Jelang Nataru, Harga Telur Naik
SINGARAJA, NusaBali
Menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023, harga telur ayam di Buleleng naik.
Bahkan harganya kini menyentuh Rp 55.000 per krat. Menurut sejumlah pedagang, kenaikan ini sudah berlangsung sejak sebulan belakangan. Adapun kenaikan harga diduga dipengaruhi kenaikan harga pakan.
Salah seorang pedagang telur di Pasar Anyar, Luh Ariani mengatakan, kenaikan harga telur ayam ras sudah terjadi sejak beberapa minggu belakangan. Kata dia, harga telur terus merangkak naik dari awalnya Rp 48.000 per krat hingga sekarang mencapai Rp 55.000 per krat. Dia menduga kenaikan harga telur ini dipengaruhi kenaikan harga pakan ayam.
"Sudaj dari bulan lalu naik, dari Rp 48.000 per krat sekarang sudah Rp 55.000. Katanya sih karena pakannya mahal sama peternaknya. Sama solar juga untuk pengiriman. Padahal saya ambilnya dasri peternak lokal sini di Desa Bengkala dan Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan," ujarnya, ditemui Rabu, (14/12) siang.
Pedagang lainnya, Nyoman Wenten menyebutkan, kenaikan harga telur ini tak lepas karena tingginya permintaan dari masyarakat. Mengingat saat ini menjelang hari raya dan tahun baru. Sementara stok di pasaran jumlahnya sedikit. Namun demikian, kata dia, stok untuk telur masih terpenuhi dan tak pernah kosong. "Mungkin karena hari raya dan tahun baru juga jadi mempengaruhi harga naik. Tapi stok telur selalu ada nggak pernah kosong," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan UKM Buleleng, Dewa Made Sudiarta mengatakan dari pemantauan yang dilakukan pihaknya, kenaikan telur ini terjadi karena menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru). Selain itu, juga dipengaruhi faktor kenaikan harga pakan ayam.
Namun, pihaknya pun memastikan untuk stok ketersediaan telur di Buleleng masih mencukupi. Pantauan terakhir yang dilakukan pihaknya, di tingkat distributor saat ini masih tersedia sebanyak 66 ribu butir lebih telur ayam ras. "Ketersediaan masih cukup untuk komsumsi," katanya.
"Kalau kenaikan harga karena permintaan tinggi, juga berpengaruh ke harga. Bahan pakan mungkin karena meningkat harganya," ujarnya.
Dewa Sudiarta menyebut, selain telur daging ayam juga saat ini mengalami kenaikan. Namun, berbeda dengan telur harga telur ayam hanya meningkat tak sampai 10 persen. Di mana dari Harga Enceran Tertinggi (HET) Rp 34.000 per kilogram, kini naik ke harga Rp 38.000 per kilogram. "Untuk harga daging ayam naiknya masih di bawah sepuluh persen. Terkait kenaikan harga komoditas ini sudah kami laporkan ke Tim Pengendali Inflasi Daerah. Nanti menunggu lebih lanjut arahan dari tim," tandasnya.*mz
1
Komentar