Usai Normalisasi, Solar Lebih Lancar
Upaya normalisasi dilakukan sejak 6 Desember dengan menambah pasokan solar hingga 45 persen di Bali.
DENPASAR, NusaBali
Setelah heboh antrean di SPBU yang mengular pada pekan lalu, Pertamina melakukan inisiatif normalisasi penyaluran BBM bersubsidi (solar) di wilayah Bali untuk mengatasi berkurangnya pasokan akibat kuota yang habis di beberapa SPBU.
“Normalisasi didasarkan kepada kuota provinsi, hal ini dilakukan agar pasokan BBM dapat lebih merata ke SPBU-SPBU di seluruh wilayah Bali,” kata Deden Mochammad Idhani, Area Manager Commrel & CSR Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus, Sabtu (10/12).
Normalisasi dilakukan dengan menambah pasokan dari sebelumnya 663 KL/hari kemudian disalurkan secara bertahap 840 KL/hari (6 Desember), 896 KL/hari (7 Desember) dan 960 KL/hari (8 Desember). “Artinya ada kenaikan pasokan 26-45 persen,” jelas Deden.
Saat ini, lanjut Deden, kondisi di SPBU-SPBU sudah berjalan normal, tidak terjadi antrean yang signifikan. “Pertamina Patra Niaga terus memastikan seluruh penyaluran sudah patuh terhadap regulasi dan kuota solar yang ditetapkan BPH Migas. Sebagai operator yang ditugaskan, juga berkomitmen siap menyalurkan solar sesuai kuota yang ditetapkan,” lanjut Deden.
Sementara itu kepada masyarakat Bali, diharapkan untuk tidak panik dan membeli sesuai kebutuhan. "Kuota BBM per SPBU sudah ditentukan oleh BPH Migas. Dalam situasi terjadi kekurangan dikarenakan kuota habis, SPBU bisa saja mendapat penyaluran BBM dari SPBU lain yang kuotanya masih tersedia, selama masih dalam satu provinsi," jelasnya.
Deden menambghkan untuk realisasi pemakaian kuota BBM per kabupaten/kota se-Provinsi Bali telah mendekati angka 100%, namun Pertamina Patra Niaga optimis tetap dapat menyalurkan BBM sampai akhir Desember dengan aman.*mao, ant
“Normalisasi didasarkan kepada kuota provinsi, hal ini dilakukan agar pasokan BBM dapat lebih merata ke SPBU-SPBU di seluruh wilayah Bali,” kata Deden Mochammad Idhani, Area Manager Commrel & CSR Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus, Sabtu (10/12).
Normalisasi dilakukan dengan menambah pasokan dari sebelumnya 663 KL/hari kemudian disalurkan secara bertahap 840 KL/hari (6 Desember), 896 KL/hari (7 Desember) dan 960 KL/hari (8 Desember). “Artinya ada kenaikan pasokan 26-45 persen,” jelas Deden.
Saat ini, lanjut Deden, kondisi di SPBU-SPBU sudah berjalan normal, tidak terjadi antrean yang signifikan. “Pertamina Patra Niaga terus memastikan seluruh penyaluran sudah patuh terhadap regulasi dan kuota solar yang ditetapkan BPH Migas. Sebagai operator yang ditugaskan, juga berkomitmen siap menyalurkan solar sesuai kuota yang ditetapkan,” lanjut Deden.
Sementara itu kepada masyarakat Bali, diharapkan untuk tidak panik dan membeli sesuai kebutuhan. "Kuota BBM per SPBU sudah ditentukan oleh BPH Migas. Dalam situasi terjadi kekurangan dikarenakan kuota habis, SPBU bisa saja mendapat penyaluran BBM dari SPBU lain yang kuotanya masih tersedia, selama masih dalam satu provinsi," jelasnya.
Deden menambghkan untuk realisasi pemakaian kuota BBM per kabupaten/kota se-Provinsi Bali telah mendekati angka 100%, namun Pertamina Patra Niaga optimis tetap dapat menyalurkan BBM sampai akhir Desember dengan aman.*mao, ant
Komentar