Desa Siangan Jadwalkan Pengangkutan Sampah Sesuai Jenis
GIANYAR, NusaBali
Desa Siangan, Kecamatan Gianyar meresmikan Tempat Pembuangan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R) di Banjar Teruna, Kamis (15/12) lalu.
TPS3R ini buah pikiran para tokoh masyarakat Desa Siangan. Masyarakat diminta memilah sampah di rumah tangga. Pengangkutan sampah dijadwalkan sesuai jenisnya yakni organik, anorganik, dan residu.
Perbekel Desa Siangan, I Ketut Berata mengaku awalnya berat memberikan pemahaman kepada masyarakat. “Awalnya banyak pertentangan karena masyarakat belum paham,” ujar Berata, Rabu (28/12). Dia memberikan edukasi bahwa hidup hanya sementara sehingga perlu merawat alam untuk generasi mendatang. “Mungkin anak cucu kita ke depan. Karena siklus ini terus berputar,” ujar Berata.
Diakui, pengetahuan dan informasi tentang sampah minim. “Dulu banyak bak sampah di pinggir jalan. Ternyata membuat kumuh sehingga kami bongkar. Itu mengubah pola dari buang sampah di bak dan tumbuh kesadaran masyarakat memilah sampah di rumah,” ujarnya. Selain itu, petugas sampah sudah mengangkut sampah sesuai jadwal. Di TPS3R, kompos berproses 3-4 bulan. “Kompos sudah jalan. Plastik kami kerjasamakan dengan bank sampah Gianyar Bagus. Dikumpulkan berbentuk tabungan, sampah mendatangkan uang,” jelas Berata.
Dikatakan, upaya itu sudah berjalan 15 hari. “Kalau dibandingkan sebelumnya betul-betul kumuh. Seiring waktu dan dukungan masyarakat, sekarang kelihatan bersih, tidak ada sampah liar di jalan raya. Merawat lingkungan amat penting,” ujar Berata. Dia juga mengapresiasi peran kepala kewilayahan dan ibu PKK serta kader sampah yang getol menyampaikan edukasi ke masyarakat. “Jadi sampah dipilah di rumah tangga. Ada bel jemput sampah sesuai jadwal. Misalnya Sabtu keluar bawa sampah residu seperti popok dan sejenisnya. Plastik hari Minggu dan kompos pada Senin dan Rabu,” beber Berata.
Dengan adanya TPS3R, Berata berharap pariwisata Bali bersih. “Sesuai arahan Bapak Bupati Mahayastra, tiap desa bisa menjadi pariwisata. Di Siangan, saat ini sinergi adat dan dinas cukup bagus,” ujarnya. Usai mengurus sampah, nantinya Siangan membangun desa wisata. “Di Siangan ada waterfall Gulung Tikar dan Pura Petapan untuk panglukatan. Ada juga jalan usaha tani dijadikan jogging trek. Itu semua kami gabung, dari waterfall, malukat, dan jogging, lengkap,” jelasnya.
Menurutnya, generasi muda antusias mendukung. Pada prinsipnya, jika jadi desa wisata, maka masyarakat Siangan bisa bekerja di desa. “Kami optimis bisa,” ujarnya. Dia berharap desa adat membuat pararem sesuai Perda 4/2019 tentang desa adat. “Kami sudah lama punya tagline yakni salam KASIH, artinya Kebersamaan Siangan Hebat,” jelas Berata. *nvi
1
Komentar