UMKM Buleleng Produksi Abon Vegetarian
SINGARAJA, NusaBali
Seorang pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) asal Desa Pegadungan, Kecamatan Sukasada, Buleleng, bernama Made Liyadi membuat inovasi baru produk abon vegetarian.
Jika abon biasanya menggunakan bahan cacahan daging, beda halnya dengan abon buatan Made Liyadi yang menggunakan bahan sayur labu siam
Dengan berjualan abon vegetarian itu Made Liyadi, bisa meraup omzet puluhan juta rupiah per bulan. Made Liyadi menuturkan, bisnis abon itu ia rintis sejak tahun 2017 lalu. Awalnya, ia hanya membuat abon ayam sambil berjualan nasi di depotnya di Desa Panji. Namun, saat awal pandemi Covid-19, ia menutup depot makannya dan mulai fokus membuat abon.
"Awalnya buat musim pandemi banyak waktu luang. Biasanya musimnya labu siam kan dipakai pakan ternak, juga tidak tahan lama. Saya coba jadikan abon, agar tahan lama, dan juga lebih ada nilai jualnya," ujar Liyadi, Minggu (11/12).
Abon labu siam dibuat karena bahan bakunya mudah didapat. Selain itu, pembuatannya pun tak terlalu sulit. Pertama, labu siam itu dikupas dipisahkan dari kulitnya. Kemudian, diparut menjadi potongan kecil. Selanjutnya, parutan labu itu dicuci untuk menghilangkan getah.
Karena labu siam memiliki getah yang cukup banyak, untuk pencucian pun harus dilakukan dua kali sambil diperas untuk menghilangkan kandungan air pada labu.
Kini produk abon yang dikemas dengan nama IRA itu, kian berkembang. Made Liyadi saat ini memperkerjakan lima orang karyawan di rumah produksinya, di Desa Tukadmungga, Kecamatan Buleleng. "Respons masyarakat, sangat bagus yang vegetarian. Ada sayur jadi abon," ujarnya.
Made Liyadi memasarkan produknya melalui aplikasi online. Perbulannya, abon buatannya bisa terjual hingga ratusan bungkus. Peminatnya mulai Bali, hingga ke luar daerah seperti Jawa dan Sulawesi. Ia pun mengaku lebih senang berjualan abon kemasan. "Lebih suka usaha ini, kalau masih berjualan di depot tidak bisa kemana-mana," katanya.
Untuk abon vegetarian, Liyadi membuat dari bahan labu siam dan pepaya, untuk non vegetarian ada abon ayam, dan abon ikan marlin. Selain itu ada olahan lainnya, yang terbuat dari ikan dan singkong. "Yang paling laris abon ayam. Saya jualnya di marketplace,” terang Liyadi soal omzet usahanya yang mencapai Rp 25 juta per bulan tersebut. *mz
1
Komentar