Kapolres Badung Sebut Kerukunan Jadi Modal Generasi Penerus
MANGUPURA, NusaBali.com – Kapolres Badung AKBP Leo Dedy Defretes menjelaskan bahwa menjaga kerukunan merupakan modal bagi generasi penerus untuk menjaga empat pilar kebangsaan demi kemajuan bangsa.
Pernyataan ini disampaikan Kapolres Badung pada kesempatan memberikan materi wawasan kebangsaan kepada siswa SMK Pariwisata dan TI Mengwitani pada Selasa (13/12/2022).
Keberagaman Indonesia yang memiliki 270 juta lebih penduduk, 1.300 lebih suku bangsa, 700 lebih bahasa daerah, dan tersusun atas lebih dari 17.000 pulau merupakan kekuatan sekaligus kelemahan bangsa ini.
Keberagaman ini akan menjadi kelemahan apabila dilihat sebagai sebuah perbedaan. Akan tetapi, keberagaman yang dipandang dengan rasa kerukunan, persatuan, dan kesatuan akan menjadi sebuah kekuatan.
“Keberagaman ini menjadi kekuatan bangsa kita untuk terus bergerak maju dengan hidup rukun dan menjaga persatuan serta kesatuan,” kata AKBP Leo di hadapan puluhan siswa pariwisata dan teknologi tersebut.
Berbagi materi wawasan kebangsaan kepada para siswa merupakan bagian dari safari perwira menengah Polri sekaligus orang nomor satu di Polres Badung ini untuk membumikan empat pilar kebangsaan sejak usia dini.
Kegiatan ini sudah beberapa kali dilakukan dengan menyasar siswa SMP dan SMA/K se-Kabupaten Badung. Apa yang dibagikan AKBP Leo disebutnya sebagai oleh-oleh atas kunjungannya di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Jakarta beberapa waktu lalu.
Empat pilar yang ingin dibumikan AKBP Leo kepada penerus bangsa ini adalah Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Jangan sekali-sekali membeda-bedakan apa yang sudah sama dan jangan memaksakan untuk menyamakan suatu yang sudah berbeda. Jaga keberagamaan karena para pendiri bangsa sudah meletakkan perbedaan menjadi sebuah kekuatan yang saat ini kita sebut sebagai Indonesia,” ujar AKBP Leo.
Sikap menjaga kerukunan ini, lanjut AKBP Leo, juga dapat dilakukan dengan menjaga sinergitas bersama penegak hukum salah satunya Polri. Para siswa diajak untuk menjadi lini depan dalam menjaga kondusivitas lingkungan karena lingkungan yang aman merupakan milik bersama.
Keberagaman Indonesia yang memiliki 270 juta lebih penduduk, 1.300 lebih suku bangsa, 700 lebih bahasa daerah, dan tersusun atas lebih dari 17.000 pulau merupakan kekuatan sekaligus kelemahan bangsa ini.
Keberagaman ini akan menjadi kelemahan apabila dilihat sebagai sebuah perbedaan. Akan tetapi, keberagaman yang dipandang dengan rasa kerukunan, persatuan, dan kesatuan akan menjadi sebuah kekuatan.
“Keberagaman ini menjadi kekuatan bangsa kita untuk terus bergerak maju dengan hidup rukun dan menjaga persatuan serta kesatuan,” kata AKBP Leo di hadapan puluhan siswa pariwisata dan teknologi tersebut.
Berbagi materi wawasan kebangsaan kepada para siswa merupakan bagian dari safari perwira menengah Polri sekaligus orang nomor satu di Polres Badung ini untuk membumikan empat pilar kebangsaan sejak usia dini.
Kegiatan ini sudah beberapa kali dilakukan dengan menyasar siswa SMP dan SMA/K se-Kabupaten Badung. Apa yang dibagikan AKBP Leo disebutnya sebagai oleh-oleh atas kunjungannya di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di Jakarta beberapa waktu lalu.
Empat pilar yang ingin dibumikan AKBP Leo kepada penerus bangsa ini adalah Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Jangan sekali-sekali membeda-bedakan apa yang sudah sama dan jangan memaksakan untuk menyamakan suatu yang sudah berbeda. Jaga keberagamaan karena para pendiri bangsa sudah meletakkan perbedaan menjadi sebuah kekuatan yang saat ini kita sebut sebagai Indonesia,” ujar AKBP Leo.
Sikap menjaga kerukunan ini, lanjut AKBP Leo, juga dapat dilakukan dengan menjaga sinergitas bersama penegak hukum salah satunya Polri. Para siswa diajak untuk menjadi lini depan dalam menjaga kondusivitas lingkungan karena lingkungan yang aman merupakan milik bersama.
1
Komentar