Sentra Tenun Jembrana Diresmikan, Dibangun Senilai Rp 11,2 Miliar
NEGARA, NusaBali - Pembangunan Sentra Tenun Jembrana di eks Terminal Kargo Negara, Jalan Sudirman, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana, Jembrana, telah rampung dikerjakan.
Gedung senilai Rp 11,2 miliar yang dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Perindustrian RI, ini pun telah diresmikan Bupati Jembrana I Nengah Tamba, pada Wraspati Paing Julungwangi, Kamis (22/12).
Sentra Tenun yang menampung hasil kerajinan tenun khas Jembrana ini, diklaim menjadi satu-satunya pusat tenun di Bali yang juga menyediakan tempat untuk menenun. Di samping produk tenun, Sentra Tenun Jembrana ini juga difungsikan sebagai pusat oleh-oleh dari berbagai produk UMKM Jembrana.
Usai persemian, Bupati Tamba mengatakan, Sentra Tenun Jembrana ini merupakan jawaban untuk produk tenun Jembrana yang masih sering terkendala pemasaran. Dengan adanya sentra tenun ini, akan memperluas pemasaran produk perajin tenun di Jembrana. "Lokasi ini akan menampung seluruh hasil tenun perajin Jembrana. Selain itu juga diisi berbagai produk UMKM sehingga bisa menjadi pusat oleh-oleh," ujar Bupati Tamba.
Menurut Bupati Tamba, terwujudnya Sentra Tenun ini, merupakan impian dan salah satu bagian ekosistem terbentuknya tempat-tempat kunjungan wisata di Jembrana. Saat ini, dirinya mengaku destinasi wisata di Jembrana masih biasa-biasa saja dan belum sesuai ekspektasi. Namun di tahun 2026 nanti, Sentra Tenun ini diharapkan mampu menjadi kunjungan wisatawan dunia.
"Hari ini boleh saja masih slow. Akan tetapi pada tahun 2026, begitu kunjungan wisata akan terjadi di Jembrana, ini akan menjadi jadi pusat keramaian. Karena setiap tamu yang datang ke Jembrana wajib datang ke Sentra Tenun, Sirkuit All in One, Krematorium dan Jagatnata," ujar bupati asal Desa Kaliakah, Kecamatan Negara ini.
Sementara Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Jembrana I Komang Agus Adinata mengatakan, keberadaan Sentra Tenun Jembrana ini, adalah sebagai rumah produksi terpadu dan pusat marketing terpadu seluruh produk-produk UMKM yang dihasilkan masyarakat Jembrana. Sesuai fungsinya, keberadaan Sentra Tenun ini pun diharapkan mampu membangkitkan gairah para pelaku usaha mikro.
Terutama para perajin tenun Jembrana untuk mengembangkan usahanya, dan terus naik kelas sehingga dapat mensejahterakan dirinya dan masyarakat pada umumnya. "Sebelumya kita sudah melatih 62 perajin tenun yang baru, yang umurnya 18-25 tahun. Terus yang diversifikasi produk tenun turunan ada 75," ujar Agus Adinata.
Agus Adinata menambahkan, untuk pemasaran produk tenun ini, sangat terbuka luas. Termasuk dengan adanya Peraturan Gubenur (Pergub) Nomor 79 Tahun 2018 Provinsi Bali tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali dan Surat Edaran Gubernur Nomor 04 Tahun 2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali/ Kain Tenun Tradisional Bali Sebagai Upaya Perlindungan Kain Tradisional Bali.
Setelah kunjungan wisatawan semakin meningkat, Adinata mengaku akan mempersiapkan penenun lebih banyak lagi untuk peningkatan kapasitas produksi. "Kita di Pemkab, Bupati telah menyiapkan dana talangan bagi tenun. Untuk UMKM lain kita masih berkolaborasi, juga akan kita satukan. Akan kita bentuk koperasi untuk memudahkan mengendalikan dan manajemen seluruh produk-produknya," pungkas Agus Adinata. 7ode
Komentar