Bocor dan Plafon Lapuk, Gedung Dewan Segera Direnovasi
Gedung sidang DPRD Tabanan akan direnovasi tahun ini.
TABANAN, NusaBali
Anggaran perbaikan mencapai Rp 950 juta. Perbaikan dinilai mendesak karena saat hujan gedung dewan kerap bocor.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Tabanan, I Made Yudiana nengatakan, renovasi hanya pada atap, lantai, dan pelebaran ke utara sepanjang 3 meter. “Paling mendesak perbaikan atap. Kerap bocor saat musim hujan dan saat ini plafon banyak rusak,” gterang Yudiana,” Kamis (18/5). Dijelaskan, bentuk bangunan gedung tidak ada berubah, hanya saja sesuai arahan dewan di lantai barat dan timur ditinggikan sekitar 30 centimeter biar sejajar dengan lantai yang ada di sebelah selatan. Lantai masih menggunakan keramik serta dinding gedung berisi ornamen ukiran Bali.
Yudiana menambahkan, Dinas PU belum melakukan tender karena masih melengkapi dokumen. Proses lelang dimulai Minggu depan, sehingga akhir bulan Juni pekerjaan sudah dimilai. Anggaran renovasi gedung t Rp 950 juta. Pengerjaan akan dilakukan selama 4 bulan atau 120 hari. Akhir Oktober 2017 diperkirakan gedung telah selesai direnovasi. “Penyerahan akan dilakukan bulan Desember dan awal tahun 2018 gedung sudah bisa dimanfaatkan kembali. Mudah-mudahan tidak ada halangan,” harap Yudiana. Peserta tender dibuka luas, asal berdomisili di Bali. Siapa yang bisa lebih rendah menggarap dari Pagu Rp 950 juta ditetapkan sebagai pemenang tender. Sepengetahuanya, gedung sidang DPRD Tabanan dibangun tahun 1978, belum pernah direnovasi.
Sementara Sekretaris Dewan, I Gede Susila membenarkan jika gedung sidang akan direnovasi. Pada saat gempa, banyak genting jatuh di samping bocor saat musim hujan. Plaponnya pun banyak lapuk. Selama proses pengerjaan gedung tersebut, pelaksanaan sidang paripurna akan digelar di Gedung Kesenian I Ketut Marya ataupun pinjam tempat di Museum Subak. “Kalau rapaf fraksi bisa digelar di ruangan fraksi. Kalau sidang paripurna, kami harus pinjam tempat,” tandas Susila, mantan Camat Selemadeg ini. * d
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Tabanan, I Made Yudiana nengatakan, renovasi hanya pada atap, lantai, dan pelebaran ke utara sepanjang 3 meter. “Paling mendesak perbaikan atap. Kerap bocor saat musim hujan dan saat ini plafon banyak rusak,” gterang Yudiana,” Kamis (18/5). Dijelaskan, bentuk bangunan gedung tidak ada berubah, hanya saja sesuai arahan dewan di lantai barat dan timur ditinggikan sekitar 30 centimeter biar sejajar dengan lantai yang ada di sebelah selatan. Lantai masih menggunakan keramik serta dinding gedung berisi ornamen ukiran Bali.
Yudiana menambahkan, Dinas PU belum melakukan tender karena masih melengkapi dokumen. Proses lelang dimulai Minggu depan, sehingga akhir bulan Juni pekerjaan sudah dimilai. Anggaran renovasi gedung t Rp 950 juta. Pengerjaan akan dilakukan selama 4 bulan atau 120 hari. Akhir Oktober 2017 diperkirakan gedung telah selesai direnovasi. “Penyerahan akan dilakukan bulan Desember dan awal tahun 2018 gedung sudah bisa dimanfaatkan kembali. Mudah-mudahan tidak ada halangan,” harap Yudiana. Peserta tender dibuka luas, asal berdomisili di Bali. Siapa yang bisa lebih rendah menggarap dari Pagu Rp 950 juta ditetapkan sebagai pemenang tender. Sepengetahuanya, gedung sidang DPRD Tabanan dibangun tahun 1978, belum pernah direnovasi.
Sementara Sekretaris Dewan, I Gede Susila membenarkan jika gedung sidang akan direnovasi. Pada saat gempa, banyak genting jatuh di samping bocor saat musim hujan. Plaponnya pun banyak lapuk. Selama proses pengerjaan gedung tersebut, pelaksanaan sidang paripurna akan digelar di Gedung Kesenian I Ketut Marya ataupun pinjam tempat di Museum Subak. “Kalau rapaf fraksi bisa digelar di ruangan fraksi. Kalau sidang paripurna, kami harus pinjam tempat,” tandas Susila, mantan Camat Selemadeg ini. * d
Komentar