Pengunjung Kafe Babak Belur Dihajar Orang Tak Dikenal
DENPASAR, NusaBali - Seorang pemuda, Delon Alvonso Imanuel,18, babak belur dihajar orang tak dikenal saat berkunjung ke salah satu kafe di Denpasar Barat, Minggu (18/12) pukul 04.00 Wita.
Korban menderita lebam pada mata kanan dan hidung mengeluarkan banyak darah. Tak terima diperlakukan demikian, korban langsung melapor ke Polresta Denpasar. Dikonfirmasi kemarin sore, pemuda tanggung yang akrab disapa Delon ini mengaku datang ke kafe, tempat lokasi kejadian itu, untuk mencari temannya. Saat tiba di sana, korban tidak langsung bertemu dengan temannya. Kebetulan saat itu HP korban juga baterainya habis.
Untuk bisa menghidupkan HP-nya itu korban menuju ke bar dan minta tolong kepada waitress cafe untuk titip cas HP. Waitress itu bilang stop kontak penuh. Padahal korban melihat masih ada yang kosong. Karena dibilang penuh, korban pun tidak memaksa. "Saya melihat ada stop kontak di dinding tembok. Lalu saya minta, apa boleh saya cas di sana? Lalu diizinkan. Ternyata tidak ada aliran listriknya. Lalu saya balik ke tempat duduk," ungkap Delon.
Sesaat kemudian, waitress yang tadi ada di bar bersama seorang cewek lainnya, mendatangi korban dan memintanya untuk minta maaf. "Saya kaget saat keduanya suruh saya minta maaf, saya kaget. Saya tanya, salah saya apa? Saya tidak mau minta maaf," lanjutnya.
Tak berselang lama setelah bertemu dengan temannya, korban pulang. Saat keluar dari dalam kafe itu, dua waitress tadi mengikuti korban dan minta menyelesaikan masalahnya. Korban tetap menolak minta maaf. Tiba-tiba datang seorang pria memukul korban dua kali, masing-masing pada mata kanan dan hidung. "Karena dipukul, saya berusaha kabur dari lokasi. Akibat dipukul dengan cara ditinju itu, hidung saya keluar darah. Selain itu mata saya bengkak. Teman saya juga dikejar Satpam bersenjata pisau dan batu. Sebelum buat laporan, terlebih dahulu saya visum di RS Trijata Bhayangkara Polda Bali," ungkapnya.
Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi mengaku belum mendapatkan informasi dari penyidik Satreskirm. "Saya masih menunggu jawaban dari penyidik. Yang jelas, setiap laporan ditindaklanjuti," tutur Iptu Sukadi singkat. *pol
Komentar