Pemkab Jembrana Gelar Pasar Murah
NEGARA, NusaBali - Menjelang Hari Natal pada Minggu (25/12), Pemkab Jembrana menggelar pasar murah di areal Gereja Katolik Paroki Santo Petrus Negara, Kelurahan Banjar Tengah, Kecamatan Negara, Jembrana, Minggu (18/12).
Kegiatan pasar murah diadakan sebagai upaya membantu meringankan kebutuhan masyarakat, dan mengantisipasi naiknya harga kebutuhan pokok di pasaran jelang Natal.
Dalam pasar murah tersebut, disediakan berbagai kebutuhan pokok yang dijual lebih murah dari harga di pasaran. Di antaranya beras dengan harga Rp 10.600 per kilogram (kg), telur ayam seharga Rp 1.700 per butir, minyak goreng seharga Rp 14.000-Rp 16.500 per liter, dan gula pasir seharga Rp 12.500 per kg. Di samping itu, juga ada cabai merah kecil dengan harga Rp 30.000 per kg, cabai besar seharga Rp 18.000 per kg, bawang merah seharga Rp 24.000 per kg, dan bawang putih seharga Rp 20.000 per kg.
Di sela-sela pemantuan pasar murah tersebut, Bupati I Nengah Tamba mengatakan, pasar murah ini diadakan untuk mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok yang biasa terjadi menjelang Hari Raya. Di samping itu, juga membantu masyarakat untuk mendapat harga kebutuhan pokok yang lebih murah, seiring meningkatnya kebutuhan menjelang hari raya.
"Menjelang hari raya apapun, kadang-kadang harga di pasar bergerak naik. Kita intervensi sedikit dengan melaksanakan pasar murah ini. Tujuannya juga membantu masyarakat mendapatkan harga yang murah, dan juga bagian untuk menurunkan inflasi," ucap Bupati Tamba.
Sementara Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Jembrana I Komang Agus Adinata mengatakan, menjelang Hari Raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) ini, harga kebutuhan pokok di Jembrana terpantau masih normal. Tidak ada peningkatan harga yang begitu signifikan. Namun untuk antisipasi, diadakan pasar murah dengan harapan harga kebutuhan pokok tetap stabil.
Menurut Agus, untuk berbagai kebutuhan pokok yang dijual dalam pasar murah ini, juga dibatasi. Untuk beras disediakan sebanyak 1,5 ton, telur 1.500 butir, minyak goreng 160 liter, gula pasir 50 kg, cabai merah kecil 5 kg, cabai besar 5 kg, bawang merah 14 kg, dan bawang putih 20 kg. "Ya tetap kita batasi. Masyarakat juga kita batasi jumlah pembeliannya, agar bisa lebih merata," ujar Agus. 7ode
Komentar