DPRD Bali Minta Pertamina Cari Solusi Cepat
Atasi Antrean Solar di SPBU, Juga Antisipasi Penimbunan
DENPASAR, NusaBali
Kelangkaan BBM (Bahan Bakar Minyak) khususnya solar yang membuat antrean kendaraan di sejumlah SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Umum) membuat wakil rakyat bersuara.
DPRD Bali meminta kelangkaan BBM sejak 3 hari lalu ini ditangani cepat oleh PT Pertamina. Bahkan, wakil rakyat mengingatkan agar antisipasi adanya penimbunan. Ketua Komisi III DPRD Bali membidangi energi, Anak Agung Ngurah Adhi Ardhana dikonfirmasi NusaBali, Rabu (7/12) mengatakan kejadian kelangkaan distribusi BBM di Bali membuat antrean panjang di SPBU. Kondisi ini tentu saja menjadi pertanyaan besar terkait dengan penyebabnya. "Saya amati fakta di lapangan memang hampir di beberapa kabupaten/kota terjadi antrean. Kita minta supaya Pertamina mencari letak persoalan atas kelangkaan distribusi BBM ini," ujar politisi senior PDI Perjuangan asal Puri Gerenceng, Desa Pemecutan Kaja, Denpasar Utara ini.
Adhi Ardhana juga berharap ada solusi cepat, sehingga tidak berdampak luas terhadap masyarakat, khususnya kalangan UMKM di Bali. "Harapan kita ada solusi cepat," tegas praktisi pariwisata ini.
Adhi Ardhana kemarin terus melakukan kontak dan komunikasi dengan pihak PT Pertamina. "Kontak terakhir kita, permasalahan ini sudah jadi atensi Pertamina Patra Niaga agar segera menyelesaikan masalah antrean BBM, khususnya BBM bersubsidi. Saat ini adalah masa normalisasi pasokan pasca KTT G20 yang penyalurannya di atas rata-rata normal," tandas Adhi Ardhana.
Sementara, Ketua Komisi II DPRD Bali membidangi perekonomian Ida Gede Komang Kresna Budi secara terpisah mengatakan kelangkaan BBM jenis solar harus diantisipasi semua stakeholder terkait. "Mulai Pemprov Bali sampai pihak Polda Bali harus antisipasi. Kita khawatirkan ada yang memanfaatkan dengan aksi penimbunan. Takutnya berdampak nanti dengan ekonomi masyarakat," ujar Kresna Budi.
Kata Kresna Budi, kelangkaan BBM bisa membuat inflasi. "Kelangkaan BBM ini bisa menyebabkan inflasi lho. Kita tidak boleh abaikan dan anggap remeh ini. Saya apresiasi Polda Bali sudah bergerak, mudah-mudahan diantisipasi dampaknya bersama stakeholder terkait," tegas politisi Golkar asal Kelurahan Liligundi, Buleleng ini.
Seperti diberitakan sebelumnya antrean kendaraan, terutama truk angkutan barang mengular untuk mendapatkan solar di SPBU. Kondisi ini terjadi hampir di seluruh wilayah Provinsi Bali. Pjs Manager Commrel dan CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Cholishon Liwajhillah sebelumnya menyampaikan keadaan tersebut karena kuota solar di SPBU di daerah tersebut sudah habis. Dikatakannya, Pertamina menyalurkan solar subsidi sesuai dengan aturan kuota yang telah ditetapkan BPH Migas.
Peruntukan solar subsidi, dikatakan Cholishon berdasarkan Peraturan Presiden No 191/2014. Dalam Perpres tersebut telah ditetapkan konsumen yang berhak menggunakan solar subsidi.
Cholishon menambahkan Pertamina terus melakukan upaya dan koordinasi dengan pihak terkait dan SPBU agar pelayanan BBM kepada masyarakat berjalan normal. Di antaranya pengalihan kuota antar kota maupun kabupaten agar distribusi solar merata. Sehubungan dengan hal itu, pihaknya mengatakan telah membuat laporan kepada regulator serta menunggu arahan selanjutnya. *nat
Komentar