Komisi I Didesak Keluarkan Rekomendasi Pencopotan
Perseteruan pribadi antara pentolan LSM Genus, Antonius Sanjaya Kiabeny dengan Kepala Badan Pol PP dan Linmas Pemkab Buleleng I Made Budi Astawa berlanjut.
Perseteruan LSM-Satpol PP Berlanjut
SINGARAJA, NusaBali
Antonius Sanjaya Kiabeny yang akrab dipanggil Anton mengajak sejumlah warga Eksponen Masyarakat Buleleng (EMB) nglurug DPRD Buleleng, Jumat (18/12).
Anton dan EMB diterima Ketua Komisi I, Putu Mangku Mertayasa dan dua anggota yakni Wayan Teren dan Gusti Nuaba. Saat itulah Anton mendesak Komisi I DPRD Buleleng keluarkan rekomendasi agar Bupati Buleleng berikan sanksi tegas ke Budi Astawa. Anton menyebut tindakan Kepala Badan Pol PP Budi Astawa terhadap dirinya merupakan tindakan inkonstitusional.
Dikatakan, jika hal itu tidak disikapi akan menjadi preseden buruk bagi pemerintah karena ada pejabat bergaya preman. Karena itu, EMB mendesak agar pimpinan daerah memberikan sanksi tegas terhadap Budi Astawa. “Kami minta dewan mendorong eksekutif berikan sanksi tegas atas gaya preman dari seorang pejabat pemerintah,” katanya.
Perwakilan warga, Jro Gede Karang Sadnyana mengaku kecewa ada oknum pejabat yang nekat melakukan tindakan kekerasan terhadap tokoh LSM. Dia menilai Anton melaksanakan tugas untuk mengontrol kebijakan pemerintah yang didasari aturan yang jelas. Bahkan, perjuangan yang dilakukan Anton belakangan ini dinilai banyak membantu kepentingan masyarakat luas. “Kami miris setelah mengetahui ada aksi yang menimpa tokoh LSM yang selama ini bekerja untuk masyarakat. Kami harapkan dewan tidak diam, namun menindaklanjuti persoalan ini agar pemerintahan tidak dicederai oleh aksi yang mengarah pada kekerasan fisik,” jelas Karang.
Ketua Komisi I, Putu Mangku Mertayasa mengatakan untuk sementara hanya bisa menampung aspirasi yang disampaikan EMB. Mertayasa minta waktu untuk berkoordinasi dengan pimpinan dewan, sehingga tindaklanjut atas pengaduan EMB ini atas perintah pimpinan dewan. “Aspirasi ini kami tampung duluyang jelas kami tidak akan mengambil keputusan sebelum mendapat data dan fakta dalam dugaan kasus ini dan segera kami akan minta penjelasan dari kedua belah pihak,” tegas politisi PDI Perjuangan asal Desa Banjar ini.
Sementara Kepala Badan Pol PP, Budi Astawa enggan komentari aksi Anton yang mendatangi DPRD Buleleng dan ngadu ke Komisi I. Budi mengku lebih baik bekerja ketimbang meladeni tindakan yang aneh-aneh. “Saya siap menegakkan aturan sesuai kewenangan dan tupoksi (tugas pokok dan fungsi) yang ada. Saya lebih baik fokus bekerja. Tapi saya tetap melaporkan pencemaran nama baik ini,” jawabnya singkat.
Perseteruan Anton dengan Budi Astawa memuncak ketika Anton melaporkan tindakan Budi Astawa ke Polres Buleleng. Dalam laporan itu, Budi Astawa dituding melakukan penganiayaan di lobi Kantor Bupati Buleleng saat rapat pembahasan RIP Celukan Bawang. 7
Komentar