Tjok Pemayun Malu-malu Maju di Pilkada
“Saya memegang sumpah jabatan. Saya masih sebagai birokrat, jadi tidak bisa saya sampaikan apakah maju atau tidak”
DENPASAR,NusaBali
Dalam tiga Pilkada serentak yang akan digelar pada Juni 2018, sejumlah tokoh birokrat masuk dalam survei oleh partai politik. Salah satunya Sekretaris Daerah Provinsi Bali Tjokorda Ngurah Pemayun. Disebut-sebut sebagai kandidat yang akan maju di Pilkada Gianyar, namun Tjok Pemayun tampaknya masih malu-malu menyatakan kesiapan nyalon. Pejabat Eselon I di Pemprov Bali yang akan pensiun pada Februari 2018 mengaku masih menunggu lampu hijau dari Gubernur Made Mangku Pastika.
Tjok Pemayun menegaskan kini dirinya adalah birokrat yang masih aktif, karena itu, sebagai birokrat yang masih aktif dan memegang sumpah jabatan maka dirinya tidak tergesa-gesa, apalagi latah menyatakan akan mencalonkan diri di Pilkada, baik di Pilkada Gianyar maupun Pilgub Bali.
“Saya memegang sumpah jabatan. Saya masih sebagai birokrat, jadi tidak bisa saya sampaikan apakah maju atau tidak,” ujar pria asal Puri Madangan Gianyar ini.
Mantan Karo Tata Pemerintahan (Karo Tapem) Pemprov Bali ini mengatakan, kalaupun ada proses di partai politik yang menyebutkan ada survei memasukkan namanya sebagai kandidat hal itu akan disampaikan kepada pimpinan. “Secara etika dan sebagai bawahan saya juga sampaikan kepada pimpinan. Saya harus izin dulu kepada pimpinan,” tegas Tjok Pemayun.
Kalau dicalonkan partai secara pasti di Gianyar? Tjok Pemayun menyebutkan dirinya bukan orang yang berambisi, sehingga seperti air mengalir saja. “Saya mengukur diri, ya jalani saja, seperti air mengalir. Saya tetap apresiasi dengan partai yang melakukan proses di internal. Namun saya akan laksanakan dan selesaikan tugas sebagai birokrat dulu,” tegas Tjok Pemayun.
Soal Pilkada serentak Juni 2018 mendatang, Tjok Pemayun sedikit memberikan pandangan. Dia mengatakan dalam konteks pelaksanaan Pilkada yang terjadi saat ini, ada fenomena yang harus disikapi secara hati-hati. Ada sebuah tantangan bagi krama Bali dimana saat ini Pilkada yang menonjol adalah politik identitas. “Jadi ini juga membuat satu kehati-hatian bagi saya. Ya kita mengalir seperti air menyikapi Pilkada ini,” kata pria yang sudah menduduki 3 posisi pimpinan Eselon II mulai Karo Hukum, Karo Tapem, dan Kepala Bappeda ini.
Sebelumnya Ketua DPD I Golkar Bali I Ketut Sudikerta sempat menyebut Tjok Pemayun adalah salah satu tokoh birokrat yang dimasukkan dalam survei kandidat calon Bupati Gianyar. “Tjok Pemayun masuk dalam survei yang dilakukan partai Golkar. Proses survei sedang berjalan,” kata Sudikerta belum lama ini.
Tak lama setelah Sudikerta mengeluarkan pernyataan nama Tjok Pemayun masuk dalam survei Partai Golkar, Korwil Pemenangan Pemilu Wilayah Gianyar DPD I Golkar Bali, I Wayan Gede Supadma mengumumkan 8 nama yang disurvei Partai Golkar guna menjaring calon kepala daerah di Pilkada Gianyar 2018.
Nama- nama yang muncul adalah dari unsur kader Golkar seperti I Made Dauh Wijana yang tak lain Ketua DPD II Golkar Gianyar, Tjokorda Raka Kerthayasa alias Tjok Ibah politisi Golkar asal Puri Ubud yang kini anggota Fraksi Golkar DPRD Bali. Kemudian dari partai lain yang punya kans maju kemudian disurvei ada I Nyoman Parta politisi PDIP asal Desa Guwang Kecamatan Sukawati yang kini Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Made Agus Mahayastra yang tak lain Wakil Bupati Gianyar juga Ketua DPC PDIP Gianyar, Tjokorda Asmara Putra Sukawati politisi asal Puri Ubud yang Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Gianyar.
Sedangkan dari unsur birokrat beber Supadma, ada nama Tjokorda Ngurah Pemayun birokrat asal Puri Madangan Gianyar yang menjabat sebagai Sekda Provinsi Bali dan Ida Bagus Gaga Adi Saputra yang tak lain adalah Sekda Kabupaten Gianyar. Selain itu unsur tokoh masyarakat juga ada. Lagi- lagi dari Puri Ubud yang muncul. Dia adalah seniman dan budayawan yakni Tjokorda Gede Raka Sukawati alias Tjok De. Sosok Tjok De yang dikenal sebagai undagi bade dan barong ini adalah adik dari Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Tjok Ace mantan Bupati Gianyar yang diusung Koalisi Rakyat Gianyar (KRG) di Pilkada 2007 mengalahkan Anak Agung Gede Bharata. *nat
Tjok Pemayun menegaskan kini dirinya adalah birokrat yang masih aktif, karena itu, sebagai birokrat yang masih aktif dan memegang sumpah jabatan maka dirinya tidak tergesa-gesa, apalagi latah menyatakan akan mencalonkan diri di Pilkada, baik di Pilkada Gianyar maupun Pilgub Bali.
“Saya memegang sumpah jabatan. Saya masih sebagai birokrat, jadi tidak bisa saya sampaikan apakah maju atau tidak,” ujar pria asal Puri Madangan Gianyar ini.
Mantan Karo Tata Pemerintahan (Karo Tapem) Pemprov Bali ini mengatakan, kalaupun ada proses di partai politik yang menyebutkan ada survei memasukkan namanya sebagai kandidat hal itu akan disampaikan kepada pimpinan. “Secara etika dan sebagai bawahan saya juga sampaikan kepada pimpinan. Saya harus izin dulu kepada pimpinan,” tegas Tjok Pemayun.
Kalau dicalonkan partai secara pasti di Gianyar? Tjok Pemayun menyebutkan dirinya bukan orang yang berambisi, sehingga seperti air mengalir saja. “Saya mengukur diri, ya jalani saja, seperti air mengalir. Saya tetap apresiasi dengan partai yang melakukan proses di internal. Namun saya akan laksanakan dan selesaikan tugas sebagai birokrat dulu,” tegas Tjok Pemayun.
Soal Pilkada serentak Juni 2018 mendatang, Tjok Pemayun sedikit memberikan pandangan. Dia mengatakan dalam konteks pelaksanaan Pilkada yang terjadi saat ini, ada fenomena yang harus disikapi secara hati-hati. Ada sebuah tantangan bagi krama Bali dimana saat ini Pilkada yang menonjol adalah politik identitas. “Jadi ini juga membuat satu kehati-hatian bagi saya. Ya kita mengalir seperti air menyikapi Pilkada ini,” kata pria yang sudah menduduki 3 posisi pimpinan Eselon II mulai Karo Hukum, Karo Tapem, dan Kepala Bappeda ini.
Sebelumnya Ketua DPD I Golkar Bali I Ketut Sudikerta sempat menyebut Tjok Pemayun adalah salah satu tokoh birokrat yang dimasukkan dalam survei kandidat calon Bupati Gianyar. “Tjok Pemayun masuk dalam survei yang dilakukan partai Golkar. Proses survei sedang berjalan,” kata Sudikerta belum lama ini.
Tak lama setelah Sudikerta mengeluarkan pernyataan nama Tjok Pemayun masuk dalam survei Partai Golkar, Korwil Pemenangan Pemilu Wilayah Gianyar DPD I Golkar Bali, I Wayan Gede Supadma mengumumkan 8 nama yang disurvei Partai Golkar guna menjaring calon kepala daerah di Pilkada Gianyar 2018.
Nama- nama yang muncul adalah dari unsur kader Golkar seperti I Made Dauh Wijana yang tak lain Ketua DPD II Golkar Gianyar, Tjokorda Raka Kerthayasa alias Tjok Ibah politisi Golkar asal Puri Ubud yang kini anggota Fraksi Golkar DPRD Bali. Kemudian dari partai lain yang punya kans maju kemudian disurvei ada I Nyoman Parta politisi PDIP asal Desa Guwang Kecamatan Sukawati yang kini Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Made Agus Mahayastra yang tak lain Wakil Bupati Gianyar juga Ketua DPC PDIP Gianyar, Tjokorda Asmara Putra Sukawati politisi asal Puri Ubud yang Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Gianyar.
Sedangkan dari unsur birokrat beber Supadma, ada nama Tjokorda Ngurah Pemayun birokrat asal Puri Madangan Gianyar yang menjabat sebagai Sekda Provinsi Bali dan Ida Bagus Gaga Adi Saputra yang tak lain adalah Sekda Kabupaten Gianyar. Selain itu unsur tokoh masyarakat juga ada. Lagi- lagi dari Puri Ubud yang muncul. Dia adalah seniman dan budayawan yakni Tjokorda Gede Raka Sukawati alias Tjok De. Sosok Tjok De yang dikenal sebagai undagi bade dan barong ini adalah adik dari Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Tjok Ace mantan Bupati Gianyar yang diusung Koalisi Rakyat Gianyar (KRG) di Pilkada 2007 mengalahkan Anak Agung Gede Bharata. *nat
1
Komentar