Dari Diskusi Akhir Tahun Komunitas Jurnalis Buleleng
Tawuran Marak, Anak Muda Perlu Saluran Olahraga Bela Diri
SINGARAJA, NusaBali
Belakangan ini kejadian tawuran (perkelahian) sekelompok anak muda di Buleleng makin marak terjadi.
Hal ini terungkap dari sejumlah video perkelahian yang viral dan seliweran di media sosial. Fenomena sosial ini pun menuai sejumlah tanggapan dari akademisi hingga organisasi keolahragaan. Anak muda di Buleleng yang memiliki hobi berkelahi diminta menyalurkan bakatnya dalam olahraga bela diri.
Adalah akademisi sekaligus Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar, Dr I Nyoman Subanda menyebutkan, fenomena perkelahian maupun kerusuhan terjadi karena karakter atau hobi yang tidak tersalurkan.
Jika perkelahian ini terjadi karena karakter, harus ada pembinaan yang dilakukan, baik oleh sekolah, perguruan tinggi hingga keluarga. Sementara jika fenomena ini terjadi karena tidak tersalurkannya bakat atau hobi, maka Pemerintah Daerah maupun instansi terkait harus bisa menyediakan arena atau wadah, untuk para pemuda ini bisa menyalurkan bakatnya masing-masing.
"Jadi perlu dibuat semacam arena atau wadah untuk penyalurannya. Ada sarana olahraga, atau suatu hal yang membanggakan tersendiri, misalnya tim sepak bola, atau tim apa saja yang kira-kira membuat anak muda ini bangga dan bersatu," ujar Subanda di sela-sela Diskusi Akhir Tahun Komunitas Jurnalis Buleleng, di Kota Singaraja, Rabu (21/12).
Menurut Subanda, dengan disediakannya arena atau wadah untuk para pemuda menyalurkan bakatnya, hal tersebut juga sekaligus dapat menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat mengharumkan nama Buleleng. Dia mengambil contoh pesepakbola Messi jadi kebanggan negara Argentina.
"Nah kita ciptakan SDM seperti itu, syukur kalau dia berprestasi kan jadi kebanggaan untuk Buleleng juga. Awal-awal memang susah, namun itu saya rasa akan jadi pengalihan dari aktivitas atau kegiatan-kegiatan yang selama ini negatif," terang akademisi asal Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.
Subanda juga berpesan kepada seluruh pemuda di Buleleng untuk tidak melakukan tindakan kekerasan maupun hal-hal yang negatif, harena karena emosi sesaat. Sebab selain merugikan diri sendiri, hal itu juga dapat merugikan keluarga dan orang lain.
"Anak muda ini punya masa depan, punya potensi untuk mengembangkan diri sekaligus menjadi sumber kebanggaan. Jangan hancurkan itu karena ego sendiri. Pemda harus memfasilitasi, memberikan sarana dan prasana serta motivasi, agar pemuda di Buleleng bisa menyalurkan bakat dan hobi mereka," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Buleleng, Ketut Wiratmaja menyebut, terkait fenomena maraknya anak muda di Buleleng yang berkelahi di jalanan, pihaknya melalui masing-masing Pengcab sejatinya sangat terbuka menerima masyarakat yang ingin bergabung menjadi atlet, khususnya pada cabang olahraga bela diri.
Wiratmaja menyebutkan, dengan menjadi atlet masa depan akan lebih menjanjikan, dengan imbalan bonus apabila berhasil menoreh prestasi. Kata dia, sejumlah Pengcab beladiri sejatinya kerap mensosialisasikan olahraga beladiri dan menjaring calon atlet.
"Kami selalu minta seluruh Pengcab untuk mensosialisasikan beladiri yang baik. Jangan sampai berantem di jalanan, yang menimbulkan persoalan baru dan persoalan hukum. Sekiranya ingin salurkan bakat minat dan hobi berkelahi, mari masuk ke cabor yang bisa menjanjikan masa depan," tandasnya.*mz
1
Komentar