nusabali

Pariwisata Membaik, Bisnis Eceran Meningkat

  • www.nusabali.com-pariwisata-membaik-bisnis-eceran-meningkat

DENPASAR,NusaBali
Kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali pada November 2022 diprakirakan pada kondisi membaik dibandingkan periode sebelumnya.

Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Bali yang tercatat sebesar 96,7 atau secara bulanan tumbuh 0,74 persen (mtm) dibandingkan dengan periode Oktober 2022 yang tercatat sebesar 96,0.

Pertumbuhan IPR bulan November 2022 tersebut juga lebih tinggi dibandingkan periode bulan sebelumnya yang mengalami pertumbuhan sebesar 0,68 persen  (mtm).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho menyampaikan Rabu (14/12). Disampaikan membaiknya kinerja penjualan eceran di Bali tersebut sejalan dengan semakin tingginya aktivitas pariwisata di Bali serta kondisi ekonomi Bali yang terus mengalami pemulihan.

“Sebagian besar kelompok barang mengalami kenaikan penjualan eceran,” jelasnya. Terutama kelompok barang Peralatan Informasi dan Komunikasi sebesar 6,4 persen (mtm) dan Bahan Bakar Kendaraan Bermotor sebesar 4,0 persen (mtm), sedangkan kelompok Barang Budaya dan Rekreasi serta Suku Cadang dan Aksesori mengalami kontraksi masing-masing sebesar -3,8 persen (mtm) dan -0,9 persen  (mtm).

Ke  depan, kinerja penjualan eceran di Provinsi Bali  diperkirakan akan tetap terjaga seiring  upaya pengendalian inflasi yang dilakukan di masing-masing daerah sehingga menjaga optimisme penjualan eceran.

“Kinerja positif penjualan eceran di Bali pada November 2022  searah dengan kondisi nasional yang mengalami pertumbuhan pada Indeks Penjualan Riil (IPR) nasional sebesar 0,73 persen (mtm),” ungkap Trisno Nugroho.

Peningkatan IPR nasional pada bulan November 2022 kata Trisno  bersumber dari meningkatnya kinerja sebagian besar kelompok penjualan eceran. Terutama   pada kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, kelompok Suku Cadang dan Aksesoris dan kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau. Yang  masing-masing mengalami pertumbuhan sebesar 3,3 persen (mtm), 0,9 persen (mtm) dan 0,7 persen (mtm).

Sedang  kelompok barang yang mengalami kontraksi penjualannya adalah kelompok Barang Lainnya yang mengalami penurunan sebesar 1,4 persen (mtm); serta kelompok Barang Budaya dan Rekreasi yang mengalami penurunan sebesar 0,6 persen (mtm).  *K17

Komentar