Koperasi Disabilitas Pertama di RI Resmi Berdiri
JAKARTA, NusaBali - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop-UKM) menyerahkan surat keputusan (SK) pendirian Koperasi Pemasaran Tangguh Berdikari Indonesia, koperasi disabilitas pertama di Indonesia.
Sebagai rangkaian peringatan Hari Disabilitas Internasional, koperasi disabilitas ini hadir pada puncak acara pameran Karya Tanpa Batas, Selasa (20/12) melalui pameran Karya Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM) yang bekerja sama dengan KemenkopUKM.
Dalam puncak acara ini, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki juga menyerahkan SK pendirian Koperasi Pemasaran Tangguh Berdikari Indonesia, sebagai koperasi disabilitas dan SK pendirian Lembaga Inkubator dengan nama Inkubator Wirausaha Disabilitas Indonesia.
“Penyerahan SK Koperasi Pemasaran Tangguh Berdikari Indonesia dan SK Inkubator Wirausaha Disabilitas Indonesia merupakan langkah nyata dan dukungan kemenkopUKM untuk menyediakan sarana pendukung bagi penyandang disabilitas untuk berpartisipasi di dalam perekonomian,” kata Teten dalam siaran pers seperti dilansir kompas.com.
Teten bilang, Kemenkop-UKM memiliki rencana untuk bekerja sama dengan Kemendikbudristek dalam merevitalisasi fungsi Sekolah Luar Biasa (SLB).
Harapannya, SLB ke depan dapat menjadi inkubator-inkubator kecil dalam membangun kewirausahaan siswa-siswa SLB.
“Dengan berdirinya koperasi dan lembaga inkubasi ini, kami mentargetkan agar tahun depan dapat berdiri 50 perusahaan atau wirausaha baru dari penyandang disabilitas, yang bisa kompetitif dan memiliki sustainability,” ujarnya.
Selain itu, wirausaha penyandang disabilitas melalui koperasi dapat juga difasilitasi pendanaannya melalui Lembaga Penyaluran Dana Bergulir (LPDB) yang dimiliki Kemenkop-UKM maupun dukungan pendanaan dari sektor perbankan, untuk mengembangkan usahanya.
“Saya yakin sistem pendukung inilah yang diperlukan oleh penyandang disabilitas, agar mereka mampu untuk meningkatkan partisipasinya dalam perekonomian,” kata dia.
Ketua Umum Yayasan Perempuan Tangguh Indonesia Myra Winarko mengatakan, dalam pembangunan dan kemajuan sebuah negara, tidak boleh ada kelompok masyarakat yang tertinggal, terutama mereka yang selama ini memiliki keterbatasan terhadap akses ekonomi, penyandang disabilitas dan perempuan-perempuan yang hidup menanggung disabilitas.
“Kami percaya, gerakan ini akan membuat masyarakat kita lebih emansipatif dan memajukan kaum disabilitas. Oleh karena itu, sejak awal Gerakan kami selalu melibatkan berbagai perusahaan yang kontributif dan memiliki pandangan yang sama dengan kami atau mendorong public private partnership,” ujar Myra. 7
Komentar