Balitbang Inovda Tuntaskan Kajian Dua Desa Wisata
SINGARAJA, NusaBali - Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Daerah (Balitbang Inovda) Kabupaten Buleleng menuntaskan dua kajian tentang desa wisata.
Rekomendasi hasil kajian pengembangan desa wisata tersebut selanjutnya diserahkan kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng untuk dimanfaatkan melalui program terkait.
Kepala Balitbang Inovda Buleleng, Made Supartawan mengatakan, pada tahun ini pihaknya melakukan kajian pada desa wisata di Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, dan desa wisata di kawasan Bali Aga di Kecamatan Banjar yang meliputi Desa Sidatapa, Cempaga, Desa Tigawasa, Pedawa, dan Banyusri.
"Kajian soal pola pengembangan desa wisata kami lakukan dengan sampel di Desa Sambangan dan desa-desa kawasan Bali Aga. Kajian ini menyangkut bagaimana membangun pola pariwisata yang terpadu. Proses kajiannya masing-masing dilakukan selama tiga bulan. Hasilnya kami rekomendasikan ke Dinas Pariwisata," ujarnya, Senin (19/12) siang.
Supartawan membeberkan, dari hasil kajian, pengembangan Desa Wisata Sambangan bisa dilakukan dengan kolaborasi melibatkan desa sekitar seperti Desa Panji, Kecamatan Sukasada dan Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng. Lalu disinergikan menjadi paket wisata terpadu yang menawarkan keunggulan masing-masing desa.
"Pengembangan desa wisata agrowisata berbasis tri hita karana di Desa Sambangan dan sekitarnya, sesuai hasil kajian direkomendasikan dapat dikembangkan melalui sinergitas dengan desa sekitarnya dengan memberdayakan objek wisata yang ada pada masing-masing desa menjadi satu paket wisata terpadu," jelas dia.
Ia mencontohkan, wisatawan dapat menikmati paket perjalanan di tiga desa tersebut seperti objek wisata air terjun di Desa Sambangan, tracking dengan pemandangan persawahan di Desa Panji, hingga pantai di Desa Baktiseraga.
Adapun kajian pengembangan desa wisata di kawasan Bali Aga pihaknya mengusung Model Desa Wisata Traditional Balinese Life. "Wisatawan bisa menikmati keajegan Bali Aga seperti rumah tradisional yang jadi warisan dan kerajinan bambu di sana. Kemudian bisa diadakan festival Desa Bali Aga. Pengelolaannya terpadu karena ada beberapa desa," kata Supartawan.
Role model dua desa itu dinilai sudah cukup dan bisa diterapkan ke desa-desa wisata lainnya di Buleleng. "Kami serahkan ke Dinas Pariwisata, bagaimana tindaklanjutnya melalui program dan kebijakan," imbuhnya.
Di sisi lain, Balitbang Inovda saat ini tengah menuntaskan kajian mengenai digitalisasi UMKM dan pendidikan. Kemudian kajian tentang Peraturan Daerah (Perda) tentang penyalahgunaan narkotika yang rencananya akan disusun pada tahun depan. Naskah akademik untuk Perda Narkoba ini sedang disusun Balitbang Inovda.7 mzk
1
Komentar