Ratusan Hektare Kebun Cengkih Diserang Jamur Akar Putih
SINGARAJA, NusaBali - Setidaknya 600 hektare kebun cengkih di Buleleng mendapatkan bantuan penanganan terhadap serangan Jamur Akar Putih (JAP).
Ratusan lahan itu tersebar hampir di seluruh kecamatan di Buleleng. Petani juga diberikan sarana prasarana untuk pembuatan trichoderma untuk mengobati JAP secara berkelanjutan.
Serangan JAP pada pohon cengkih di Buleleng memang menjadi masalah klasik dan belum bisa dihapuskan seratus persen. Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Buleleng Made Agus Adnyana, Kamis (14/12) mengatakan seluruh program penanganan JAP dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian.
Agus Adnyana mengatakan JAP merupakan jamur alami sudah ada di perkebunan petani. JAP pun menjadi tidak terkendali, apabila aplikasi pupuk organik pada pohon cengkih minim. Kondisi ini memberikan peluang JAP berkembang lebih cepat dan masif.
“Keseimbangan kesuburan lahan itu sangat penting, untuk mengontrol keberadaan JAP. Terkadang petani, karena produksi kurang jadi pupuknya kurang. Atau ada juga yang mengelola lahan adalah petani penggarap sehingga perhatian kesuburan tanah kurang,” ucap Agus Adnyana.
Data Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng luasan lahan cengkih di Buleleng tahun 2021 lalu 7.763 hektare, 75 persen diantaranya disebut terserang JAP. Namun tingkat serangannya juga berbeda-beda, dari ringan sampai sedang.
Sementara itu dalam penanganan JAP, petani selain diberikan bantuan pestisida nabati, juga diberikan bantuan sarana prasarana pembuatan trichoderma. “Penanganan JAP ini memang rutin dilaksanakan setiap tahun dan pengaruh pengaplikasian trichoderma secara berkelanjutan sudah terbukti menurunkan tingkat serangan dan mulai terkendali,” tegas dia. *k23
1
Komentar