Apartemen, Solusi Perumahan di Bali
Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Bali I Gusti Made Aryawan menyatakan rumah susun atau apartemen bisa menjadi solusi atas problematika perumahan di Pulau Dewata, mengingat keterbatasan lahan yang tersedia.
DENPASAR, NusaBali
"Lahan perumahan di Bali sudah semakin sedikit. Kalau orang bekerja di wilayah Denpasar atau Badung, sudah amat sulit untuk bisa memiliki rumah sendiri. Lahan sedikit, jadi harga tanah jatuhnya sangat mahal. Solusinya tentu pembangunan rumah susun atau apartemen," kata Gusti Made Aryawan, Jumat (18/12) seperti dilansir antara.
Rumah susun atau apartemen bisa menjadi solusi yang efektif, dikarenakan hanya membutuhkan lahan yang tidak terlampau luas, tapi bisa dibangun banyak blok perumahan. Pembangunan apartemen ini direncanakan lima lantai, sehingga tidak melampaui ketentuan untuk menyamai pohon kelapa atau di atas 15 meter. Sesuai ketentuan budaya di Bali.
Gusti Made mengemukakan, pihaknya sudah 'sharing' dengan sejumlah budayawan untuk mendapatkan perspektif yang terbaik mengenai pembangunan apartemen agar tidak menyalahi aturan. Berdasarkan masukan yang diterima dari sejumlah budayawan, pembangunan apartemen tidak menyalahi adat dan budaya di Bali.
Dia melanjutkan, rencananya juga akan dilakukan seminar untuk mengkaji tentang pembangunan apartemen di Bali, agar kelak tidak menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.
"Selama ini, yang sudah dibangun dan disetujui itu condotel. Bangunan condotel bisa berlantai lima. Condotel diberi izin karena peruntukannya tidak dihuni secara tetap oleh penghuninya, serta dikelola secara hotel," ujarnya.
Mengenai bangunan apartemen nanti jika izin sudah turun, desainnya akan dibuat dengan bekerja sama Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Cabang Bali. Kerja sama ini diharapkan untuk mendapatkan desain apartemen terbaik bagi masyarakat.
Apartemen, kata dia menambahkan, diperlukan masyarakat agar jarak dari rumah menuju tempat kerja tidak terlampau jauh. Apabila masyarakat tinggal di apartemen, sisi positifnya mencakup penghematan waktu dan bahan bakar minyak (BBM). Penghematan ini memiliki dampak yang baik, tidak hanya untuk saat ini, namun juga untuk masa yang akan datang, yang dapat meningkatkan kualitas sebuah keluarga.
Ide untuk membangun apartemen, lebih tepat merupakan sumbangsih bagi Bali, agar penduduk di Pulau Dewata bisa memiliki rumah tinggal yang nyaman dan tidak jauh dari tempat bekerja. Belakangan memang banyak masyarakat yang bekerja di Denpasar, tetapi rumah tinggalnya di kawasan Gianyar, Klungkung, Karangasem atau daerah lain.
"Saya tegaskan, saya sama sekali tidak berniat merusak adat budaya dengan menawarkan ide apartemen ini. Justru ingin membangun dan melihat masyarakat hidup lebih baik. Saya juga ingin menjaga Bali dengan cara melihat warganya hidup tenteram dengan memiliki rumah sendiri," katanya. 7
1
Komentar