Terdakwa Kabur Jelang Sidang
Terdakwa pembobol ATM asal Peru, Jose William Salazar Ortiz, kabur ke Terminal Ubung, sudah bawa tiket bus Denpasar-Jakarta
Bobol Ventilasi Sel Tahanan PN Denpasar dengan Obeng
DENPASAR, NusaBali
Seorang terdakwa kasus bobol ATM berkewarganegaraan Peru, Jose William Salazar Ortiz, 37, kabur dari sel tahanan PN Denpasar, Jalan PB Sudirman Denpasar, Selasa (16/5) sore pukul 15.30 Wita. Terdakwa kabur saat akan disidangkan di PN Denpasar dengan agenda pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Denpasar.
Sebelum kabur, terdakwa Jose William Salazar Ortiz baru sekitar 2,5 jam berada di ruang tahanan PN Denpasar, sejak dibawa dari sel tahanannya di LP Kerobokan, Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Selasa siang pukul 13.00 Wita. Namun, kasus kaburnya terdakwa pembobol ATM asal Peru ini baru diketahui petugas, Selasa sore sekitar pukul 16.00 Wita.
Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas kepolisian, terdakwa Jose William Salazar Ortiz kabur dari sel PN Denpasar dengan cara membongkar ventilasi tahanan menggunakan obeng. Terdakwa pembobol ATM asal Peru ini diduga kabur dari ruang tahanan yang penuh sesak sekitar pukul 15.30 Wita, namun baru diketahui setengah jam kemudian.
Perihal hilangnya Jose William ini diketahui setelah petugas jaga tidak menemukan terdakwa pembobol ATM tersebut saat dicari di dalam sel untuk disidangkan di PN Denpasar. Saat dilakukan pemeriksaan di dalam sel, diketahui ventilasi ruang tahanan sudah jebol. “Terdakwa diduga kabur lewat ventilasi ini,” ujar seorang petugas sambil menunjukkan ventilasi yang sudah jebol, Selasa sore.
Diduga kuat, setelah berhasil melewati ventilasi yang dibobolnya, terdakwa Jose William melompat ke sanggah di Pengadilan Militer Denpasar yang berada tepat di belakang ruang tahanan. Selanjutnya, terdakwa turun di Rumah Dinas Kejari Denpasar dan kemudian masuk ke Mall Ramayana, Jalan Diponegro Denpasar. Dari Mall Ramayana, Jose William Salazar Ortiz keluar menuju Jalan Diponegoro Denpasar dan langsung naik taksi menuju Terminal Ubung, Denpasar Utara.
Menurut keterangan juru parkir yang berjaga di seberang Mall Ramayana, dirinya sempat melihat seorang pria menggunakan baju warna biru dan celana hitam memanggil taksi. Dengan tergesa-gesa, pria yang diduga terdakwa Jose William tersebut masuk taksi dan pergi. “Tadi saya lihat dia tergesa-gesa naik taksi,” beber juru parkir bernama Heri ini.
Petugas kepolisian mengantongi identitas taksi yang ditumpangi terdakwa Jose William adalah Taksi Komotra dengan nomor lambung 230. Begitu mengantongi identitas traksi, petugas langsung melakukan pengejaran.
Informasinya, terdakwa Jose William naik taksi sampai di Terminal Ubung. Pembobol ATM asal Peru ini pun sudah mengantongi tiket bus jurusan Denpasar- Jakarta via Surabaya. Namun, bus belum kunjung berangkat, ketika petugas kepolisian yang memburunya tiba di Terminal Ubung. Nah, saat mengetahui ada banyak polisi menunggunya, terdakwa memilih kabur dari Terminal Ubung.
“Tadi (kemarin sore) terdakwa yang kabur ini sudah sampai di Terminal Ubung. Tapi, karena melihat polisi ramai, dia kabur lagi,” ungkap seorang petugas kepolisian yang ikut melakukan pengejaran ke Terminal Ubung.
Sementara itu, berdasarkan hasil pemeriksaan di ruang tahanan PN Denpasar, terungkap terdakwa Jose William diduga sudah merencanakan aksi pelariannya. Pasalnya, Jose William membuka jendela ventilasi dengan menggunakan obeng yang dibawanya dari sel tehanannya di LP Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung.
“Ventilasi ruang tahanan ini hanya bisa dibuka menggunakan obeng. Nah, terdakwa Jose William diduga sudah menyiapkan obeng dari LP Kerobokan,” jelas sumber kepolisian yang melakukan pemeriksaan kemarin sore.
Bukan hanya itu, terdakwa Jose William juga membawa sejumlah uang untuk digunakan naik taksi. Bahkan, pembobol ATM asal negeri belahan Amerika Latin juga sudah memegang tiket bus rute Denpasar-Jakarta. “Kemungkinan besar pelarian ini sudah direncanakan jauh hari sebelumnya,” tandas sumber tersebut.
Sementara itu, Kasi Pidum Kejari Denpasar, Ketut Maha Agung, mengatakan pihaknya masih melakukan pengejaran terdakwa pembobol ATM asal Peru, Jose William Salazar Ortiz. Namun, sampai tadi malam, upaya perburuan belum membuahkan hasil. “Kami masih terus melakukan pengejaran terdakwa, berkoridnasi dengan pihak kepolisian,” ungkap Maha Agung saat dikonfirmasi NusaBali tadi malam.
Sedangkan Humas PN Denpasar, Ni Made Sukereni, mengatakan sistem keamanan dari khususnya ruang tahanan selama ini selalu dievalusi dan ditingkatkan. “Ventilasi yang dibobol itu kan sudah ada teralinya. Jadi, semua ruang tahanan maupun penjagaan sudah sesuai prosedur. Tapi, yang namanya orang ingin berulah seperti ini, kan pasti ada saja caranya,” papar Made Sukreni.
Jose William Salazar Ortiz merupakan salah satu dari tiga terdakwa kasus pembobol ATM dalam satu jaringan, yang kini perkaranya sedang disidangkan di PN Denpasar. Dua terdakwa lainnya yang juga bgerasal dari Peru adalah Roberto Castro De La Cuba, 34, dan Franko Pizaro Solano, 29.
Mereka bertiga sebelumnya ditangkap di Jakarta, 1 Januari 2017, kemudian dibawa ke Denpasar karena aksi kejahatannya terjadi di Ibukota Provinsi Bali. Mereka ditahan penyidik kepolisian sejak 2 Januari 2017. Kemudian, mereka menjadi tahanan Kejaksaan Negeri (Kejari) Denpasar sejak 2 Maret 2017 lalu, di LP Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung.
Saat kabur dari ruang tahanan PN Denpasar, Selasa sore, terdakwa Jose William seharusnya akan menjalani persidangan dengan agenda penuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Denpasar.
Jose William Salazar Ortiz merupakan pria kelahiran Ibukota Lima, Peru, 5 April 1988. Kesehariannya, dia bekerja sebagai juru masak di negerinya. Selama berada di Bali untuk melakukan aksi kejahatannya, Jose William menginap di Hotel Balangan Inn, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Dalam menjalankan aksi kejahatannya, Jose William dan dua rekannya membobol brankas ATM dengan menggunakan las. * rez
DENPASAR, NusaBali
Seorang terdakwa kasus bobol ATM berkewarganegaraan Peru, Jose William Salazar Ortiz, 37, kabur dari sel tahanan PN Denpasar, Jalan PB Sudirman Denpasar, Selasa (16/5) sore pukul 15.30 Wita. Terdakwa kabur saat akan disidangkan di PN Denpasar dengan agenda pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Denpasar.
Sebelum kabur, terdakwa Jose William Salazar Ortiz baru sekitar 2,5 jam berada di ruang tahanan PN Denpasar, sejak dibawa dari sel tahanannya di LP Kerobokan, Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Selasa siang pukul 13.00 Wita. Namun, kasus kaburnya terdakwa pembobol ATM asal Peru ini baru diketahui petugas, Selasa sore sekitar pukul 16.00 Wita.
Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas kepolisian, terdakwa Jose William Salazar Ortiz kabur dari sel PN Denpasar dengan cara membongkar ventilasi tahanan menggunakan obeng. Terdakwa pembobol ATM asal Peru ini diduga kabur dari ruang tahanan yang penuh sesak sekitar pukul 15.30 Wita, namun baru diketahui setengah jam kemudian.
Perihal hilangnya Jose William ini diketahui setelah petugas jaga tidak menemukan terdakwa pembobol ATM tersebut saat dicari di dalam sel untuk disidangkan di PN Denpasar. Saat dilakukan pemeriksaan di dalam sel, diketahui ventilasi ruang tahanan sudah jebol. “Terdakwa diduga kabur lewat ventilasi ini,” ujar seorang petugas sambil menunjukkan ventilasi yang sudah jebol, Selasa sore.
Diduga kuat, setelah berhasil melewati ventilasi yang dibobolnya, terdakwa Jose William melompat ke sanggah di Pengadilan Militer Denpasar yang berada tepat di belakang ruang tahanan. Selanjutnya, terdakwa turun di Rumah Dinas Kejari Denpasar dan kemudian masuk ke Mall Ramayana, Jalan Diponegro Denpasar. Dari Mall Ramayana, Jose William Salazar Ortiz keluar menuju Jalan Diponegoro Denpasar dan langsung naik taksi menuju Terminal Ubung, Denpasar Utara.
Menurut keterangan juru parkir yang berjaga di seberang Mall Ramayana, dirinya sempat melihat seorang pria menggunakan baju warna biru dan celana hitam memanggil taksi. Dengan tergesa-gesa, pria yang diduga terdakwa Jose William tersebut masuk taksi dan pergi. “Tadi saya lihat dia tergesa-gesa naik taksi,” beber juru parkir bernama Heri ini.
Petugas kepolisian mengantongi identitas taksi yang ditumpangi terdakwa Jose William adalah Taksi Komotra dengan nomor lambung 230. Begitu mengantongi identitas traksi, petugas langsung melakukan pengejaran.
Informasinya, terdakwa Jose William naik taksi sampai di Terminal Ubung. Pembobol ATM asal Peru ini pun sudah mengantongi tiket bus jurusan Denpasar- Jakarta via Surabaya. Namun, bus belum kunjung berangkat, ketika petugas kepolisian yang memburunya tiba di Terminal Ubung. Nah, saat mengetahui ada banyak polisi menunggunya, terdakwa memilih kabur dari Terminal Ubung.
“Tadi (kemarin sore) terdakwa yang kabur ini sudah sampai di Terminal Ubung. Tapi, karena melihat polisi ramai, dia kabur lagi,” ungkap seorang petugas kepolisian yang ikut melakukan pengejaran ke Terminal Ubung.
Sementara itu, berdasarkan hasil pemeriksaan di ruang tahanan PN Denpasar, terungkap terdakwa Jose William diduga sudah merencanakan aksi pelariannya. Pasalnya, Jose William membuka jendela ventilasi dengan menggunakan obeng yang dibawanya dari sel tehanannya di LP Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung.
“Ventilasi ruang tahanan ini hanya bisa dibuka menggunakan obeng. Nah, terdakwa Jose William diduga sudah menyiapkan obeng dari LP Kerobokan,” jelas sumber kepolisian yang melakukan pemeriksaan kemarin sore.
Bukan hanya itu, terdakwa Jose William juga membawa sejumlah uang untuk digunakan naik taksi. Bahkan, pembobol ATM asal negeri belahan Amerika Latin juga sudah memegang tiket bus rute Denpasar-Jakarta. “Kemungkinan besar pelarian ini sudah direncanakan jauh hari sebelumnya,” tandas sumber tersebut.
Sementara itu, Kasi Pidum Kejari Denpasar, Ketut Maha Agung, mengatakan pihaknya masih melakukan pengejaran terdakwa pembobol ATM asal Peru, Jose William Salazar Ortiz. Namun, sampai tadi malam, upaya perburuan belum membuahkan hasil. “Kami masih terus melakukan pengejaran terdakwa, berkoridnasi dengan pihak kepolisian,” ungkap Maha Agung saat dikonfirmasi NusaBali tadi malam.
Sedangkan Humas PN Denpasar, Ni Made Sukereni, mengatakan sistem keamanan dari khususnya ruang tahanan selama ini selalu dievalusi dan ditingkatkan. “Ventilasi yang dibobol itu kan sudah ada teralinya. Jadi, semua ruang tahanan maupun penjagaan sudah sesuai prosedur. Tapi, yang namanya orang ingin berulah seperti ini, kan pasti ada saja caranya,” papar Made Sukreni.
Jose William Salazar Ortiz merupakan salah satu dari tiga terdakwa kasus pembobol ATM dalam satu jaringan, yang kini perkaranya sedang disidangkan di PN Denpasar. Dua terdakwa lainnya yang juga bgerasal dari Peru adalah Roberto Castro De La Cuba, 34, dan Franko Pizaro Solano, 29.
Mereka bertiga sebelumnya ditangkap di Jakarta, 1 Januari 2017, kemudian dibawa ke Denpasar karena aksi kejahatannya terjadi di Ibukota Provinsi Bali. Mereka ditahan penyidik kepolisian sejak 2 Januari 2017. Kemudian, mereka menjadi tahanan Kejaksaan Negeri (Kejari) Denpasar sejak 2 Maret 2017 lalu, di LP Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung.
Saat kabur dari ruang tahanan PN Denpasar, Selasa sore, terdakwa Jose William seharusnya akan menjalani persidangan dengan agenda penuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Denpasar.
Jose William Salazar Ortiz merupakan pria kelahiran Ibukota Lima, Peru, 5 April 1988. Kesehariannya, dia bekerja sebagai juru masak di negerinya. Selama berada di Bali untuk melakukan aksi kejahatannya, Jose William menginap di Hotel Balangan Inn, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Dalam menjalankan aksi kejahatannya, Jose William dan dua rekannya membobol brankas ATM dengan menggunakan las. * rez
1
Komentar