DOTA 2 Indonesia ke Semifinal
Dikalahkan Argentina, Timnas CSGO Putri Raih Perunggu
NUSA DUA, NusaBali
Tim nasional DOTA 2 Indonesia melaju ke semifinal lower bracket usai menyingkirkan Kazakhstan pada kejuaraan esport dunia IESF Bali 14th World Esports Championship 2022, Kamis (8/12).
Sedangkan Tim CSGO putri Indonesia harus puas meraih perunggu setelah kalah dari Argentina pada final lower bracket
Bertanding di Earth Stage, Merusaka, Nusa Dua, Bali, DOTA 2 mampu mengalahkan Kazakhstan 2-0 secara cepat dalam waktu sekitar 30 menit untuk masing-masing gim. Timnas diperkuat Randy Muhammad Sapoetra ‘Dreamocel’, Rafli Fathur Rahman ‘Mikoto’, Syaid Muhammad Resky ‘Womy’, Tri Kuncoro ‘Jhocam’, Matthew Filemon ‘Whitemon’, dan Brizio Adiputra Budiana ‘Hyde’.
Kazakhstan tereliminasi dari pertarungan DOTA 2 kejuaraan esport dunia, dan Indonesia melaju ke semifinal lower bracket untuk bertemu Thailand.
"Semalam banyak evaluasi kita, persiapan jauh lebih bagus dibanding sebelumnya," kata pelatih timnas Indonesia Adit Rosenda .
Selanjutnya, Indonesia akan berhadapan dengan Thailand pada pertandingan yang berlangsung Jumat pada pukul 10.00 WITA, yang disiarkan di kanal YouTube PB ESI.
Optimisme juga disampaikan salah seorang pemain timnas Randy Muhammad Sapoetra "Dreamocel" untuk melawan Thailand dalam memperebutkan tempat di final lower bracket.
"Percaya diri saja sih, soalnya lebih fokus ke diri sendiri dari musuhnya... Keunggulan kita lebih bereksperimen dan caps skill-nya lebih tinggi," kata Dreamocel.
Sementara itu, tim nasional CS:GO putri Indonesia harus puas meraih perunggu setelah kalah 0-2 dari Argentina dalam babak final lower bracket, dalam kejuaraan esport dunia, Kamis, di Ice Stage, Merusaka, Nusa Dua.
Tim Merah Putih diperkuat oleh Dhammamitta Marvella alias Margeaux, Aulia Brillian Putri Hac alias Aphrolyn, July Kusuma alias Esberg, Risalma Agnia alias Oreopheliaa, dan Daltha Amellia Dwiguna alias Crescents.
Tim Argentina memuji permainan Indonesia yang tampil kuat. Namun, menurut Lucia, timnya jauh lebih percaya diri sehingga mampu mengalahkan tim Merah Putih.
Salah satu pemain Indonesia Daltha mengungkapkan, persiapan yang kurang membuat timnya tidak dapat maksimal. Hal senada juga disampaikan Dhammamitta, yang akan menjadikan kejuaraan esport dunia sebagai pengalaman berarti bagi dirinya dan tim. *ant
Bertanding di Earth Stage, Merusaka, Nusa Dua, Bali, DOTA 2 mampu mengalahkan Kazakhstan 2-0 secara cepat dalam waktu sekitar 30 menit untuk masing-masing gim. Timnas diperkuat Randy Muhammad Sapoetra ‘Dreamocel’, Rafli Fathur Rahman ‘Mikoto’, Syaid Muhammad Resky ‘Womy’, Tri Kuncoro ‘Jhocam’, Matthew Filemon ‘Whitemon’, dan Brizio Adiputra Budiana ‘Hyde’.
Kazakhstan tereliminasi dari pertarungan DOTA 2 kejuaraan esport dunia, dan Indonesia melaju ke semifinal lower bracket untuk bertemu Thailand.
"Semalam banyak evaluasi kita, persiapan jauh lebih bagus dibanding sebelumnya," kata pelatih timnas Indonesia Adit Rosenda .
Selanjutnya, Indonesia akan berhadapan dengan Thailand pada pertandingan yang berlangsung Jumat pada pukul 10.00 WITA, yang disiarkan di kanal YouTube PB ESI.
Optimisme juga disampaikan salah seorang pemain timnas Randy Muhammad Sapoetra "Dreamocel" untuk melawan Thailand dalam memperebutkan tempat di final lower bracket.
"Percaya diri saja sih, soalnya lebih fokus ke diri sendiri dari musuhnya... Keunggulan kita lebih bereksperimen dan caps skill-nya lebih tinggi," kata Dreamocel.
Sementara itu, tim nasional CS:GO putri Indonesia harus puas meraih perunggu setelah kalah 0-2 dari Argentina dalam babak final lower bracket, dalam kejuaraan esport dunia, Kamis, di Ice Stage, Merusaka, Nusa Dua.
Tim Merah Putih diperkuat oleh Dhammamitta Marvella alias Margeaux, Aulia Brillian Putri Hac alias Aphrolyn, July Kusuma alias Esberg, Risalma Agnia alias Oreopheliaa, dan Daltha Amellia Dwiguna alias Crescents.
Tim Argentina memuji permainan Indonesia yang tampil kuat. Namun, menurut Lucia, timnya jauh lebih percaya diri sehingga mampu mengalahkan tim Merah Putih.
Salah satu pemain Indonesia Daltha mengungkapkan, persiapan yang kurang membuat timnya tidak dapat maksimal. Hal senada juga disampaikan Dhammamitta, yang akan menjadikan kejuaraan esport dunia sebagai pengalaman berarti bagi dirinya dan tim. *ant
1
Komentar