Jelang Nataru, Okupansi Hotel 69%
Heboh ‘KUHP Baru’tidak direspons buruk oleh pasar, terbukti minat wisman ke Bali tetap tinggi.
DENPASAR,NusaBali
Tingkat hunian kamar hotel bervariasi memasuki musim puncak kunjungan wisatawan pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Ada yang baru mencapai 60 persen. Ada yang sudah fully booking atau 100 persen. Namun secara umum, rata- rata okupansi 69 persen.
Tingkat hunian tersebut diyakini terus meningkat menjelang memasuki liburan Nataru. Sebagaimana yang sudah-sudah terjadi sebelumnya puncak keramaian mulai pasca perayaan Natal, 25 Desember sampai dengan pekan pertama Tahun Baru nanti.
Hal tersebut disampaikan kalangan pelaku pariwisata Bali, Rabu (21/12). “Sekarang ini memang 69 persen, namun akan terus meningkat nanti setelah tanggal 27 Desember,” ujar Ketua PHRI Badung I Gusti Ngurah Agung Rai Suryawijaya.
Dia tidak menjelaskan lebih jauh soal peningkatan kunjungan wisatawan ke Bali pada 27 Desember tersebut. “Yang jelas akan meningkat setelah 27 Desember,” tandasnya.
Sebelumnya Rai Suryawijaya mengatakan peningkatan kedatangan wisatawan ke Bali, tidak terlepas dari salah satunya sukses penyelenggaraan KTT G20 di Bali pada 15-16 November lalu. “Sukses G20 membawa dampak positif, meningkatkan animo wisman datang ke Bali,” ujar Rai Suryawijaya yang juga Wakil Ketua BPD PHRI Bali.
Rai Suryawijaya menambahkan, tingginya animo wisman berwisata ke Bali, menunjukkan pengesahan KUHP pada 6 Desember lalu, relatif tidak berdampak terhadap minat wisman mengunjungi Bali sebagai destinasi wisata utama dunia. Dia berharap layanan penerbangan internasional ke Bali terus bertambah tahun 2023 nanti. Dari 29 maskapai yang sudah beroperasi saat ini, menjadi 38 maskapai, sebagaimana sebelum pandemi Covid-19.
Terpisah Ricky Putra, GM Six Senses Uluwatu, mengatakan tingkat hunian berkisar 60 persen. Wisatawan yang menginap, campuran antara wisman dan wisnus atau domestik. Dia mengiyakan akan terjadi kenaikan mulai tanggal 26 Desember sampai dengan 3 Januari tahun 2023. “Persiapan sudah oke, khususnya event-event yang mendukung aktivitas wisatawan menikmati liburan,” ucapnya.
Sementara Penasehat Bali Villa Association (BVA) yang juga Sekretaris PHRI Badung Gede Sukarta mengatakan secara umum okupansi sudah penuh dari 20 Desember sampai 5 Januari. Puncaknya antara tanggal 26 Desember sampai 2 Januari 2023. “Karena ini sudah hari libur sebulan,” ujarnya.
Dia menyatakan bersyukur, walau ada gejolak (perang) wisatawan mulai, terutama wisman mulai datang ke Bali. Sukarta berharap perayaan dan keramaian Nataru berlangsung aman dan lancar. Harapannya, Covid-19 yang awalnya berstatus pandemik, menjadi endemik sebagaimana harapan banyak pihak. Sehingga mendorong wisatawan lebih banyak datang ke Bali.
Walau ada gejolak (perang) berharap wisatawan tetap mengalir ke Bali. Harapannya, Covid-19 yang awalnya berstatus pandemi, menjadi endemik sebagaimana harapan banyak pihak.
Terkait okupansi hotel jelang Nataru, secara umum sudah penuh dari 20 sampai 5 Januari. “Tentunya adalah hotel-hotel maupun villa yang buka. Karena masih ada hotel maupun villa yang belum beroperasi,” ungkap GM Villa Kayu Raja di kawasan Kerobokan, Kuta Utara, Badung. Yang paling puncak mulai tanggal 26 Desember sampai 2 Januari. “Karena ini sudah hari libur sebulan,” ujarnya.
Dia berharap, perayaan dan keramaian Nataru berlangsung lancar, tidak ada letupan atau gejolak, sehingga semua berjalan dengan damai. *k17
Tingkat hunian tersebut diyakini terus meningkat menjelang memasuki liburan Nataru. Sebagaimana yang sudah-sudah terjadi sebelumnya puncak keramaian mulai pasca perayaan Natal, 25 Desember sampai dengan pekan pertama Tahun Baru nanti.
Hal tersebut disampaikan kalangan pelaku pariwisata Bali, Rabu (21/12). “Sekarang ini memang 69 persen, namun akan terus meningkat nanti setelah tanggal 27 Desember,” ujar Ketua PHRI Badung I Gusti Ngurah Agung Rai Suryawijaya.
Dia tidak menjelaskan lebih jauh soal peningkatan kunjungan wisatawan ke Bali pada 27 Desember tersebut. “Yang jelas akan meningkat setelah 27 Desember,” tandasnya.
Sebelumnya Rai Suryawijaya mengatakan peningkatan kedatangan wisatawan ke Bali, tidak terlepas dari salah satunya sukses penyelenggaraan KTT G20 di Bali pada 15-16 November lalu. “Sukses G20 membawa dampak positif, meningkatkan animo wisman datang ke Bali,” ujar Rai Suryawijaya yang juga Wakil Ketua BPD PHRI Bali.
Rai Suryawijaya menambahkan, tingginya animo wisman berwisata ke Bali, menunjukkan pengesahan KUHP pada 6 Desember lalu, relatif tidak berdampak terhadap minat wisman mengunjungi Bali sebagai destinasi wisata utama dunia. Dia berharap layanan penerbangan internasional ke Bali terus bertambah tahun 2023 nanti. Dari 29 maskapai yang sudah beroperasi saat ini, menjadi 38 maskapai, sebagaimana sebelum pandemi Covid-19.
Terpisah Ricky Putra, GM Six Senses Uluwatu, mengatakan tingkat hunian berkisar 60 persen. Wisatawan yang menginap, campuran antara wisman dan wisnus atau domestik. Dia mengiyakan akan terjadi kenaikan mulai tanggal 26 Desember sampai dengan 3 Januari tahun 2023. “Persiapan sudah oke, khususnya event-event yang mendukung aktivitas wisatawan menikmati liburan,” ucapnya.
Sementara Penasehat Bali Villa Association (BVA) yang juga Sekretaris PHRI Badung Gede Sukarta mengatakan secara umum okupansi sudah penuh dari 20 Desember sampai 5 Januari. Puncaknya antara tanggal 26 Desember sampai 2 Januari 2023. “Karena ini sudah hari libur sebulan,” ujarnya.
Dia menyatakan bersyukur, walau ada gejolak (perang) wisatawan mulai, terutama wisman mulai datang ke Bali. Sukarta berharap perayaan dan keramaian Nataru berlangsung aman dan lancar. Harapannya, Covid-19 yang awalnya berstatus pandemik, menjadi endemik sebagaimana harapan banyak pihak. Sehingga mendorong wisatawan lebih banyak datang ke Bali.
Walau ada gejolak (perang) berharap wisatawan tetap mengalir ke Bali. Harapannya, Covid-19 yang awalnya berstatus pandemi, menjadi endemik sebagaimana harapan banyak pihak.
Terkait okupansi hotel jelang Nataru, secara umum sudah penuh dari 20 sampai 5 Januari. “Tentunya adalah hotel-hotel maupun villa yang buka. Karena masih ada hotel maupun villa yang belum beroperasi,” ungkap GM Villa Kayu Raja di kawasan Kerobokan, Kuta Utara, Badung. Yang paling puncak mulai tanggal 26 Desember sampai 2 Januari. “Karena ini sudah hari libur sebulan,” ujarnya.
Dia berharap, perayaan dan keramaian Nataru berlangsung lancar, tidak ada letupan atau gejolak, sehingga semua berjalan dengan damai. *k17
Komentar