Dewan Desak Proyek Pembangunan Pasar Badung di 2017
Proyek pembangunan kembali Pasar Badung kemungkinan besar tertunda akibat mengalami gagal tender.
DENPASAR, NusaBali
Namun, kalangan DPRD Kota Denpasar tetap mendesak agar proyek tersebut berlanjut di tahun 2017 ini, tanpa harus menunggu kepastian bantuan dari pemerintah pusat.
Demikian terungkap saat rapat kerja antara Komisi I dan Komisi III DPRD Kota Denpasar bersama jajaran eksekutif, khususnya OPD terkait penanganan proyek di Kota Denpasar, Kamis (18/5) di ruang pertemuan DPRD Kota Denpasar.
Rapat tersebut dipimpin Ketua Komisi III Eko Supriadi bersama Wakil Ketua DPRD Wayan Mariyana Wandhira dan Sekretaris Komisi I AA Gede Mahendra. Dari eksekutif yang hadir diantaranya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olah Raga (Disdikpora) dan Kepala Dinas Permukiman. Selain itu, dalam rapat kerja yang juga mengorek progres sejumlah proyek fisik itu melibatkan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa serta Bagian Hukum Setda Kota Denpasar.
Anggota Komisi III, AA Susruta Ngurah Putra dalam rapat tersebut menganjurkan pengerjaan proyek Pasar Badung supaya tidak menunggu kepastian pemerintah pusat. Setidaknya dengan anggaran yang telah diplot pada APBD Kota Denpasar dimanfaatkan untuk membangun dua basement terlebih dahulu. Sedangkan dana dari pusat bisa dimanfaatkan pada tahap pembangunan berikutnya. “Proyek ini mesti dikerjakan secara multiyears, karena masih ada dana dan sekitar 6 bulan ini kemungkinan bisa digarap kendati memang harus memerlukan waktu yang lama dalam pembuatan dua gedung tersebut. Jika memang nantinya anggaran APBN tidak disetujui oleh Kementerian PU maka kita harus jalan terus dengan dana yang ada,” ucap Susruta, disokong para anggota Komisi III dan I diantaranya, AA Gede Mahendra, Wayan Duaja, Wayan Narsa, Ketut Beji, Nyoman Tananjaya.
Terkait desakan ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Ketut Winarta menyampaikan, pada prinsipnya Pemkot Denpasar tetap berkomitmen menyelesaiakan proyek Pasar Badung. Hanya saja proyek ini mengalami gagal tender. Meski demikian pihaknya tetap berupaya bersama tim untuk berkoordinasi ke pemerintah pusat terkait penggunaan anggaran yang sebelumnya telah disetujui. “Kami masih menunggu kepastian dari Pusat terkait anggarannya,” terang Winarta.
Sementara Dezire Mulyani, Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Denpasar mengatakan, saat itu tidak bisa memutuskan untuk hal tersebut karena masih akan melakukan evaluasi dan pertemuan lagi dengan pihak Kementerian PU dan akan dikaji kembali. "Bahwa pastinya akan ada tender ulang, namun kewenangan untuk mengajukan itu ke kami dari OPD, maka kami sifatnya menunggu, jika tender itu diajukan kembali, secepatnya kami akan kembali melakukan tender. Untuk itu hari ini (kemarin, red), kami dengan Disperindag Kota akan ke Jakarta untuk melakukan pertemuan membahas ini, setelah ada hasil, baru akan kembali dirapatkan bagaimana hasilnya, jadi untuk tender ulangnya kami tetap menunggu dari OPD," jelasnya.
Selain memberi perhatian terhadap pengerjaan proyek Pasar Badung, rapat tersebut juga mempertanyakan sejumlah proyek yang belum selesai tendernya. Seperti pembangunan gedung B RSUD Wangaya yang diprediksi akan menelan anggaran sebesar Rp 10,8 miliar lebih. Kemudian renovasi SD 15 di Jalan Gunung Karang dan SD 2 Sumerta. Bahkan proyek yang ditangani DPUPR baru 8 paket yang selesai tender dari 45 paket proyek yang diusulkan. “Kami harapkan semua proyek dapat berjalan sesuai harapan. Terutama pengerjaan Pasar Badung yang sudah menjadi ikon Kota Denpasar, bahkan dijadikan bagian dari City Tour Denpasar,” jelas Wayan Mariyana Wandira. *cr63
Demikian terungkap saat rapat kerja antara Komisi I dan Komisi III DPRD Kota Denpasar bersama jajaran eksekutif, khususnya OPD terkait penanganan proyek di Kota Denpasar, Kamis (18/5) di ruang pertemuan DPRD Kota Denpasar.
Rapat tersebut dipimpin Ketua Komisi III Eko Supriadi bersama Wakil Ketua DPRD Wayan Mariyana Wandhira dan Sekretaris Komisi I AA Gede Mahendra. Dari eksekutif yang hadir diantaranya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olah Raga (Disdikpora) dan Kepala Dinas Permukiman. Selain itu, dalam rapat kerja yang juga mengorek progres sejumlah proyek fisik itu melibatkan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa serta Bagian Hukum Setda Kota Denpasar.
Anggota Komisi III, AA Susruta Ngurah Putra dalam rapat tersebut menganjurkan pengerjaan proyek Pasar Badung supaya tidak menunggu kepastian pemerintah pusat. Setidaknya dengan anggaran yang telah diplot pada APBD Kota Denpasar dimanfaatkan untuk membangun dua basement terlebih dahulu. Sedangkan dana dari pusat bisa dimanfaatkan pada tahap pembangunan berikutnya. “Proyek ini mesti dikerjakan secara multiyears, karena masih ada dana dan sekitar 6 bulan ini kemungkinan bisa digarap kendati memang harus memerlukan waktu yang lama dalam pembuatan dua gedung tersebut. Jika memang nantinya anggaran APBN tidak disetujui oleh Kementerian PU maka kita harus jalan terus dengan dana yang ada,” ucap Susruta, disokong para anggota Komisi III dan I diantaranya, AA Gede Mahendra, Wayan Duaja, Wayan Narsa, Ketut Beji, Nyoman Tananjaya.
Terkait desakan ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Ketut Winarta menyampaikan, pada prinsipnya Pemkot Denpasar tetap berkomitmen menyelesaiakan proyek Pasar Badung. Hanya saja proyek ini mengalami gagal tender. Meski demikian pihaknya tetap berupaya bersama tim untuk berkoordinasi ke pemerintah pusat terkait penggunaan anggaran yang sebelumnya telah disetujui. “Kami masih menunggu kepastian dari Pusat terkait anggarannya,” terang Winarta.
Sementara Dezire Mulyani, Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Denpasar mengatakan, saat itu tidak bisa memutuskan untuk hal tersebut karena masih akan melakukan evaluasi dan pertemuan lagi dengan pihak Kementerian PU dan akan dikaji kembali. "Bahwa pastinya akan ada tender ulang, namun kewenangan untuk mengajukan itu ke kami dari OPD, maka kami sifatnya menunggu, jika tender itu diajukan kembali, secepatnya kami akan kembali melakukan tender. Untuk itu hari ini (kemarin, red), kami dengan Disperindag Kota akan ke Jakarta untuk melakukan pertemuan membahas ini, setelah ada hasil, baru akan kembali dirapatkan bagaimana hasilnya, jadi untuk tender ulangnya kami tetap menunggu dari OPD," jelasnya.
Selain memberi perhatian terhadap pengerjaan proyek Pasar Badung, rapat tersebut juga mempertanyakan sejumlah proyek yang belum selesai tendernya. Seperti pembangunan gedung B RSUD Wangaya yang diprediksi akan menelan anggaran sebesar Rp 10,8 miliar lebih. Kemudian renovasi SD 15 di Jalan Gunung Karang dan SD 2 Sumerta. Bahkan proyek yang ditangani DPUPR baru 8 paket yang selesai tender dari 45 paket proyek yang diusulkan. “Kami harapkan semua proyek dapat berjalan sesuai harapan. Terutama pengerjaan Pasar Badung yang sudah menjadi ikon Kota Denpasar, bahkan dijadikan bagian dari City Tour Denpasar,” jelas Wayan Mariyana Wandira. *cr63
1
Komentar