan-kegiatan ini dapat memunculkan sisi keterampilan anak didiknya untuk mengkomunikasikan produk tersebut kepada orang lain baik dari proses perencanaan, pembuatan, serta hasil produk yang memiliki nilai ekonomis.
Lebih lanjut soal inovasi atau gebrakan ke depan, pihaknya telah menyiapkan tema lain yakni Kearifan Lokal yang akan diimplementasikan pada semester berikutnya.
“Pada project ini di samping untuk bagaimana mereka menggali dan menguatkan melalui proses kearifan lokal Bali atau mungkin Indonesia, mereka juga memiliki sikap untuk mengapresiasi bahwa karya-karya yang arif di masa lalu ini penting untuk mereka tahu dan dapat meningkatkan motivasi kita untuk menghasilkan karya yang inovatif di masa depan,” ujarnya.
Sementara itu, prestasi siswa-siswi SMPN 2 Semarapura yang sudah melanglang buana hingga tingkat nasional, ternyata tidak lepas dari kualitas proses pembinaan yang cukup ketat.
Bahkan, Ida Bagus Astawa membeberkan jika pihak sekolah tidak memiliki target khusus untuk mendapatkan sebuah penghargaan di setiap tahunnya. Justru pihaknya lebih berfokus meningkatkan proses siswa untuk mendapatkan pembinaan yang lebih baik.
“Justru kita ingin meningkatkan prosesnya supaya siswa kita yang mendapatkan pembinaan khusus lebih banyak, setelah itu kita lakukan seleksi yang lebih ketat. Sehingga dari proses yang sudah matang tersebut, ada peningkatan prestasi setiap tahunnya bukan hanya prestasi akademik saja tetapi juga prestasi non akademik,” tandasnya.
Memiliki slogan ‘Siddhi Siddha Suddha Saddhu’ yang bermakna Siddhi artinya cerdas, Siddha artinya terampil dan profesional, Suddha memiliki arti berintegritas yang menyatukan pikiran, perkataan dan perbuatan, dan Saddhu artinya akan tampil manusia yang memiliki kerendahan hati tetapi berwibawa dan bermanfaat bagi lingkungan.
Melalui slogan ini, diharapkan siswa-siswi SMPN 2 Semarapura dan juga alumni ke depan dapat menjadi manusia yang cerdas bukan hanya cerdas intelektual tetapi juga cerdas secara emosional, sosial dan juga cerdas secara spiritual.
“Karena tahun ajaran kita saat ini melatih keterampilan, kita harapkan mereka juga terampil dan profesional. Kalau dia (siswa) cerdas dan terampil tetapi tidak jujur, kita khawatir pengetahuannya akan tidak tepat sasaran. Oleh karena itu dia harus menjadi manusia yang jujur dan terintegritas. Jika dia terampil dan cerdas yang dilandasi oleh kejujuran, kita harapkan secara figuristik mereka bisa menjadi pribadi yang rendah hati,” pungkasnya. *ris
Komentar