nusabali

Trio Golkar Klungkung Disurvei DPD I

  • www.nusabali.com-trio-golkar-klungkung-disurvei-dpd-i

Selain kader Golkar yang punya potensi diikutkan dalam survey, ada juga tokoh di Klungkung yang disurvei, seperti incumbent I Nyoman Suwirta.

DENPASAR, NusaBali
Trio (tiga) kader Golkar Klungkung disurvei DPD I Golkar Bali untuk mencari yang terbaik untuk diusung dalam Pilkada serentak Juni 2018 mendatang di Kabupaten Klungkung. Wakil Ketua DPD I Golkar Bali Bidang Organisasi dan Daerah, I Gusti Putu Wijaya di Denpasar, Rabu (17/5) menyebutkan tiga nama yang disurvei sudah sesi pertama adalah I Made Wijaya, I Made Ariandi, dan Ni Luh Komang Ayu Ningrum.

Made Wijaya adalah politisi asal Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida yang Wakil Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Klungkung sekaligus Korwil Klungkung.

Ariandi adalah politisi asal Kelurahan Semarapura, Kecamatan Klungkung yang kini Ketua DPD II Golkar Klungkung. Sementara Ayu Ningrum adalah politisi asal Kelurahan Semarapura, Kecamatan Klungkung yang Sekretaris DPD II Golkar Klungkung. Menurut Gusti Wijaya, trio Golkar Klungkung ini memiliki sisi keunggulan untuk diusung sebagai calon kepala daerah di Pilkada Klungkung.

“Wijaya, Ariandi dan Ningrum adalah kader andalan di Klungkung. Mereka ini layak diusung sebagai Cabup Golkar untuk Pilkada Klungkung,” ujar politisi asal Desa Kutuh, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan ini. Menurut Wijaya trio Golkar, yakni Wijaya, Ariandi dan Ningrum disurvei untuk tahap pertama. Setelah itu ada survei penguatan lagi.

“Nama-nama kandidat dan tokoh yang disurvei kan sudah kami laporkan ke DPP. Ini survei independen dan sifatnya internal untuk mengukur elektabilitas (tingkat keterpilihan) kekuatan kader kami. Nanti ada lagi survei penguatan,” tegas mantan Ketua DPD II Golkar Tabanan ini.

Wijaya mengatakan selain kader Golkar yang punya potensi diikutkan dalam survei ada juga kader-kader dan tokoh di Klungkung yang disurvei. Mereka dalah incumbent I Nyoman Suwirta yang masih menjabat Bupati Klungkung. “Semua tokoh yang potensial kami survei. Untuk membaca elektabilitas calon, kita akan mengukur melalu survei elektabilitas jago kita. Nanti partai memutuskan yang akan diusung atas dasar metode survei,” ujar Wijaya.

Wijaya menyebutkan Golkar di Kabupaten Klungkung saat ini memiliki 4 kursi DPRD Klungkung dari 30 kursi DPRD Klungkung (13,33 persen) hasil Pileg 2014 lalu. Untuk bisa mengusung calon dibutuhkan 6 kursi DPRD Klungkung atau 20 persen. Kata Wijaya, Golkar harus berkoalisi lagi untuk bisa mengusung calon. “Kami harus koalisi lagi untuk bisa mengusung calon di Pilkada Klungkung. Untuk memenuhi syarat 20 persen gabungan partai politik,” ujar Wijaya.

Untuk koalisi, Golkar Klungkung dan Golkar Bali menggalang kekuatan koalisi untuk bisa menantang incumbent di Pilkada Klungkung. “Namun komunikasi masih sedang jalan dan lintas partai itu cair. Kalau incumbent sudah pasti maju. Golkar kini sedang jajaki koalisi untuk bersama-sama bisa mengusung calon di Pilkada,” ujar Wijaya. Menurut Wijaya nama-nama kandidat yang disurvei di Klungkung sudah diserahkan kepada DPP Golkar. Bersamaan dengan nama-nama yang disurvei untuk Pilgub Bali 2018 dan Pilkada Gianyar 2018 nanti.

“Nama-nama untuk Pilkada Gubernur (Pilgub) Bali, Pilkada Gianyar dan Pilkada Klungkung kan sudah kami inventarisir. Kita laporkan kepada DPP untuk disurvei. Untuk Pilgub Bali tinggal survei penguatan, karena Cagubnya sudah ada,” tegas mantan anggota DPR RI ini. *nat

Komentar