Liburan, Disdikpora Bali Imbau Pelajar Ikut Pasraman
Pasraman kilat tidak bersifat memaksa, namun Kadisdikpora Bali mengimbau sekolah di Pulau Dewata dapat menerapkan kegiatan tersebut untuk mengisi libur sekolah.
DENPASAR, NusaBali
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali Ketut Ngurah Boy Jayawibawa, mengimbau pelajar di Bali khususnya jenjang SMA/SMK/SLB mengisi waktu libur sekolah dengan mengikuti pasraman.
“Jadi saat anak libur sekolah, di sekolahnya tidak belajar formal, tapi dibentuk seperti pasraman. Mereka datang ke sekolah pakai pakaian adat ringan,” kata Boy Jayawibawa saat ditemui di Taman Budaya Art Center, Denpasar, Jumat (16/12).
Dia menjelaskan bahwa ini merupakan program Pemprov Bali, di mana pihaknya telah menyalurkan surat edaran agar kepala sekolah maupun guru memfasilitasi kegiatan tersebut.
“Ini dalam rangka mengisi waktu para siswa, jadi diajarkan untuk hal sehari-hari seperti persembahyangan, majejaitan (membuat perlengkapan upacara), kalau ada latihan gamelan dan yang lain,” imbuh Boy Jayawibawa.
Dia mengatakan bahwa kegiatan pasraman dipilih sebagai upaya membuat siswa lebih terarah dalam mengisi waktu libur, karena selama kegiatan yang rencananya digelar di sekolah masing-masing itu, mereka akan diperkenalkan dengan budaya lokal.
Meskipun kegiatan pasraman hanya disebarluaskan melalui surat edaran dan tidak bersifat memaksa, Boy Jayawibawa tetap mengimbau pelajar di Pulau Dewata untuk terlibat.
“Memang tidak dipaksa, tapi kalau diberikan media bagi anak-anak yang tidak ada liburan ke mana, ya ayo, daripada tidak ada kerjaan atau tugas dan hanya di rumah, ayo datang ke sekolah,” ujar Boy Jayawibawa.
Dia berharap seluruh sekolah di Pulau Dewata dapat menerapkan kegiatan pasraman yang ditargetkan berlangsung usai penerimaan rapor. Namun berdasarkan jenjang yang dinaungi, maka Boy Jayawibawa hanya memberi surat edaran ke SMA/SMK/SLB.
“Sebenarnya bukan program baru, ini tidak terbatas untuk siswa Hindu, bagi yang lain silakan. Karena ini terima rapornya beda-beda, ada yang sudah libur ada yang belum, jadi 2 minggu atau 10 hari lah (pasraman) itu, setelah penerimaan rapor dilaksanakan,” tuturnya.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA se-Kota Denpasar sekaligus Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Denpasar Drs Ida Bagus Sueta Manuaba MPd, menyampaikan kegiatan pasraman kilat diserahkan pada masing-masing sekolah, dan lebih lanjut pelaksanaannya dilaporkan kepada Disdikpora Bali. SMAN 2 Denpasar rencananya melaksanakan pasraman kilat pada 28 Desember 2022.
Adapun kegiatan pasraman kilat di SMAN 2 Denpasar diisi dengan dharma wacana, majejaitan, dan makidung. Kebetulan sepekan setelahnya umat Hindu di Bali merayakan Hari Raya Galungan. Pasraman kilat akan diikuti oleh seluruh murid beragama Hindu. “Sambil mengisi libur, siswa lebih diperkenalkan dengan budaya Bali,” ujar Sueta Manuaba, Jumat (16/12).
Dia mengungkapkan selama ini sekolahnya juga telah menawarkan ekstrakurikuler majejaitan dan makidung. Siswa yang mengikuti ekstrakurikuler makidung bahkan berkesempatan menampilkan kepiawaiannya dalam beberapa ajang dharmagita.
Sementara itu, bagi siswa non Hindu tetap dipersilakan mengikuti pasraman kilat meskipun tidak mengikat. Toleransi sudah dibina sejak dini di SMAN 2 Denpasar. Dalam kepanitiaan kegiatan keagamaan di sekolah seperti Purnama/Tilem seringkali juga melibatkan siswa non Hindu yang kebetulan menjadi pengurus OSIS.
Sueta Manuaba menambahkan, selain pasraman kilat sekolah juga sedang menyiapkan sejumlah kegiatan lomba maupun hiburan yang nantinya bisa diikuti dan diramaikan seluruh siswa.
Terkait libur semester, dia menyatakan akan disatukan dengan libur Hari Raya Galungan dan Kuningan yang jatuh pada 4 Januari 2023 dan 14 Januari 2023. “Sudah dipastikan, nyambung antara libur semester, Galungan, Kuningan,” tandas Sueta Manuaba. 7 ant, cr78
1
Komentar