Si Jago Merah Ngamuk di Kantor PLN UID Bali, Satpam Larang Wartawan Lakukan Peliputan
"Bangunan (yang terbakar, red) itu kami sebut sebagai bak sampah. Disana tempat pemilahan sampah yang ada di dalam komplek kantor kami. Dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa dan luka-luka,"
DENPASAR, NusaBali
Tiba-tiba asap pekat membubung tinggi keluar dari dalam kompleks kantor PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Jalan Leda Tantular Nomor I, Dangin Puri Kelod, Denpasar Timur, Rabu (21/10) pukul 14.00 Wita. Berdasarkan rilis yang dikeluarkan oleh PLN UID Bali menyebutkan bahwa kebakaran yang membuat tegang warga sekitar itu terjadi di sebuah bangunan semi permanen yang merupakan tempat pemilahan sampah milik PLN UID Bali.
Sementara beredar di Media Sosial (Medsos) menyebutkan kebakaran itu terjadi pada tempat fotokopi di kantor tersebut. Sayangnya gambaran jelas tentang peristiwa tersebut tidak bisa diungkapkan dengan baik. Pada saat wartawan NusaBali mendatangi lokasi TKP untuk melakukan peliputan dilarang oleh satpam yang sedang jaga di pintu masuk. Para satpam yang sedang jaga itu meminta untuk tidak melakukan kegiatan peliputan terhadap peristiwa tersebut.
Sementara itu, rilis tertulis dari General Manager PLN UID Bali, I Wayan Udayana yang diterima NusaBali mengungkapkan tidak diketahui secara persis awal terjadinya kebakaran yang berada di dalam kompleks objek vital itu. Dikatakan, tiba-tiba api membesar dan menghanguskan sampah di dalam bak yang ditempatkan di dalam bangunan semi permanen tersebut. Penyebab kebakaran belum bisa diduga-duga. Sebab, pada saat awal kejadian tidak ada aktivitas di sana. Selain itu di sana juga tidak ada aliran listrik.
"Bangunan itu kami sebut sebagai bak sampah. Disana tempat pemilahan sampah yang ada di dalam komplek kantor kami. Dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa dan luka-luka. Selain itu tidak ada kerugian materiil," ungkap Wayan Udayana dalam rilis tersebut.
Lebih lanjut dijelaskan, kebakaran itu cepat ditangani oleh tim pemadam kebakaran, sehingga api tidak membet ke bangunan lain di sekitarnya. Regu pemadam membutuhkan waktu 30 menit lamanya untuk menjinakan api.
"Kurang dari 30 menit api berhasil dikuasai oleh tim tanggap darurat dengan perlengkapan fire hydrant yang terletak tidak jauh dari titik kebakaran. Peristiwa ini tidak mengganggu pelayanan kelistrikan kepada masyarakat," tandasnya.
Berdasarkan video yang beredar luas di Medsos kebakaran itu menghanguskan bangunan semi permanen berukuran panjang sekitar 30 meter. Wayan Udayana menjelaskan semua isi di dalam bangunan itu adalah sampah.
Sementara Kasi Humas Polresta Denpasar, Iptu Ketut Sukadi diinformasi terpisah kemarin sore mengatakan bangunan yang terbakar adalah gudang peralatan milik Kantor PLN Induk Distribusi Bali. Berdasarkan keterangan saksi di lokasi TKP, kata Iptu Ketut Sukadi, api pertama kali muncul dari tumpukan kardus yang berada di bangunan blok sebelah barat. Oleh karyawan yang bekerja sempat melakukan upaya pemadaman menghabiskan tiga tabung Apar. Sayangnya api tak padam dan malah makin membesar.
"Bangunan yang terbakar itu dahulunya merupakan tempat parkir kendaraan roda empat. Belakangan dipergunakan jadi gudang barang bekas kantor. Barang yang terbakar berupa partisi, meja, spanduk bekas, mesin AC, tabung Apar, stavol, dan komputer. Selain itu akibat kebakaran tersebut menghanguskan 3 mesin AC outdoor milik Museum Trisakti yang berada di belakang gedung yang bersebelahan dengan Gudang Peralatan milik PLN Induk Distribusi Bali," beber Iptu Ketut Sukadi.
Kobaran api itu untungnya mendapat respons cepat dari BPBD Kota Denpasar. Sebanyak enam unit mobil pemadam mendatangi lokasi TKP dan berhasil menjinakan api pukul 15.20 Wita. "Kerugian sekitar Rp 24 juta. Kekadian itu tidak dilaporkan ke polisi. Untuk kerugian yang dialami oleh Museum Trisakti pihak PLN Distribusi Bali selanjutnya akan berkordinasi dengan pihak Museum Trisakti," tandasnya. *pol
Sementara beredar di Media Sosial (Medsos) menyebutkan kebakaran itu terjadi pada tempat fotokopi di kantor tersebut. Sayangnya gambaran jelas tentang peristiwa tersebut tidak bisa diungkapkan dengan baik. Pada saat wartawan NusaBali mendatangi lokasi TKP untuk melakukan peliputan dilarang oleh satpam yang sedang jaga di pintu masuk. Para satpam yang sedang jaga itu meminta untuk tidak melakukan kegiatan peliputan terhadap peristiwa tersebut.
Sementara itu, rilis tertulis dari General Manager PLN UID Bali, I Wayan Udayana yang diterima NusaBali mengungkapkan tidak diketahui secara persis awal terjadinya kebakaran yang berada di dalam kompleks objek vital itu. Dikatakan, tiba-tiba api membesar dan menghanguskan sampah di dalam bak yang ditempatkan di dalam bangunan semi permanen tersebut. Penyebab kebakaran belum bisa diduga-duga. Sebab, pada saat awal kejadian tidak ada aktivitas di sana. Selain itu di sana juga tidak ada aliran listrik.
"Bangunan itu kami sebut sebagai bak sampah. Disana tempat pemilahan sampah yang ada di dalam komplek kantor kami. Dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa dan luka-luka. Selain itu tidak ada kerugian materiil," ungkap Wayan Udayana dalam rilis tersebut.
Lebih lanjut dijelaskan, kebakaran itu cepat ditangani oleh tim pemadam kebakaran, sehingga api tidak membet ke bangunan lain di sekitarnya. Regu pemadam membutuhkan waktu 30 menit lamanya untuk menjinakan api.
"Kurang dari 30 menit api berhasil dikuasai oleh tim tanggap darurat dengan perlengkapan fire hydrant yang terletak tidak jauh dari titik kebakaran. Peristiwa ini tidak mengganggu pelayanan kelistrikan kepada masyarakat," tandasnya.
Berdasarkan video yang beredar luas di Medsos kebakaran itu menghanguskan bangunan semi permanen berukuran panjang sekitar 30 meter. Wayan Udayana menjelaskan semua isi di dalam bangunan itu adalah sampah.
Sementara Kasi Humas Polresta Denpasar, Iptu Ketut Sukadi diinformasi terpisah kemarin sore mengatakan bangunan yang terbakar adalah gudang peralatan milik Kantor PLN Induk Distribusi Bali. Berdasarkan keterangan saksi di lokasi TKP, kata Iptu Ketut Sukadi, api pertama kali muncul dari tumpukan kardus yang berada di bangunan blok sebelah barat. Oleh karyawan yang bekerja sempat melakukan upaya pemadaman menghabiskan tiga tabung Apar. Sayangnya api tak padam dan malah makin membesar.
"Bangunan yang terbakar itu dahulunya merupakan tempat parkir kendaraan roda empat. Belakangan dipergunakan jadi gudang barang bekas kantor. Barang yang terbakar berupa partisi, meja, spanduk bekas, mesin AC, tabung Apar, stavol, dan komputer. Selain itu akibat kebakaran tersebut menghanguskan 3 mesin AC outdoor milik Museum Trisakti yang berada di belakang gedung yang bersebelahan dengan Gudang Peralatan milik PLN Induk Distribusi Bali," beber Iptu Ketut Sukadi.
Kobaran api itu untungnya mendapat respons cepat dari BPBD Kota Denpasar. Sebanyak enam unit mobil pemadam mendatangi lokasi TKP dan berhasil menjinakan api pukul 15.20 Wita. "Kerugian sekitar Rp 24 juta. Kekadian itu tidak dilaporkan ke polisi. Untuk kerugian yang dialami oleh Museum Trisakti pihak PLN Distribusi Bali selanjutnya akan berkordinasi dengan pihak Museum Trisakti," tandasnya. *pol
Komentar