Kurangi Kerugian, Petani Cabai Beralih ke Mentimun
BANGLI, NusaBali
Hujan berkepanjangan belakangan ini mengakibatkan banyak tanaman cabai di Bangli rusak.
Untuk meminimalisir kerugian akibat cabai rusak, petani beralih ke taman lain yang lebih tahan hujan. Salah satunya, mentimun.
Hal tersebut dilakukan, di antaranya oleh salah seorang petani I Nengah Arnata. Petani asal Banjar Pucangan, Desa Kayubihi, Kecamatan Bangli ini mengaku sebelumnya bertanam cabai. Sejatinya saat ini harga cabai cukup tinggi. Namun demikian karena sekarang masim penghujan maka dirinya beralih ke tamanan lain. "Saya pilih tanaman yang tahan air, seperti mentimun," ungkapnya Rabu (7/12).
Nengah Arnata menanam mentimun 8.000 pohon. Untuk memastikan produksi mentimun bagus, maka perawatan juga dilakukan secara rutin. "Meski tahan terhadap cuaca untuk menjaga tanaman mentimun tidak diserang hama maka perawatan pengobatan seminggu dua kali dimana biasanya semingu sekali," jelasnya.
Dengan jumlah tanaman saat ini, dirinya bisa menghasilkan mentimun setengah ton. "Masa tanam buah ini perlu waktu 60 hari untuk bisa panen," ujarnya.
Disebutkan, harga mentimun di pasaran juga cukup bagus. Harga per kilogram di tingkat petani Rp 6.000 sampai Rp 7.000, dari sebelumnya hanya Rp 3.000 perkilogram
Ditambahkan, pada musim cuaca buruk seperti sekarang, petani harus lebih kreatif. Caranya, pilih tanaman yang cocok untuk musim hujan. Dengan perhitungan dan pemilihan tanaman yang tepat, maka petani dapat memproleh keuntungan di tengah musim penghujan. *esa
1
Komentar