Lancar Berbahasa Inggris dari Kegemaran Main Game Online
Selama sepekan di Jepang, Gede Putu Dharma Wijaya belajar soal kedisiplinan dan kebersihan. Dia bercita-cita menjadi teknisi komputer handal.
Nilai Tes TOEIC Tinggi, Murid SMKN 3 Singaraja Dikirim ke Jepang
SINGARAJA, NusaBali
Seorang murid SMKN 3 Singaraja, Gede Putu Dharma Wijaya, 17, mendapat nilai 685 dalam Test of English for International Communication (TOEIC) yang diikutinya secara online. Dia bersama puluhan pelajar lainnya dari Indonesia, didaulat studi banding ke Jepang pada 9–16 April 2017 lalu.
Gede Putu Dharma Wijaya terpilih mengikuti studi banding ke Jepang setelah nilainya dalam TOEIC berhasil masuk peringkat 20 besar terbaik di jajaran murid SMK seluruh Indonesia. Nilai itulah yang membawanya ke Jepang selama sepekan.
“Tiba-tiba saya ditelepon dari sekolah, katanya saya akan berangkat ke Jepang karena dapat nilai TOEIC 685,” ujar Dharma yang ditemui di sekolahnya, Sabtu (13/5). Rasa senangnya bukan kepalang, setelah mendapat kabar menggembirakan tersebut. (Skor 685 masuk pada level 2 Basic Working Proficiency, yakni 605–780. Skor tertinggi TOEIC adalah 990, Red).
Setelah itu Dharma masih harus mengikuti seleksi persyaratan selanjutnya, seperti pengiriman berkas prestasi termasuk wawancara melalui telepon menggunakan bahasa Indonesia. Hingga dia akhirnya dinyatakan lulus untuk studi banding ke Jepang bersama puluhan pelajar SMA dan SMK seluruh Indonesia.
“Saya kaget sih setelah dibilang lulus dan akhirnya berangkat ke Jepang,” imbuhnya.
Pelajar yang kini masih duduk di bangku kelas XI jurusan Teknik Komputer Jaringan SMKN 3 Singaraja itu terbang ke Jepang bersama 19 siswa SMK dan puluhan murid SMA dari seluruh Indonesia. Selama seminggu berada di Jepang, Dharma mengaku mendapat banyak pelajaran tentang proses pembelajaran di Negeri Sakura itu termasuk kebersihan dan kedisiplinan warga Jepang
Dharma mengaku tidak menyangka akan mendapatkan kesempatan langka tersebut. Terlebih saat mengikuti tes TOEIC beberapa bulan yang lalu bersama ratusan teman-teman di sekolahnya, dia mengerjakannya dengan biasa saja. Tidak ada target untuk mendapatkan nilai tinggi.
Dharma mengatakan bahwa dia belajar fasih menggunakan bahasa Inggris dari permainan game online. Remaja kelahiran 23 Februari 2000 ini mengaku sering belajar dari game online kesukaannya. Kata-kata dan kalimat yang digunakan dalam game kesukaannya membuatnya kaya akan vocabulary (kosa kata). Game online favoritnya adalah jenis permainan adu strategi. Keberhasilannya itu mendapat dukungan dari orangtuanya.
Selama sepekan berada di Jepang, Dharma mengaku sangat menikmati. Apalagi di setiap kunjungannya ke sekolah-sekolah termasuk ke museum, dia mendapati teknologi canggih yang digunakan. Hal tersebut pun menginspirasinya sebagai siswa yang bersekolah di sekolah teknik, untuk menjadi seorang teknisi komputer yang handal.
Kepala SMKN 3 Singaraja Drs Nyoman Suastika MPd mengaku sangat berbangga dengan raihan prestasi anak didiknya. Menurutnya, kemampuan berbahasa Inggris anak didiknya termasuk lumayan. Sebagai mantan sekolah dengan predikat Rancangan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI), sekolah ini menggenjot penguasaan bahasa Inggris anak didiknya lebih mantap.
“Sebelumnya juga sudah ada anak-anak kami berangkat ke negara lain seperti Thailand, Kamboja, Filipina dalam pertukaran pelajar atau program semacam ini, termasuk juga guru-gurunya,” kata Nyoman Suastika.
Selain Dharma, dalam waktu dekat ini pihak SMKN 3 Singaraja tengah mmepersiapkan satu siswanya, Made Gonjang Saputra, berangkat ke Solo, Jawa Tengah, mengikuti Lomba Kompetensi Siswa (LKS).
Made Gonjang Saputra yang kini sudah duduk di bangku kelas XII mengaku sudah siap mengikuti lomba di tingkat nasional itu. Persiapan lomba bahkan dimulai sejak dia duduk ke bangku kelas X. Dalam lomba nanti ia akan memperagakan cara membuat tempat duduk inovatif dari kayu. *k23
1
Komentar