Inovasi SMPN 1 Gianyar Jadi Sekolah Terbaik, Kelola Kepercayaan Menuju Multiprestasi
SMPN 1 Gianyar kini mengusung visi baru yakni, unggul dalam prestasi berlandaskan Tri Hita Karana dan berprofil Pancasila.
GIANYAR, NusaBali
SMPN 1 Gianyar selama ini dipercaya sebagai SMPN terbaik di Gianyar. Predikat ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi sekolah di barat Kantor Bupati Gianyar ini. Jadi tantangan karena standar predikat terbaik harus ditingkatkan, minimal dipertahankan. Peluangnya, predikat ini jadi cemeti keluarga sekolah hingga lebih intens berinovasi untuk kemajuan sekolah dan anak didik.
Kondisi itu diakui Kepala SMPN 1 Gianyar Ni Made Irma Wulandari SE SPd MPd. ‘’Dengan sering berinovasi, maka saya selaku kasek harus lebih dekat dengan anak-anak, para guru, semua warga sekolah termasuk satpam, bahkan pengelola kantin. Semua ini sumber daya yang masing-masing punya peran penting,’’ jelas Kepala Sekolah Penggerak Kabupaten Gianyar ini, Minggu (25/12).
Mantan Kepala SMPN 1 Ubud ini menambahkan, dirinya dan para guru rutin berkomunikasi melalui pertemuan dengan orang tua/wali siswa dan pengurus komite. Pertemuan ini amat penting untuk mendiskusikan banyak hal, antara lain, upaya capaian pendidikan anak-anak, perkembangan karakter anak, hingga target kejuaraan atau prestasi sekolah. Materi diskusi juga termasuk pencarian solusi terkait permasalahan yang dihadapi para siswa dan guru. ‘’Terpenting, seluruh warga sekolah, termasuk komite, berhak tahu tentang transparansi keuangan atau dana BOS (biaya operasional sekolah). Keterbukaan ini adalah komponen penting untuk menciptakan kepercayaan pada sekolah,’’ jelas kasek asal Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh yang menikah di Puri Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar ini.
Irma Wulandari mengaku untuk berinovasi di sekolah tidak ingin hanya menunggu petunjuk pemerintah. Asalkan, inovasi itu jangan keluar rel atau tata aturan yang ada. Menurutnya, prinsip inovasi adalah bekerja secara bersama-sama untuk mengelola semua sumber daya yang tersedia, hingga menghasilkan output terbaik. Dirinya kurang percaya ada siswa bodoh. Namun yang sering terjadi yakni guru atau orangtua yang kurang saksama mengenal bakat anak. Terkait itu, dirinya sepakat untuk menghapus sistem ranking kemampuan anak. Sistem ini diganti dengan apresiasi pada semua bidang. Karena setiap anak membawa potensinya masing masing. ‘’Analoginya, tidak akan mungkin mengubah tanaman jagung jadi padi. Peran orang tua dan guru, harus intens mengusahakan agar tanaman jagung jadi tanaman terbaik. Caranya, bersihkan gulmanya, beri pupuk, dan hara sesuai kebutuhan,’’ jelas mahasiswa Pascasarjana Doktoral, Undiksha, Singaraja ini.
SMPN 1 Gianyar kini mengusung visi baru yakni, unggul dalam prestasi berlandaskan Tri Hita Karana dan berprofil Pancasila. Untuk diketahui, setelah pindah dari SMPN 1 Ubud, beberapa waktu lalu, Irma Wulandari meraih prestasi sebagai Kepala Sekolah Penggerak nilai terbaik di Kabupaten Gianyar. Mantan peragawati ini juga lolos menjadi narasumber Berbagi Praktik Baik dari Kemdikbudristek, hasil penjaringan se-Indonesia tahun 2022.
Sedangkan, SMPN 1 Gianyar berhasil membawa atlet Perisai Diri (PD) dari kalangan siswa ke Internasional Championship. Irma Wulandari bersama komite berhasil membawa 19 atlet PD Spensagi (julukan SMPN 1 Gianyar) meraih Juara Umum Kejurnas di Batu, Malang, Jawa Timur, Desember 2022. Siswa SMPN ini juga memperkuat Propopnas tahun 2022 Cabor Basket di Kalimantan Selatan. Selain itu, Juara 1 Umum Lomba Pramuka dan LKBB (Lomba Keterampilan Baris Berbaris) se-Kabupaten Gianyar, meraih Medali Emas dalam Kejuaraan Renang dan Selam Se-Kabupaten Gianyar. Juara II Lomba Karya Tulis Ilmiah BELIA Peneliti Muda, bersaing dengan peserta jenjang SMA/SMK se-Provinsi Bali, Juara 1 Lomba Cerdas Cermat tingkat PMR Madya, dan prestasi lainnya.
Guna lebih meningkatkan spiritual anak-anak dan guru, sekolah menggelar perayaan Tumpek Wariga. Perayaan ditandai dengan penanaman 1.650 bibit pelbagai pohon di halaman sekolah dan sekitar. Sekolah juga membentuk Satgas anti bullying, anti narkoba dan OSIS MPK penggerak. Program lain, semua perencanaan pengajaran guru berbasis lingkungan dan tugas karakter Berlian 1821 (berikan perlindungan pada anak pukul 18.00 – 21.00 malam). Caranya, anak ngobrol dengan orangtua, anak dan orangtua tidak bermain handphone. Hasil program ini dituliskan dan disetorkan oleh anak ke sekolah.*lsa
Kondisi itu diakui Kepala SMPN 1 Gianyar Ni Made Irma Wulandari SE SPd MPd. ‘’Dengan sering berinovasi, maka saya selaku kasek harus lebih dekat dengan anak-anak, para guru, semua warga sekolah termasuk satpam, bahkan pengelola kantin. Semua ini sumber daya yang masing-masing punya peran penting,’’ jelas Kepala Sekolah Penggerak Kabupaten Gianyar ini, Minggu (25/12).
Mantan Kepala SMPN 1 Ubud ini menambahkan, dirinya dan para guru rutin berkomunikasi melalui pertemuan dengan orang tua/wali siswa dan pengurus komite. Pertemuan ini amat penting untuk mendiskusikan banyak hal, antara lain, upaya capaian pendidikan anak-anak, perkembangan karakter anak, hingga target kejuaraan atau prestasi sekolah. Materi diskusi juga termasuk pencarian solusi terkait permasalahan yang dihadapi para siswa dan guru. ‘’Terpenting, seluruh warga sekolah, termasuk komite, berhak tahu tentang transparansi keuangan atau dana BOS (biaya operasional sekolah). Keterbukaan ini adalah komponen penting untuk menciptakan kepercayaan pada sekolah,’’ jelas kasek asal Desa Medahan, Kecamatan Blahbatuh yang menikah di Puri Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar ini.
Irma Wulandari mengaku untuk berinovasi di sekolah tidak ingin hanya menunggu petunjuk pemerintah. Asalkan, inovasi itu jangan keluar rel atau tata aturan yang ada. Menurutnya, prinsip inovasi adalah bekerja secara bersama-sama untuk mengelola semua sumber daya yang tersedia, hingga menghasilkan output terbaik. Dirinya kurang percaya ada siswa bodoh. Namun yang sering terjadi yakni guru atau orangtua yang kurang saksama mengenal bakat anak. Terkait itu, dirinya sepakat untuk menghapus sistem ranking kemampuan anak. Sistem ini diganti dengan apresiasi pada semua bidang. Karena setiap anak membawa potensinya masing masing. ‘’Analoginya, tidak akan mungkin mengubah tanaman jagung jadi padi. Peran orang tua dan guru, harus intens mengusahakan agar tanaman jagung jadi tanaman terbaik. Caranya, bersihkan gulmanya, beri pupuk, dan hara sesuai kebutuhan,’’ jelas mahasiswa Pascasarjana Doktoral, Undiksha, Singaraja ini.
SMPN 1 Gianyar kini mengusung visi baru yakni, unggul dalam prestasi berlandaskan Tri Hita Karana dan berprofil Pancasila. Untuk diketahui, setelah pindah dari SMPN 1 Ubud, beberapa waktu lalu, Irma Wulandari meraih prestasi sebagai Kepala Sekolah Penggerak nilai terbaik di Kabupaten Gianyar. Mantan peragawati ini juga lolos menjadi narasumber Berbagi Praktik Baik dari Kemdikbudristek, hasil penjaringan se-Indonesia tahun 2022.
Sedangkan, SMPN 1 Gianyar berhasil membawa atlet Perisai Diri (PD) dari kalangan siswa ke Internasional Championship. Irma Wulandari bersama komite berhasil membawa 19 atlet PD Spensagi (julukan SMPN 1 Gianyar) meraih Juara Umum Kejurnas di Batu, Malang, Jawa Timur, Desember 2022. Siswa SMPN ini juga memperkuat Propopnas tahun 2022 Cabor Basket di Kalimantan Selatan. Selain itu, Juara 1 Umum Lomba Pramuka dan LKBB (Lomba Keterampilan Baris Berbaris) se-Kabupaten Gianyar, meraih Medali Emas dalam Kejuaraan Renang dan Selam Se-Kabupaten Gianyar. Juara II Lomba Karya Tulis Ilmiah BELIA Peneliti Muda, bersaing dengan peserta jenjang SMA/SMK se-Provinsi Bali, Juara 1 Lomba Cerdas Cermat tingkat PMR Madya, dan prestasi lainnya.
Guna lebih meningkatkan spiritual anak-anak dan guru, sekolah menggelar perayaan Tumpek Wariga. Perayaan ditandai dengan penanaman 1.650 bibit pelbagai pohon di halaman sekolah dan sekitar. Sekolah juga membentuk Satgas anti bullying, anti narkoba dan OSIS MPK penggerak. Program lain, semua perencanaan pengajaran guru berbasis lingkungan dan tugas karakter Berlian 1821 (berikan perlindungan pada anak pukul 18.00 – 21.00 malam). Caranya, anak ngobrol dengan orangtua, anak dan orangtua tidak bermain handphone. Hasil program ini dituliskan dan disetorkan oleh anak ke sekolah.*lsa
Komentar